13 Oktober 2023

Kenali 7+ Arti Suara Bayi Nangis dan Cara Mengatasinya

Jangan sampai salah artikan ya, Moms!

Ketika Si Kecil lahir ke dunia, pastinya rumah keluarga Moms dan Dads dihiasi sura bayi nangis. Namun, tahukah Moms kalau suara bayi nangis merupakan cara bayi berkomunikasi?

Bayi menangis merupakan bentuk komunikasi dari si bayi dengan orang-orang di sekitarnya.

Bayi menyampaikan apa yang ia inginkan dan apa yang ia butuhkan, sehingga tangisan bayi ini memiliki banyak arti.

Jika Moms baru memiliki bayi baru lahir, maka butuh waktu lama sebelum Si Kecil mulai belajar berbicara.

Jadi sampai Si Kecil bisa melakukannya, Moms bisa menebak-nebak keinginannya dengan mengartikan berbagai jenis tangisannya.

Percaya atau tidak, suara bayi nangis bisa memberi tahu Moms banyak hal.

Melansir National Center of Biotechnology Information, menangis dapat memberikan bukti tentang kondisi metabolisme dan neurologis bayi.

Namun, menangis berlebihan dapat memicu masalah makan pada bayi dan depresi pada orang tua.

Kerentanan pada orang tua akan membuat hasil yang merugikan lebih mungkin terjadi.

Lantas, apa makna suara bayi nangis? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Poliamori, Hubungan 'Terbuka' dalam Percintaan yang Berbeda dengan Selingkuh

Arti Suara Bayi Nangis

Arti suara bayi nangis (Orami Photo Stocks)
Foto: Arti suara bayi nangis (Orami Photo Stocks)

Moms akan membutuhkan banyak waktu untuk membedakan beberapa jenis suara bayi nangis.

Rintihan suara bayi nangis mungkin akan terdengar sama pada awalnya, tetapi jika kita mendengarkan dengan lebih cermat, tangisan tersebut ternyata berbeda dan memiliki arti tertentu.

Namun, jika sudah mulai mengenalinya, Moms bisa dengan mudah mengatasi masalah atau keinginan bayi.

Berikut arti suara bayi nangis:

1. Lapar

Bayi akan merasa mudah lapar atau haus.

Melansir Food Digestion, bayi baru lahir, sistem pencernaannya masih belum matang sehingga belum dapat menampung makanan dalam jumlah yang banyak dan tak bisa bertahan lama dalam perut.

Jika merasa lapar , suara bayi nangis akan bernada rendah, ritmis, berulang-ulang.

Dikombinasikan dengan sinyal lain seperti mencari payudara, gerakan menghisap dengan lidah, menampar bibir, atau memasukkan jari ke dalam mulut .

Cepat tanggapi tangisan lapar ini agar bayi tidak terlalu kesal.

Bila bayi kesal dan mulai menghirup udara berlebih saat menyusu, mereka mungkin akan memasukkan banyak gas ke perut yang menyebabkan muntah.

Kondisi ini mungkin akan menyebabkan lebih banyak tangisan lagi.

Jika ragu, maka anggaplah suara bayi nangis karena lapar dan tawarkan ASI atau susu formula.

"Bila dia tidak memiliki waktu setidaknya dua jam untuk mencerna formula, memberinya lebih banyak dapat menyebabkan dia tidak senang dan tidak nyaman," kata Deana Andersen-Tennant, seorang postpartum doula di Portland, Oregon.

2. Lelah atau Tidak Nyaman

Suara bayi nangis saat sedang lelah atau merasa tidak nyaman akan terdengar, seperti tangisan cengeng, sengau, terus menerus yang membangun intensitas seperti saat merasa ngantuk.

Suara bayi nangis biasanya disertai dengan menguap, menggosok mata, atau menarik telinga.

Solusinya, cobalah untuk memeriksa popoknya jiak mulai kotor dan bantu bayi tidur sebanyak yang dia butuhkan.

Atau cek juga pakaiannya, siapa tahu bayi merasa tidak nyaman atau kepanasan .

Selain itu, pastikan suasana rumah dalam kondisi yang nyaman dan sunyi untuk membuat bayi tenang.

“Cobalah untuk membedong bayi untuk membantunya tidur lebih nyenyak di malam hari. Biasanya, sembilan dari 10 bayi merasa nyaman dengan saat dibedong,” kata Deana.

Selain itu, saat Moms cukup yakin bahwa bayi lelah tetapi tampak gelisah saat dipeluk, turunkan Si Kecil.

"Bayi yang terlalu lelah terkadang hanya ingin dibaringkan dan dibiarkan tidur," kata Deana.

Baca Juga: Bruntusan pada Bayi, Wajarkah? Jangan Cemas, Ini Cara Merawatnya

3. Rewel

Bayi rewel (Orami Photo Stocks)
Foto: Bayi rewel (Orami Photo Stocks)

Bersiaplah untuk suara bayi nangis yang rewel dan terdengar cengeng.

Si Kecil mungkin mencoba memalingkan kepala atau tubuhnya dari pemandangan atau suara yang terlalu merangsang atau mengganggunya.

Saat Moms mengenali tangisan ini, cobalah untuk menjauhkan bayi dari kebisingan, gerakan, rangsangan visual, atau apa pun yang membuatnya stres.

Lingkungan yang lebih tenang, white noise dari kipas angin atau penyedot debu, atau rekaman suara alam, seperti ombak laut, dapat membuatnya rileks.

Pertimbangkan juga mungkin bayi sedang merasa kedinginan, meski berada dalam ruangan.

Pertahanan terbaik Moms adalah mendandaninya berlapis-lapis.

"Jika kepala atau wajahnya tidak terasa hangat, maka kenakan topi pada bayi Anda," saran Deanda.

4. Bosan

Suara bayi nangis ini dimulai dengan desahan saat Si Kecil mencoba untuk mendapatkan interaksi yang baik.

Kemudian berubah menjadi rewel ketika perhatian yang diharapkan tidak didapatkan dan berkembang menjadi tangisan marah yang bergantian dengan rengekan.

Cobalah untuk menggendong atau main besama bayi saat Moms mendengarkan suara menangis bayi dengan tanda ini.

Biasanya, tangisannya akan segera berhenti saat mulai mendapatkan perhatian.

“Dalam kasus bayi yang bosan, tunda respons beberapa detik atau satu menit. Di dalam beberapa minggu pertamanya, anak membutuhkan banyak perhatian.,” jelas Marc.


5. Kolik

Biasanya, saat merasa kolik bayi akan mengeluarkan suara menangis dengan jeritan yang intens, disertai dengan gerakan gelisah.

Kolik sering terjadi pada sore atau malam hari, dan bisa berlangsung selama berjam-jam.

Puncaknya akan terjadi sekitar 6 minggu setelah lahir dan hilang pada saat bayi berusia 3 sampai 4 bulan.

Meskipun sulit untuk menenangkan bayi yang kolik, Moms dapat mencoba posisi yang menenangkannya.

Baca Juga: Kenali Milia pada Bayi, Beruntusan dan Bercak Putih di Wajah Bayi yang Baru Lahir

Berikut ini beberapa posisi yang bisa membuat Si Kecil merasa lebih nyaman.

  • Membaringkannya tengkurap di lengan bawah atau di atas lutut.
  • Menopang kepalanya dan menggosok punggungnya.
  • Meletakkannya di punggungnya dan mendorong lututnya ke atas perutnya selama 10 detik.
  • Kemudian melepaskan dan mengulanginya, dengan harapan dapat mengeluarkan gas yang dianggap sebagai penyebab kolik..

"Orang tua yang tidak pernah memiliki bayi kolik tidak akan menyadari bagaimana hal itu benar-benar dapat merusak Anda. Ini sangat, sangat sulit,” jelas Harvey.

6. Sakit

Suara bayi nangis saat sakit akan terdengar seperti rengekan lembut yang lemah dan terdengar sengau.

Dengan nada yang lebih rendah daripada tangisan ‘nyeri’ atau ‘kelelahan karena seolah-olah bayi tidak memiliki energi untuk memompa volume.

Bila Moms mencurigai bayi sakit, waspadalah terhadap gejala tambahan yang membahayakan seperti demam, diare, sembelit, muntah, ruam, dan sebagainya.

Bayi terkadang merasakan sakit, dan seringkali Moms tidak perlu mengkhawatirkannya.

Tetap saja, penting untuk memercayai insting.

Jika Moms terus khawatir, maka jangan ragu untuk menghubungi dokter.

“Bila akan berada dalam situasi yang diketahui akan menyebabkan bayi Anda sakit seperti mendapatkan vaksin atau disuntik, berikan dot selama prosedur,” jelas Deandra.

7. Ingin Sendawa

Saat menyusu lewat payudara atau botol, Si Kecil juga bisa menelan udara.

Udara yang tak dikeluarkan dengan cara sendawa bisa membuat bayi tak nyaman.

Jadi, apabila Si Kecil menangis setelah disusui, mungkin artinya ia perlu disendawakan

Meski begitu, bersendawa sebenarnya tidak harus dilakukan setiap saat.

Pasalnya, ada sebagian bayi perlu rutin bersendawa, sementara sebagian bayi lainnya tidak.

8. Ingin Kasih Sayang

Arti suara bayi nangis juga bisa memiliki makna bahwa bayi sedang merasa ingin mendapatkan kasih sayang.

Bayi dapat menangis sebagai cara untuk mencari perhatian dan sentuhan dari orang tua.

Ini adalah cara mereka mengungkapkan kebutuhan akan kehadiran dan kehangatan fisik.

Tips Menghadapi Tangisan Bayi

Tips hadapi suara bayi nangis (Orami Photo Stocks)
Foto: Tips hadapi suara bayi nangis (Orami Photo Stocks)

Ada saat-saat ketika bayi terlihat tidak dapat dihibur, terutama jika sedang mengalami sakit perut .

Meskipun dikatakan bahwa menangis selama berjam-jam setiap hari tampaknya tidak akan menyakiti bayi, hal itu tentu saja membuat Moms khawatir.

Mendengarkan suara tangisan bayi bisa membuat kesal dan memicu kecemasan.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Moms mengatasi tangisan bayi, dilansir American Academy of Pediatrics (AAP):

1. Tarik Napas Dalam-Dalam

Ingatkan diri Moms bahwa tangisan bayi tidak akan bertahan selamanya.

Jika kolik, biasanya akan sembuh dengan sendirinya sekitar usia 3 bulan.

2. Istirahat

Mintalah bantuan dari Dads, anggota keluarga tepercaya, teman, atau baby sitter sehingga Moms dapat meluangkan waktu untuk menenangkan diri.

Saat beristirahat, cobalah menghilangkan stres dengan beberapa teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, atau cukup mandi air hangat.

3. Jagalah Kesehatan

Pastikan Moms makan makanan sehat, berolahraga, dan mendapatkan kualitas tidur yang cukup.

Merawat diri sendiri dengan baik akan membantu Moms merawat bayi dengan lebih baik.


4. Ketahui Batasan

Mom merasa tangisan bayi benar-benar mengganggu. Tentunya, hal ini membuat Moms khawatir akan kehilangan kendali.

Ada baiknya untuk menaruh bayi di tempat yang aman, seperti boks dan pindahlah ke ruangan lain sehingga Moms dapat menenangkan diri.

Baca Juga: 10+ Manfaat Minyak Ikan Salmon untuk Anak dan Dewasa, Cek Produknya Juga di sini!

5. Membedong

Bedong bayi dengan selimut atau kain tipis untuk memberikan rasa aman.

Membedong sebaiknya dilakukan pada bayi baru lahir.

Jangan membedong Si Kecil setelah berusia 3–4 bulan, karena pada usia ini bayi sudah bisa menggulingkan diri ke samping.

Hal ini dapat membuat bayi tengkurap dalam keadaan dibedong dan meningkatkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS).

6. Atur Posisi Tengkurap

Banyak bayi tidak senang jika menangis saat telentang. Jadi, pegang bayi Moms dengan posisi miring atau tengkurap.

Agar Si Kecil nyaman, Moms bisa membeli mainan yang dirancang untuk dimainkan saat ia ada di posisi tengkurap.

Misalnya, dengan membeli play gym atau matras bayi.

Biasanya dalam rangkaian play gym terdapat beberapa mainan yang bisa dimainkan saat bayi tummy time, seperti cermin, piano, atau mainan musik dan mainan yang bersuara.

7. Shuusing

Harvey percaya bahwa mengeluarkan suara menenangkan akan membuat bayi tenang seperti di dalam rahim.

“Lakukan shuusing kuat-kuat di telinga bayi, bahkan sekeras tangisan bayi," kata Harvey.

8. Berayun

Sangga kepala bayi, ayunkan di lengan atau di perangkat mekanis seperti ayunan.

9. Mengisap

Setelah bayi tenang, tawarkan jari, payudara, atau dot untuk diisap.

“Ini akan menjadi lapisan gula pada kue yang menenangkan," kata Harvey.

Baca Juga: Amankah Obat Kandistatin untuk Bayi? Begini Anjurannya, Moms!

Merasa tidak mungkin menghentikan suara bayi nangis?

Para ahli mengatakan sebagian kecil tangisan tidak dapat dihibur.

"Bahkan jika Anda mencoba semua yang terlintas dalam pikiran, jangan berasumsi bahwa Anda dapat berhenti menangis," kata Dr. Ron Barr, PhD, seorang ahli menangis dan profesor di departemen pediatri di University of British Columbia.

MelansirJournals Plos, respons orang tua dan mekanisme menggunakan pembedongan, suara, dan gerakan dengan segera akan menyebabkan timbal balik apada bayi.

Ini memiliki implikasi klinis yang penting untuk menenangkan bayi yang rewel dan menangis.

Sekarang, Moms dan Dads sudah beberapa jenis suara bayi nangis? Kini, Moms tak perlu khawatir ketika akan mengatasinya.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5494986/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3528963/
  • https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0214548
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1
  • https://www.babycenter.com/0_12-reasons-babies-cry-and-how-to-soothe-them_9790.bc
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-tangisan-bayi

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.