Seminar Pencegahan Ruam Popok pada Bayi oleh Baby Happy x Orami
Orang tua perlu tahu cara pencegahan ruam popok pada bayi agar dapat menjaga kesehatan kulit Si Kecil.
Dalam rangka memberikan pemahaman yang tepat seputar ruam popok, Baby Happy bersama Orami mengadakan seminar interaktif bertajuk "Peran Bidan dan Keluarga dalam Pencegahan Ruam Popok pada Bayi untuk Mendukung Tumbuh Kembang Optimal".
Hadir sebagai pembicara dalam acara ini yaitu dr. Attila Dewanti, Sp.A (K) dan Sekretaris Jenderal PPIBI (Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia) Hj. Herlyssa, SST, MKM.
Selain kedua pembicara, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Hj. Ade Jubaedah, S.SiT, M.M, M.KM selaku ketua umum PPIBI, Stella Eidelina, selaku Marketing Manager Baby Happy Diapers, dan Mia Argianti, selaku Head of Business Development Orami.
Acara ini diselenggarakan di Relish Bistro, Jakarta Pusat, pada Selasa, 16 Juli 2024 dan dihadiri oleh 25 bidan dari PPIB dan 25 Moms.
Baca Juga: 16 Rekomendasi Popok Bayi Terbaik, Anti Bocor dan Anti Ruam
Seminar Pencegahan Ruam Popok pada Bayi oleh Baby Happy x Orami
Melalui seminar Pencegahan Ruam Popok pada Bayi ini, diharapkan para Moms bisa lebih paham tentang gejala, penyebab, penanganan, hingga pencegahan ruam popok.
Dalam pencegahan ruam popok, diperlukan peran berbagai pihak, termasuk bidan dan keluarga.
Dr. Hj. Ade Jubaedah, S.SiT, M.M, M.KM selaku ketua umum PPIBI mengatakan peran bidan sangat penting dalam memberikan pelayanan pada para ibu dengan memberi edukasi seputar kehamilan, kelahiran, postpartum, bayi baru lahir, sampai anak pra sekolah.
Kesehatan anak, tentu perlu dijaga secara menyeluruh termasuk kesehatan kulitnya.
Ketika kesehatan kulit bayi terjaga, Si Kecil pun bisa lebih aktif dalam mengeksplor lingkungan sekitarnya.
Jadi, proses tumbuh kembang mereka menjadi lebih optimal, Moms.
Dalam seminar ini dijelaskan secara lengkap mengenai ruam popok, mulai dari tanda, penyebab, dampak, cara mengatasi, hingga tips memilih popok yang tepat.
Tanda Ruam Popok
Ruam popok adalah iritasi kemerahan pada kulit bokong dan lipatan sekitarnya yang diakibatkan oleh gesekan dengan kain popok secara berulang dalam waktu lama.
Kondisi ini paling sering terjadi pada usia 9-12 bulan. Menurut data IDAI, sekitar 7-35% bayi pada rentang usia ini bisa mengalami ruam popok.
Sekertaris Jenderal PPIBI Hj. Herlyssa, SST, MKM, menjelaskan bahwa ruam popok dapat ditandai dengan beberapa ciri berupa:
- Kulit di area popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin memerah.
- Kulit area bokong, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin terasa hangat dan tampak bengkak.
- Ada luka lepuh di area kulit yang tertutupi popok.
- Area bokong yang tertutup popok mungkin juga tampak bersisik.
- Bayi sering rewel, terutama ketika di malam hari karena popoknya basah dan tidak diganti.
Penyebab Ruam Popok
Ruam popok pada bayi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Penggunaan popok yang basah dan kotor dalam jangka waktu lama
- Popok yang dikenakan bayi terlalu ketat
- Efek samping penggunaan produk skincare tertentu
- Efek samping penggunaan antibiotik
- Konsumsi makanan baru
- Bayi memiliki kulit sensitif
Baca Juga: 8 Jenis Ruam Popok pada Anak, Pastikan Tepat Perawatannya!
Dampak Ruam Popok Terhadap Tumbuh Kembang
Tak hanya menimbulkan ketidaknyamanan pada kulit bayi, ruam popok juga bisa memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil, lho.
“Ruam popok yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan anak sulit menerima stimulasi. Padahal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, anak membutuhkan stimulasi setiap hari,” jelas dr. Attila Dewanti, Sp.A (K).
Ruam popok yang tidak diatasi dan masih terus berlanjut ini juga dapat memicu terjadinya perubahan perilaku pada anak.
Misalnya anak menjadi sering tantrum yang bisa memicu terjadinya gangguan makan.
Ketika aspek stimulasi dan nutrisi anak tidak tercukupi dengan baik, proses tumbuh kembang Si Kecil bisa terganggu sehingga hasilnya tak maksimal seperti yang orang tua harapkan.
Cara Mengatasi dan Mencegah Ruam Popok
Mengingat dampak yang ditimbulkan dari ruam popok pada bayi tidak bisa disepelekan, Moms pun wajib tahu bagaimana cara mengatasinya jika Si Kecil mengalami masalah kulit yang satu ini.
Berikut ini beberapa cara mengatasi sekaligus mencegah ruam popok pada bayi, menurut Sekertaris Jenderal PPIBI Hj. Herlyssa, SST, MKM.
1. Rutin Mengganti Popok
Pastikan Moms mengganti popok bayi setiap 4 jam sekali atau lebih sering sangat penting untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan bersih.
Jika popok dibiarkan dalam waktu yang lama, pH kulit Si Kecil akan mengalami perubahan secara signifikan.
Urin yang terjebak dalam popok bisa berubah menjadi asam sehingga pada akhirnya dapat ‘membakar’ kulit dan menyebabkan ruam.
2. Jangan Memandikan Bayi dengan Air Hangat
Ketika Si Kecil mengalami ruam popok, sebaiknya Moms tidak memandikannya dengan air hangat.
Sebab, air hangat dapat membuat kulit bayi lebih mudah kering, yang bisa memperburuk kondisi kulit.
Memandikan bayi dengan air hangat saat kulitnya masih bermasalah juga dapat meningkatkan rasa gatal dan ketidaknyamanan pada kulit yang terkena ruam.
Jadi, sebaiknya Moms menggunakan air suam-suam kuku, yang hampir sama dengan suhu tubuh normal.
3. Ganti Popok Saat Kulitnya Kering
Setelah memandikan atau mengganti popok, pastikan semua bagian tubuh bayi, terutama bokong dan selangkangan, benar-benar kering.
Hal ini karena kelembapan yang tertinggal dapat menyebabkan bakteri atau jamur tumbuh, sehingga dapat memperparah ruam.
Sebaiknya, Moms mengelap dengan lembut atau tepuk perlahan area yang mungkin terkena ruam sebelum memakaikan popok.
4. Angin-Anginkan Dulu Sebelum Memakaikan Popok
Berikan juga waktu 5-10 menit sebelum memakaikan popok baru untuk mengeringkan pantat dan selangkangan bayi secara alami.
Ini membantu mengurangi kelembapan yang bisa menyebabkan iritasi kulit.
5. Hindari Menggunakan Tisu Beralkohol
Saat membersihkan kulit bayi, cukup gunakan bola kapas lembut dan air bersih.
Hindari tisu beralkohol atau yang mengandung wewangian.
Pasalnya, tisu dengan kandungan alkohol dapat memperparah iritasi dan membuat ruam lebih buruk.
6. Oleskan Lotion Calamine
Jika ruam terlihat parah, coba gunakan lotion calamine yang memiliki efek dingin dan mengandung zink oksida untuk meredakan peradangan kulit.
Moms bisa mengoleskan lotion calamine ini setelah membersihkan bokong bayi dan biarkan kulit mengering sebelum memakaikan popok baru.
Baca Juga: 6 Penyebab Ruam Popok pada Anak, Bisa Karena Alergi dan Lembap!
Tips Memilih Popok
Pemilihan popok bayi yang tepat juga termasuk hal penting untuk diperhatikan oleh Moms agar Si Kecil terhindar dari ruam popok.
Nah, salah satu produk popok bayi yang bisa Moms kenakan untuk Si Kecil yaitu Baby Happy.
“Popok bayi dari Baby Happy memiliki keunggulan daya serap tinggi dan quick dry layer sehingga menjaga kulit bayi tetap kering sepanjang hari,” kata Stella Eidelina, Marketing Manager Baby Happy Diapers.
Penggunaan teknologi pulp double pressure membuat Baby Happy memiliki permukaan popok yang stabil dan kepadatannya terjaga.
Selain itu, Baby Happy terbuat dari bahan lembut dilengkapi breathable backsheet yang memungkinkan popok bayi memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga tidak terasa panas saat dikenakan, mencegah kelembapan berlebih pada kulit, dan mencegah timbulnya ruam.
“Anak-anak akan merasa nyaman saat menggunakan Baby Happy diapers karena popok ini memiliki perekat ultra sonic pada bagian pinggang yang fleksibel. Overlap technology pada popok Baby Happy juga menjadikan bagian pinggang yang bersentuhan dengan kulit tetap nyaman dan terhindar dari iritasi,” lanjut Stella.
Apalagi, Baby Happy telah memiliki wetness indicator yang akan membantu Moms untuk mengetahui kondisi popok bayi sudah penuh.
Jika warna gambar gajah pada popok Baby Happy memudar, ini menandakan bahwa popok harus segera diganti dengan yang baru.
Dengan penggunaan popok bayi yang nyaman dan rutin diganti, Si Kecil akan bebas dari masalah ruam popok.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski umumnya ruam popok pada Si Kecil bisa diatasi dan dicegah sedini mungkin oleh Moms, akan tetapi masalah kulit yang satu ini bisa juga berkembang semakin parah.
Oleh karenanya, penting juga bagi Moms untuk mengetahui kapan anak yang mengalami ruam popok harus dibawa ke dokter.
Berikut beberapa kondisi ruam popok yang sebaiknya diwaspadai oleh para Moms sehingga seharusnya segera konsultasi dengan dokter anak atau dokter spesialis kulit dan kelamin:
- Ruam popok membentuk blister (melepuh/bula) atau mengalami perdarahan
- Ruam menyebar ke bagian tubuh lain (di luar area popok)
- Ruam tidak membaik setelah satu minggu, atau mengalami perbaikan namun muncul atau kambuh kembali
- Bayi dalam kondisi sakit dan disertai demam
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Kulit Sensitif, Ini Cara Perawatan yang Tepat
Acara seminar semacam ini penting untuk dilakukan guna menyebarkan informasi yang tepat kepada para ibu dan keluarga dan merawat bayi.
Mia Argianti, selaku Head of Business Development Orami berharap melalui acara ini Orami dapat membantu mengedukasi para Moms Indonesia agar mendapat pemahaman yang akurat dari ahlinya serta terhindar dari isu hoax seputar kesehatan yang yang beredar di masyarakat.
Kini, Moms sudah lebih paham tentang ruam popok pada anak, bukan?
Yuk, lebih perhatikan lagi kondisi kesehatan kulit Si Kecil agar tumbuh kembangnya berlangsung optimal, Moms. (ADV)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.