Mengenal Striktur Uretra, Penyempitan Saluran yang Memperlambat Aliran Urine
Striktur uretra adalah penyempitan pada tabung pembawa urine dari kandung kemih melalui penis, kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh saat buang air kecil.
Banyak pria dengan kondisi ini yang mengalami ketidaknyamanan saat buang air kecil dan aliran urine yang melambat.
Melansir dari Cleveland Clinic, kondisi ini dapat berkembang secara bertahap dan menyebabkan seseorang mengejan untuk mengeluarkan urine.
Dalam kasus lainnya, penyakit bisa saja muncul tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya, sehingga membutuhkan perawatan sesegera mungkin.
Simak penjelasan lengkap mengenai kondisi ini, ya!
Baca juga: Simak 10 Alat Pembesar Penis yang Efektif
Penyebab Striktur Uretra
Foto: Infeksi Kelamin Pria (Istockphoto)
Pria lebih berisiko mengalami penyakit atau cedera uretra karena ukuran uretra yang lebih panjang.
Karena alasan tersebut, penyakit ini lebih sering terjadi pada pria.
Striktur uretra jarang terjadi pada wanita dan bayi.
Striktur (penyempitan uretra) dapat terjadi di mana saja dari kandung kemih hingga ujung penis.
Penyempitan ini membatasi atau memperlambat aliran urin.
Beberapa penyebab striktur uretra adalah:
- Trauma pada uretra
- Infeksi seperti penyakit menular seksual
- Komplikasi dari prosedur pembedahan
- Kondisi yang menyebabkan pembengkakan
Dalam kebanyakan kasus, tidak ada penyebab yang mendasari terjadinya penyakit ini.
Pada orang dewasa, penyakit ini sering disebabkan oleh:
- Cedera akibat jatuh
- Prosedur operasi prostat
- Prosedur pengangkatan batu ginjal
- Prosedur kateterisasi urine
Melansir dari Urology Care Foundation, ini beberapa penyebab lain dari striktur uretra.
Striktur Uretra Posterior
Jenis striktur ini disebabkan oleh cedera yang terkait dengan fraktur panggul akibat kecelakaan.
Dalam kasus ini, uretra yang terganggu benar-benar dipotong dan dipisahkan sehingga urine tidak bisa keluar.
Penggunaan kateter ditempatkan melalui perut ke dalam kandung kemih (tabung suprapubik), atau melalui penis ke dalam kandung kemih.
Ini memungkinkan urin mengalir sampai striktur dapat diperbaiki.
Striktur Uretra Anterior
Striktur ini disebabkan oleh:
- Trauma dari cedera dalam posisi kaki mengangkang
- Cedera langsung pada penis
- Prosedur kateterisasi
Gejala Striktur Uretra
Gejala kondisi ini dapat meliputi:
- Perlu mengejan saat buang air kecil
- Nyeri saat buang air kecil
- Infeksi saluran kemih
- Prostatitis (gangguan pada kelenjar prostat yang berhubungan dengan peradangan)
Beberapa pasien dengan striktur uretra yang parah sama sekali tidak dapat buang air kecil.
Ini disebut sebagai retensi urin dan merupakan keadaan darurat medis.
Hidronefrosis dan gagal ginjal dapat terjadi dari cadangan urin yang mengalir ke ginjal dari kandung kemih.
Striktur uretra juga dapat menyebabkan radang prostat.
Uretra dikelilingi oleh prostat, tepat di bawah kandung kemih.
Peradangan prostat ini dikenal sebagai prostatitis dan dikelola dengan penggunaan antibiotik.
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini, Dijamin Ampuh!
Cara Diagnosis Striktur Uretra
Dokter akan menggunakan beberapa pendekatan untuk mendiagnosis striktur uretra.
Berikut ini beberapa langkah yang umum dilakukan.
1. Meninjau Gejala dan Riwayat Medis
Beritahu dokter mengenai semua gejala yang dialami.
Dokter mungkin juga bertanya tentang penyakit yang pernah dialami dan prosedur medis yang pernah dilakukan untuk menentukan penyebab pasti.
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada area penis dapat membantu dokter mengidentifikasi adanya penyempitan saluran kemih.
Misalnya, kemerahan atau keluarnya cairan dari uretra.
Prosedur ini juga dapat mencari tahu apakah ada area yang mengeras atau membengkak.
3. Menjalani Tes
Untuk mendapatkan diagnosis, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan satu atau gabungan dari beberapa tes berikut ini:
- Mengukur laju aliran saat buang air kecil.
- Menganalisis sifat fisik dan kimia urine untuk menentukan apakah ada bakteri atau darah.
- Sistoskopi yang dilakukan dengan memasukkan tabung kecil berkamera ke dalam tubuh untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra.
- Mengukur lubang uretra.
- Tes untuk mendiagnosis klamidia dan gonore.
Pengobatan Striktur Uretra
Foto: Operasi (Istockphoto)
Perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Berikut ini beberapa prosedur pengobatan yang umum dilakukan.
1. Prosedur Non-Bedah
Cara pengobatan utama adalah membuat uretra lebih lebar menggunakan alat medis yang disebut dilator.
Ini adalah prosedur rawat jalan sehingga penderita tidak perlu melakukan rawat inap di rumah sakit.
Seorang dokter akan memulai dengan melewati kawat kecil melalui uretra ke dalam kandung kemih dan mulai melebarkannya.
Seiring waktu, dilator yang lebih besar secara bertahap dimasukkan agar ukuran uretra lebih lebar.
Pilihan non-bedah lainnya adalah penempatan kateter urin permanen.
Prosedur ini biasanya dilakukan pada kasus yang parah karena berisiko mengiritasi kandung kemih dan menginfeksi saluran kemih.
2. Prosedur Operasi
Uretroplasti terbuka adalah prosedur pembedahan yang bisa dipilih dalam kasus yang lebih parah.
Prosedur ini melibatkan pengangkatan jaringan yang terkena dan rekonstruksi uretra.
Hasil bervariasi berdasarkan ukuran striktur.
3. Pengalihan Aliran Urine
Dalam kasus yang parah, prosedur pengalihan urine lengkap mungkin diperlukan.
Operasi ini secara permanen mengalihkan aliran urin ke lubang di perut.
Ini melibatkan penggunaan bagian usus untuk membantu menghubungkan ureter ke lubang.
Pengalihan urine hanya dilakukan jika kandung kemih rusak parah atau perlu diangkat.
Baca juga: Ketahui Masalah Kesehatan yang Termasuk dalam Urologi
Tidak ada langkah pasti yang dapat dilakukan untuk mencegah striktur uretra.
Karena infeksi menular seksual (IMS) adalah salah satu penyebabnya.
Menggunakan perlindungan selama kontak seksual dapat menurunkan risiko penyakit.
Namun, cedera dan kondisi medis lain yang terkait dengan striktur uretra tidak selalu dapat dihindari.
Penting untuk segera menemui dokter jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan.
Jadi Moms, mengobati masalah dengan cepat adalah cara terbaik untuk menghindari komplikasi yang membahayakan nyawa.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urethral-stricture/symptoms-causes/
- https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/u/urethral-stricture-disease
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15537-urethral-stricture-in-men
- https://www.healthline.com/health/urethral-stricture
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.