Isi Surat Al Araf Ayat 54 tentang Penciptaan Alam Semesta
Surat Al Araf ayat 54 menjelaskan tentang proses penciptaan alam semesta.
Alquran membahas tentang alam semesta, baik dari segala fenomenanya hingga awal mula kejadiannya.
Hasil penelitian Repository UIN Ar- Raniry Banda Aceh menunjukkan bahwa makna sittatu ayyam dalam surat Al A’raf ayat 54 tidak hanya menunjukkan waktu kepada hari-hari di bumi, tetapi juga waktu yang sangat panjang.
Dalam surat al A’raf ini juga menunjukkan bahwa Allah SWT dapat menciptakan sesuatu yang penciptaannya lebih besar daripada penciptaan manusia.
Baca Juga: Kandungan Surat Al Maidah Ayat 3 tentang Makanan Haram
Bacaan Surat Al Araf Ayat 54 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Berikut ini adalah bacaan surat Al Araf ayat 54 dalam tulisan Arab, latin, dan artinya agar lebih mudah dalam membacanya:
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, yugsyil-lailan-nahāra yaṭlubuhụ ḥaṡīṡaw wasy-syamsa wal-qamara wan-nujụma musakhkharātim bi`amrihī alā lahul-khalqu wal-amr, tabārakallāhu rabbul-'ālamīn
Artinya:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al Araf: 54).
Baca Juga: Bacaan Surat Al Baqarah 2 Ayat Terakhir dan Keistimewaannya
Tafsir Surat Al Araf Ayat 54
Ada beberapa tafsir yang menjelaskan tentang kekuasaan Allah dalam surat al Araf ayat 54, yakni:
1. Tafsir Al-Muyassar
Sesungguhnya Tuhan kalian (wahai manusia), Dia lah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari.
Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Maksudnya, tinggi dan berada di atasnya dengan hakikat istiwa (bersemayam) yang sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya.
Dia memasukkan malam pada siang sehingga menutupinya dengan itu, maka cahayanya itu pergi.
Setleah itu, Allah memasukkan siang pada malam sampai kegelapannya pergi.
Masing-masing dari keduanya mengejar yang lain dengan cepat dan terus-menerus.
Allah lah Dzat yang menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang dalam keadaan tunduk kepada-Nya.
Dia mengendalikannya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.
Makhluk-makhluk ini temasuk tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang sangat besar.
Ketahuilah, bagi Allah hak kekuasaan menciptakan semuanya dan hak menetapkan semua ketentuan.
Allah Maha Tinggi, Maha Agung, lagi Maha Suci dari setiap urusan kekurangan dan penguasa semua makhluk secara keseluruhan.
2. Tafsir Kementerian Agama RI
Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa atau periode.
Lalu, Dia bersemayam di atas 'Arsy sesuai dengan kebesaran dan keagungannya.
Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.
Sehingga begitu siang datang, ketika itu juga malam pergi.
Semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah bahwa segala penciptaan, yakni menetapkan ukuran tertentu bagi ciptaan dan segala urusan, menjadi hak Allah SWT.
Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.
Berdoalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan dan memelihara dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Maksudnya tidak terlalu keras, tidak pula terlalu pelan, tetapi di antara keduanya.
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa dan segala hal.
3. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah
Sang Pencipta dan Tuhan para manusia adalah Allah Yang Maha Esa.
Dia menciptakan tujuh langit dan bumi dalam masa enam hari.
Kemudian Allah naik ke ‘Arsy yang luasnya meliputi langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya.
Dia menutup siang dengan malam sehingga cahayanya hilang.
Malam menutup siang dengan cepat, begitu pula dengan siang.
Setiap kali datang malam, siang akan pergi, dan begitu sebaliknya terus-menerus hingga hari kiamat.
Allah menciptakan matahari dan bulan, serta bintang-bintang yang banyak dan besar.
Semua itu beredar dengan perintah-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan seluruh makhluk, dan milik-Nya segala urusan.
Allah disucikan dan diagungkan dengan hak, Pencipta seluruh makhluk.
Baca Juga: Surah Al Ahqaf Ayat 13, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!
4. Tafsir Jalalain
Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari menurut ukuran hari dunia, sebab di akhirat nanti tidak ada matahari.
Akan tetapi jika Allah SWT menghendakinya, niscaya Ia dapat menciptakannya dalam sekejap mata.
Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah SWT berkuasa atas Arsy mengurus dan mengatur semua urusan yang berhubungan dengan langit dan bumi sesuai dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya.
Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang yang mengikutinya dengan cepat sehingga begitu siang datang, ketika itu juga malam pergi.
Semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Konsep Aqidah dalam Surat Al A'raf Ayat 54
Kandungan utama dalam surat Al A'raf ayat 54 adalah mengenai akidah tentang Allah SWT dalam kekuasaannya terkait fenomena alam semesta.
Menurut Sayyid Quthb, hal ini bermakna tentang akidah tauhid Islam yang tidak meninggalkan satu pun jengkal bagi manusia untuk merenungkan zat Allah Yang Maha Suci dan kekuasaan-Nya.
Allah itu Maha Suci, maka tidak ada hak bagi seorang manusia pun yang dapat menggambarkan dan melukiskan zat Allah SWT.
Adapun enam hari saat Allah SWT menciptakan langit dan bumi, juga merupakan perkara gaib yang tidak ada seorang makhluk pun yang menyaksikannya.
Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya dengan menciptakan alam semesta, menguasainya, mengaturnya, dan mengendalikannya.
Tanpa seizin Allah, tentu tidak akan ada perputaran siang dan malam maupun planet yang runut dan teratur.
Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat besar di alam semeta.
Allah menciptakan matahari, bulan dan bintang, yang semuanya tunduk kepada perintah-Nya.
Dia adalah Tuhan yang memelihara dengan manhaj-Nya, mempersatukan dengan peraturan-Nya, membuat syariat, dan memutuskan perkara dengan hukum-Nya.
Inilah konsep tauhid yang harus diamini oleh umat muslim.
Persoalan uluhiah, rububiyah, dan hakimiyah, serta manunggalnya Allah SWT.
Semua ini merupakan persoalan ubudiyah manusia dalam syariat hidupnya.
Jika kita mengimaninya, maka sama seperti mengimani keseluruhan rukun iman.
Baca Juga: 7 Jenis Tawasul untuk Mendekatkan Diri pada Allah SWT
Demikian penjelasan mengenai surat al A’raf ayat 54 yang sejalan dengan penjelasan ilmiah.
Semoga bisa menambah keimanan dan rasa syukur, ya Moms!
- http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4159/
- https://tafsirweb.com/2508-surat-al-araf-ayat-54.html
- https://ppff.ponpes.id/2024/01/07/rangkuman-ngaji-tafsir-jalalain-surat-al-araf-50-54/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.