22 Oktober 2024

Sejarah dan Makna Siger Sunda untuk Pengantin Wanita

Kaya sejarah dan makna, berikut fakta menarik siger Sunda!
Sejarah dan Makna Siger Sunda untuk Pengantin Wanita

Foto: Pinterest.com

Siger Sunda adalah hiasan kepala berbentuk mahkota yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam pernikahan adat Sunda.

Mahkota ini tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga mengandung makna mendalam yang mencerminkan kebijaksanaan, keanggunan, dan kesempurnaan.

Siger memiliki bentuk segitiga yang melambangkan keesaan Tuhan.

Selain itu, ornamen-ornamen yang menghiasi siger, seperti kembang tanjung dan kembang goyang, memiliki simbolisme tersendiri.

Kembang tanjung melambangkan kesetiaan, sementara kembang goyang menggambarkan harapan akan rezeki dan kebaikan bagi pasangan pengantin.

Baca Juga: Seserahan Pernikahan Simple Adat Jawa dan Sunda, Jadi Inspirasi Nih!

Sejarah Siger Sunda

Sejarah Siger Sunda
Foto: Sejarah Siger Sunda (Pinterest.com)

Siger Sunda, yang merupakan hiasan kepala berbentuk mahkota, memiliki sejarah yang kaya dan mendalam dalam budaya Sunda.

Awalnya, siger hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan, seperti raja dan ratu, sebagai simbol status dan kehormatan.

Bentuknya yang segitiga terinspirasi dari tokoh kesatria perempuan legendaris seperti Subardha dan Srikandi, mencerminkan keanggunan dan ketangguhan.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan siger Sunda meluas dan kini dapat dikenakan oleh semua lapisan masyarakat dalam pernikahan adat Sunda, meskipun pemakaiannya bersifat opsional.

Dalam konteks modern, siger Sunda tidak hanya menjadi simbol estetika tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam.

Bentuk segitiga pada siger melambangkan keesaan Tuhan dan harapan akan kebijaksanaan pemakainya.

Dengan demikian, siger Sunda bukan hanya sekadar aksesori pernikahan, tetapi juga representasi dari nilai-nilai budaya dan spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda.

Bentuk dan Makna Siger Sunda

Dalam kamus basa Sunda R.A Danadibrata, siger Sunda adalah mahkota tradisional yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam pernikahan adat Sunda, memiliki bentuk segitiga yang menyerupai mahkota dan terbuat dari campuran logam seberat 1-2 kg.

Bentuk segitiga ini melambangkan keesaan Tuhan, mencerminkan keyakinan bahwa kehidupan manusia selalu menuju kepada-Nya.

Selain itu, ornamen bunga yang menghiasi siger juga memiliki makna simbolis; misalnya, kembang tanjung yang berbentuk hati melambangkan kesetiaan pengantin wanita kepada suaminya.

Komponen utama dari siger Sunda mencakup beberapa elemen penting.

Di bagian belakang mahkota terdapat enam pasang kembang tanjung, sedangkan di atas sanggul terdapat tujuh kembang goyang yang berfungsi sebagai simbol rezeki dan kebaikan.

Kembang goyang dipasang dengan lima menghadap depan dan dua menghadap belakang, mencerminkan keanggunan pengantin dari berbagai sudut pandang.

Selain itu, ada juga ngeningan daun sirih yang terletak di dahi, berfungsi sebagai penolak bala untuk kelancaran prosesi pernikahan.

Rangkaian bunga atau ronce yang terdiri dari melati dan bunga lainnya menambah keindahan sekaligus melambangkan kemurnian dan kesucian.


Hiasan Bunga Siger Sunda

Hiasan Bunga Siger Sunda
Foto: Hiasan Bunga Siger Sunda (Pinterest.com)

Siger Sunda, sebagai hiasan kepala pengantin wanita dalam pernikahan adat Sunda, memiliki beberapa motif bunga yang kaya makna.

Dua di antaranya yang paling sering digunakan adalah kembang tanjung dan kembang goyang.

Kembang tanjung terletak di bagian belakang siger dan biasanya terdiri dari enam pasang bunga berbentuk hati.

Motif ini melambangkan kesetiaan calon pengantin wanita kepada suaminya, mencerminkan harapan akan hubungan yang harmonis dan penuh cinta dalam pernikahan.

Di sisi lain, kembang goyang adalah ornamen logam yang dihiasi batu permata dan dipasang di atas sanggul.

Terdapat tujuh kembang goyang, dengan lima menghadap ke depan dan dua ke belakang, melambangkan rezeki dan kebaikan bagi kedua mempelai, serta menunjukkan bahwa kecantikan pengantin harus terlihat dari segala arah.

Selain itu, terdapat berbagai jenis ronce bunga yang menghiasi siger, seperti mayang sari, mangle susun, dan mangle pasung, yang masing-masing memiliki makna simbolis tersendiri.

Ronce bunga ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga melambangkan kemurnian, kesucian, dan harapan untuk kehidupan berumah tangga yang harmonis.

Penggunaan Siger Sunda sebagai Mahkota Pengantin

Penggunaan siger Sunda sebagai mahkota pengantin dalam pernikahan adat Sunda memiliki makna yang mendalam dan kaya akan simbolisme.

Siger bukan hanya sekadar aksesori, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan harapan dalam kehidupan pernikahan.

Siger Sunda sangat cocok dipadukan dengan busana pengantin adat Sunda, meningkatkan penampilan serta menonjolkan kecantikan pengantin wanita.

Desainnya yang elegan membuat pengantin terlihat anggun baik dari depan maupun belakang.

Di era modern, desain siger mengalami inovasi untuk menciptakan tampilan yang lebih sederhana namun tetap menarik, memungkinkan lebih banyak pengantin untuk mengadopsi elemen tradisional ini tanpa kehilangan kesan modern.

Aksesoris Pengantin Adat Sunda Lainnya

Aksesoris Pengantin Adat Sunda
Foto: Aksesoris Pengantin Adat Sunda (Pinterest.com)

Aksesoris pengantin adat Sunda biasanya mencakup berbagai elemen yang indah dan khas, yang memperkuat keindahan dan kesan tradisional dalam upacara pernikahan.

Berikut beberapa aksesoris yang sering digunakan:

  1. Kebaya: Pakaian tradisional yang dikenakan oleh pengantin wanita, biasanya dihias dengan bordir dan renda yang indah.
  2. Sanggul: Gaya rambut yang dirapikan dengan sanggul, sering dihiasi dengan bunga segar atau aksesori seperti tusuk sanggul yang berkilau.
  3. Kalung: Pengantin wanita biasanya mengenakan kalung tradisional, sering kali terbuat dari emas atau perak, dengan desain yang rumit.
  4. Gelang: Aksesoris pergelangan tangan yang biasanya terdiri dari beberapa lapis gelang, baik dari bahan emas, perak, atau batu mulia.
  5. Anting: Anting besar dan berwarna cerah sering dipilih untuk melengkapi penampilan.
  6. Hiasan Kepala (Ronce): Hiasan kepala berupa rangkaian bunga atau daun yang menghiasi bagian atas kepala pengantin.
  7. Kain Batik: Biasanya dikenakan sebagai bawahan, kain batik menjadi bagian penting dari pakaian pengantin adat.
  8. Cincin Pernikahan: Cincin yang biasanya terbuat dari emas sebagai simbol pernikahan.

Aksesoris ini tidak hanya berfungsi untuk mempercantik penampilan, tetapi juga membawa makna budaya dan simbolis yang dalam dalam tradisi pernikahan Sunda.

Itulah informasi seputar sejarah, komponen, dan makna Siger Sunda sebagai mahkota pengantin wanita. Tertarik menggunakannya saat hari bahagia nanti?

  • https://thebridedept.com/post/siger-sunda-pesona-mahkota-klasik-dan-elegan#:~:text=Sejarah%20Siger%20Sunda,logam%20seberat%201%2D2%20kg.
  • https://weddingmarket.com/artikel/sejarah-dan-makna-siger-sunda
  • https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2120/8/UNIKOM_Nur%20Rizqa%20Ramadhanty_13.%20Bab%20II%20Penjelasan%20Mengenai%20Pakaian%20Pernikahan%20Sunda%20Priangan.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.