Mengenal Sukralosa, Pemanis Buatan yang Rendah Kalori
Ada beragam jenis pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti gula, salah satunya adalah sukralosa.
Pemanis buatan yang satu ini dianggap unik karena dibuat dari gula asli dan juga bebas kalori.
Selain itu, sukralosa juga tidak meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi seperti pemanis buatan lainnya.
Beberapa peneliti juga menyebut, pemanis buatan ini tidak berbahaya asalkan tidak berlebihan.
Agar lebih jelas mengenai hal ini, simak yuk Moms penjelasan mengenai sukralosa si pemanis buatan.
Baca juga: Moms Harus Tahu, Ini 7 Jenis dan Bahaya Pemanis Buatan
Sukralosa Sebagai Pemanis Buatan
Foto: Gula Pasir (Orami Photo Stocks)
Sukralosa adalah pemanis buatan nol kalori yang dibuat dari gula melalui proses kimia bertingkat di mana tiga gugus hidrogen-oksigen diganti dengan atom klorin.
Pemanis buatan ini ditemukan pada tahun 1976 ketika seorang ilmuwan di sebuah perguruan tinggi Inggris diduga salah mendengar instruksi tentang pengujian suatu zat.
Sebaliknya, dia mencicipinya, menyadari bahwa itu sangat manis.
Kemudian pada 1999 produk sukralosa yang diproduksi oleh Tate & Lyle dan Johnson & Johnson dengan merek Splenda mulai diperkenalkan dan menjadi salah satu pemanis buatan paling populer di negara tersebut.
Splenda umumnya digunakan sebagai pengganti gula baik dalam memasak maupun memanggang.
Sukralosa juga ditambahkan ke ribuan produk makanan di seluruh dunia.
Sukralosa memang bebas kalori, tetapi saat diolah menjadi Splenda terdapat karbohidrat dekstrosa (glukosa) dan maltodekstrin, yang mengandung kalori hingga 3,36 kalori per gram.
Jumlah tersebut dianggap masih aman, lantaran tubuh memang membutuhkan dalam jumlah yang kecil setiap harinya.
Dilansir dari Journal of Food Science menyebutkan bahwa sukralosa lebih manis dari dan tidak memberikan rasa pahit setelah dimakan seperti pemanis buatan lainnya.
Baca juga: 18 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Bisa Jadi Pemanis Alami!
Sukralosa dengan Gula Darah dan Insulin
Foto: Gula Minuman Bersoda (Orami Photo Stocks)
Sukralosa disebut memiliki efek yang sangat kecil terhadap gula darah dan kadar insulin.
Namun, hal ini tergantung pada Moms apakah terbiasa mengkonsumsi pemanis buatan atau tidak?
Satu penelitian kecil pada 17 orang dengan obesitas parah yang tidak secara teratur mengonsumsi pemanis ini melaporkan bahwa sukralosa meningkatkan kadar gula darah sebesar 14% dan kadar insulin sebesar 20%.
Beberapa penelitian lain pada orang dengan berat badan rata-rata yang tidak memiliki kondisi medis yang signifikan tidak menemukan efek pada kadar gula darah dan insulin.
Namun, penelitian ini termasuk orang yang secara teratur menggunakan sukralosa.
Jika Moms tidak mengonsumsi sukralosa secara teratur, ada kemungkinan akan mengalami beberapa perubahan pada kadar gula darah dan insulin.
Namun, jika terbiasa mengonsumsinya, mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa.
Baca juga: Manfaat Daun Stevia, Pemanis Alami yang Rendah Kalori dan Aman Dikonsumsi
Sukralosa dan Berat Badan
Foto: Pemanis Buatan (Orami Photo Stocks)
Saat menjalani diet, Moms mungkin akan mengganti gula dengan pemanis buatan yang rendah kalori.
Namun, belum ada penelitian yang benar-benar menunjukan, pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan.
Para peneliti hanya menemukan bahwa Moms yang mengganti gula dengan pemanis rendah kalori memiliki berat rata-rata yang sedikit lebih kecil, yaitu sekitar 1 kilogram.
Studi observasional yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tidak menemukan hubungan antara konsumsi pemanis buatan dan berat badan atau massa lemak.
Namun, beberapa dari mereka melaporkan sedikit peningkatan Indeks Massa Tubuh (BMI).
Baca Juga: Gula Rafinasi, Apa Bedanya dengan Gula Alami?
Sukralosa dan Kesehatan Usus
Foto: Sukralosa untuk Kopi (Orami Photo Stocks)
Bakteri ramah di usus sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Mereka dapat meningkatkan pencernaan, bermanfaat bagi fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko banyak penyakit.
Bakteri menguntungkan seperti bifidobacteria dan bakteri asam laktat berkurang secara signifikan, sementara bakteri yang lebih berbahaya tampaknya kurang terpengaruh.
Terlebih lagi, bakteri usus masih belum kembali ke tingkat normal setelah percobaan selesai.
Sukralosa untuk Ibu Hamil
Foto: Pemanis Buatan untuk Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Konsumsi pemanis rendah kalori dapat dikonsumsi oleh ibu hamil.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sukralosa tidak memiliki efek buruk pada ibu hamil atau menyusui atau pada janin.
Selain itu, tidak ada efek samping juga yang diketahui dari konsumsi pemanis buatan ini.
Karena hanya sejumlah kecil sukralosa yang diserap ke dalam aliran darah, jumlah pemanis yang ada dalam ASI sangat rendah.
Semua wanita yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan nutrisi dan kalori yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya yang optimal, sambil menjaga agar tidak melebihi kebutuhannya.
Baca juga: 9+ Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah, Serupa Tapi Tak Sama!
Sukralosa untuk Anak-anak
Foto: Pemanis Buatan untuk Anak (Orami Photo Stocks)
Otoritas kesehatan dunia seperti FDA telah menyimpulkan, sukralosa aman untuk konsumsi orang dewasa dan anak-anak.
Metabolisme sukralosa pada anak-anak diperkirakan tidak berbeda dengan orang dewasa.
1. Tidak Menyebabkan Karies Gigi
Sukralosa dapat menambah rasa manis pada makanan dan minuman anak tanpa berkontribusi pada kalori yang dikonsumsi atau menambah asupan gula.
Pemanis buatan ini tidak kariogenik atau dapat difermentasi seperti gula, sehingga tidak meningkatkan risiko karies gigi.
2. Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan
The American Heart Association (AHA) menyarankan agar anak-anak tidak secara teratur mengonsumsi minuman yang mengandung pemanis rendah kalori, alih-alih merekomendasikan air dan minuman tanpa pemanis lainnya seperti susu biasa.
Salah satu pengecualian penting dalam AHA science advisory 2018 dibuat untuk anak-anak dengan diabetes, yang manajemen glukosa darahnya dapat diuntungkan dengan mengonsumsi minuman berpemanis rendah kalori sebagai pengganti varietas berpemanis gula.
Kendati demikian, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak memberikan saran kepada anak di bawah usia dua tahun untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis rendah kalori.
3. Tidak Boleh untuk Anak di Bawah 2 Tahun
Sukralosa sebagai pemanis buatan rendah kalori memang memiliki manfaat untuk anak-anak.
Jenis pemanis buatan ini diyakini dapat mengurangi asupan kalori, risiko karies gigi, dan respons glikemik pada anak-anak dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Namun, para ahli tidak merekomendasikan konsumsi pemanis rendah kalori atau gula tambahan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah bayi dan balita mengembangkan preferensi mengonsumsi makanan yang terlalu manis sejak usia dini.
Baca Juga: Membatasi Gula saat Program Hamil, Apakah Perlu?
Demikian penjelasan lengkap tentang sukralosa.
Meski dianggap aman, Moms tetap harus membatasi porsi sukralosa yang dikonsumsi. Jangan sampai berlebihan, ya, Moms!
- https://www.healthline.com/nutrition/sucralose-good-or-bad#safety
- https://foodinsight.org/everything-you-need-to-know-about-sucralose/
- https://health.clevelandclinic.org/is-sucralose-splenda-bad-for-you/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.