14 Juni 2024

Skincare yang Mengandung Retinol: Manfaat dan Efek Samping

Tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui

Skincare yang mengandung retinol sedang banyak digemari saat ini, karena menawarkan banyak manfaat.

Retinol merupakan salah satu bentuk vitamin A, atau sering disebut juga vitamin A1.

Retinol dapat menembus lapisan kulit yang bernama stratum korneum dan juga dapat sedikit menembus lapisan yang lebih dalam, yaitu dermis.

Di dalam tubuh, retinol diubah menjadi asam retinoat.

Saat diaplikasikan di lapisan kulit, retinol dapat meningkatkan pergantian sel dan mencegah kerusakan kolagen.

Kolagen merupakan salah satu jenis protein yang meningkatkan elastisitas kulit.

Ingin tahu lebih lanjut tentang manfaat dan risiko efek samping dari skincare yang mengandung retinol?

Yuk simak pembahasannya, Moms!

Baca juga: 11+ Merek Skincare BPOM, Dijamin Aman dan Nyaman di Kulit!

Manfaat Skincare yang Mengandung Retinol

Retinol memiliki banyak kegunaan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.

Hal ini karena kemampuannya menembus stratum korneum dan dermis kulit.

Berikut ini beberapa manfaat skincare yang mengandung retinol:

1. Membantu Mengobati Jerawat

Jerawat di Wajah (Orami Photo Stocks)
Foto: Jerawat di Wajah (Orami Photo Stocks)

Jerawat adalah masalah kulit wajah yang sangat umum terjadi.

Salah satu upaya yang bisa Moms lakukan jika mengalaminya adalah menggunakan skincare yang mengandung retinol.

Sebab, retinol dapat mengurangi pengelupasan kulit abnormal yang menyumbat pori-pori.

Alasan lain mengapa retinol bisa mengatasi jerawat adalah karena bahan ini dapat memblokir molekul yang menyebabkan peradangan pada kulit.

Sebuah ulasan sistematis pada 2019 di American Journal of Clinical Dermatology menunjukkan bahwa retinoid topikal efektif dan aman mengobati jerawat.

Studi ini juga menunjukkan bahwa dosis retinoid topikal yang digunakan seseorang lebih penting daripada jenisnya..

Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa kombinasi retinoid dan agen antimikroba dapat meningkatkan kemanjuran pengobatan jerawat.

Orang dengan jerawat parah mungkin memerlukan retinoid yang lebih kuat daripada retinol (retinoid yang lebih lemah), seperti isotretinoin.

Baca Juga: Ini Bahaya Retinoid dan Retinol untuk Ibu Hamil, Hati-hati!

2. Mencegah Penuaan Dini

Penuaan kulit dapat terjadi karena faktor maupun faktor eksternal, seperti paparan sinar ultraviolet (UV), merokok, dan polusi.

Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya elastisitas pada kulit serta membuat lapisan epidermis kulit menahan lebih sedikit air.

Tanda-tanda penuaan kulit yang terlihat meliputi garis-garis halus, kerutan, dan kulit kendur.

Kulit yang menua karena kerusakan akibat sinar matahari juga menunjukkan bintik-bintik gelap pada kulit, yang dikenal sebagai bintik-bintik penuaan.

Nah, skincare yang mengandung retinol dapat melindungi terhadap kerusakan kolagen dan merangsang pergantian sel dan produksi kolagen di kulit.

Selain itu, retinol juga dapat memperkuat epidermis dan mengurangi jumlah air yang secara pasif menguap dari kulit.

Hal ini dapat membuat kulit tampak lebih kencang dan kenyal, serta memperlambat tanda-tanda penuaan.

Sebuah penelitian kecil pada 2017 di International Journal of Cosmetic Science menemukan hal serupa.

Penggunaan retinol topikal atau dalam bentuk skincare dengan kekuatan 0,4% menghasilkan peningkatan ketebalan epidermis dan aliran darah ke area kulit yang dirawat.

Para peneliti juga mencatat adanya peningkatan ekspresi kolagen dan elastin.

Ini menunjukkan bahwa retinol dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit secara keseluruhan.

Baca juga: 4 Keuntungan Memiliki Kulit Berminyak, Lebih Glowing!

3. Memperbaiki Tampilan Kulit

Skincare untuk Kulit (Orami Photo Stocks)
Foto: Skincare untuk Kulit (Orami Photo Stocks)

Skincare yang mengandung retinol dapat memperbaiki tampilan warna kulit yang tidak merata dan tekstur kulit.

Hal ini karena retinol memiliki efek terhadap pergantian sel dan produksi kolagen, serta dapat mencerahkan kulit.

Menurut studi kecil pada 2020 di jurnal Skin Pharmacology and Physiology mencoba membuktikan hal ini.

Para peserta penelitian yang menggunakan serum retinol 0,3-0,5% selama 8 minggu, diketahui mengalami penurunan hiperpigmentasi dan tekstur kulit tidak rata.

Namun, American Academy of Dermatology (AAD) mencatat bahwa orang dengan kulit gelap harus berhati-hati saat menggunakan retinol.

Sebab, ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang dapat memicu hiperpigmentasi.

AAD juga merekomendasikan untuk menggunakan retinol secara perlahan dan memantau efeknya.

4. Manfaat Lainnya

Selain tiga hal tadi, menggunakan skincare yang mengandung retinol juga memiliki manfaat lain, seperti:

  • Mengobati keratosis pilaris

Keratosis pilaris adalah kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kasar dan bergelombang.

  • Melindungi kulit

Retinol juga memperkuat dan menebalkan epidermis, yang dapat melindungi kulit dari stresor eksternal seperti polusi dan radikal bebas.

  • Meminimalkan bekas luka dan pori-pori

Retinol juga dapat memperbaiki tampilan bekas jerawat, dan mengecilkan pori-pori.

Baca Juga: Ini Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat yang Ampuh

Risiko Efek Samping Skincare yang Mengandung Retinol

Skincare yang Mengandung Retinol
Foto: Skincare yang Mengandung Retinol (Hindustantimes.com)

Meskipun skincare yang mengandung retinol dianggap aman, bukan berarti tidak ada risiko efek sampingnya.

Orang yang menggunakan retinol umumnya mengalami kulit kering dan teriritasi, terutama setelah menggunakan produk baru.

Efek samping lain mungkin termasuk kemerahan, gatal, dan kulit mengelupas.

Efek samping ini bersifat sementara dan kemungkinan akan membaik dalam beberapa minggu karena kulit menjadi terbiasa dengan produk tersebut.

Namun, jika Moms terus mengalami iritasi kulit, hentikan penggunaan, dan pertimbangkan untuk mencari produk lain dengan kandungan yang lebih rendah.

Menerapkan retinol 30 menit setelah mencuci wajah juga dapat mengurangi iritasi kulit.

Solusi lain yang bisa dicoba adalah mengurangi penggunaan setiap hari.

Kemudian, secara bertahap meningkatkan toleransi kulit terhadap retinol sebelum beralih ke penggunaan sehari-hari.

Risiko efek samping mungkin juga lebih besar jika Moms menggunakan lebih dari satu skincare yang mengandung retinol secara bersamaan.

Jadi, jangan lupa baca label produk dengan cermat, terutama jika menggunakan kombinasi produk anti penuaan dan jerawat, yang kemungkinan besar mengandung retinol.

Perlu diketahui bahwa skincare yang mengandung retinol tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil.


Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan risiko cacat lahir dan keguguran.

Selain itu, paparan retinol juga dapat memperburuk eksim pada kulit.

Karenanya, penggunaan skincare yang mengandung retinol sebaiknya dihindari jika sedang memiliki ruam eksim yang aktif.

Skincare yang Mengandung Retinol Tidak Disarankan untuk Busui

Moms, skincare yang mengandung retinol tidak disarankan untuk ibu menyusui dan ibu hamil, lho!

Berikut bahaya menggunakan retional saat hamil dan menyusui.

1. Resiko Terhadap Kesehatan Janin

Perut Ibu Hamil Muda
Foto: Perut Ibu Hamil Muda (Freepik.com/senivpetro)

Retinol, sebuah bentuk vitamin A, dapat menimbulkan risiko bagi perkembangan janin jika diserap dalam dosis yang tinggi.

Penggunaan retinol saat hamil bisa meningkatkan risiko cacat lahir atau masalah perkembangan lainnya pada bayi.

Paparan retinol yang tinggi selama awal kehamilan dengan peningkatan risiko berbagai cacat lahir, seperti kelainan pada sistem saraf, jantung, atau wajah.

2. Penyerapan Melalui Kulit

Produk skincare yang mengandung retinol dapat diserap melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah.

Nah, hal ini berarti retinol dapat mencapai bayi melalui ASI jika digunakan saat menyusui.

Penyerapan melalui kulit adalah proses di mana zat-zat tertentu, termasuk bahan-bahan aktif dalam produk skincare.

Hal ini dapat menembus lapisan kulit dan masuk ke dalam aliran darah.

Retinol, yang merupakan bentuk aktif dari vitamin A, adalah salah satu zat yang dapat diserap melalui kulit.

3. Iritasi Kulit

Menggunakan skincare yang mengandung retinol pada kulit sensitif selama kehamilan atau menyusui dapat menyebabkan iritasi.

Tidak hanya itu, bisa juga menyebabkan kemerahan, mengelupas, atau bahkan pembengkakan pada area yang dioleskan produk tersebut.

4. Menekan Produksi ASI

Retinol dalam dosis tinggi dapat memengaruhi produksi ASI. Kondisi ini bisa mengakibatkan berkurangnya volume ASI yang diproduksi.

Salah satu alasan penekanan produksi ASI oleh retinol adalah karena sifat vitamin A yang larut dalam lemak.

Vitamin A disimpan dalam jaringan lemak tubuh dan dapat terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan.

Ketika kadar retinol dalam tubuh ibu meningkat, hal ini dapat memengaruhi keseimbangan hormonal yang diperlukan untuk produksi ASI yang cukup.

Baca Juga: Manfaat Retinol dalam Kandungan Skincare dan Efek Sampingnya

Jika ingin lebih aman, Moms dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis kulit sebelum menggunakan skincare yang mengandung retinol.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30674002/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5136519/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32428912/
  • https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/anti-aging/retinoid-retinol
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/retinols
  • https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/how-does-retinol-work

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.