Surat Al Bayyinah: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Menjadi surat yang menjelaskan tentang kebenaran Rasulullah SAW dan Al-Qur'an, surat Al Bayyinah ini termasuk dalam juz terakhir atau juz Amma.
Surat Al Bayyinah (البينة) adalah surat ke-98 dalam Al-Qur'an.
Terdiri dari 8 ayat, kata Al Bayyinah yang berasal dari bahasa Arab dan diambil dari ayat pertama ini memiliki arti bukti yang nyata.
Nama lainnya yakni Surat Al Qayyimah yang terambil dari bunyi terakhir ayat ketiga, Al Bariyyah yang disebut dua kali pada ayat 6 dan 7, dan juga Al Munfakkin.
Baca Juga: 30 Bacaan Surat Pendek Alquran Lengkap untuk Bacaan Sholat
Bacaan Surat Al Bayyinah dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Untuk lebih mengerti dan memahaminya, berikut ini adalah bacaan surat Al Bayyinah dalam tulisan Arab, latin, dan juga artinya:
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
(Lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah)
Artinya: (1) “Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,”
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
(Rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah)
Artinya: (2) “(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),”
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
(Fīhā kutubung qayyimah)
Artinya: (3) “Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar),”
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Artinya: (4) (Wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`at-humul-bayyinah)
Artinya: “Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata,”
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
(Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah)
Artinya: (5) “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar),”
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
(Innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah)
Artinya: (6) “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk,”
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
(Innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah)
Artinya: (7) “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk,”
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
(Jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya Rabbah)
Artinya: (8) “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al Bayyinah: 1-8)
Baca Juga: 114 Daftar Surat Alquran dan Keutamaan Membacanya, Amalkan!
Tasir Surat Al Bayyinah
Berikut ini adalah tafsir surat Al Bayyinah yang dapat disimak agar lebih memahami maknanya:
Surat Al Bayyinah Ayat 1
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Sedangkan orang-orang musyrik adalah penyembah berhala dan penyembah api.
Kata munfakkiin (منفكين) merupakan bentuk jamak pelaku dari kata infakka (إنكف) yang artinya berpisah setelah sebelumnya menyatu dengan kukuh.
Maka munfakkiin juga berarti meninggalkan.
Orang-orang kafir yang menutupi kebenaran yakni ahlul kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang kepada mereka bukti nyata.
Yakni Rasul yang dijanjikan Allah, yang sifat-sifatnya tercantum dalam kitab mereka.
Ada pula yang menafsirkan al bayyinah (bukti nyata) adalah kitab suci. Sebagaimana Taurat bagi Yahudi dan Injil bagi Nasrani.
Surat Al Bayyinah Ayat 2
Maka dengan ayat dua ini, dijelaskan bahwa al bayyinah atau bukti nyata itu Rasulullah SAW yang membacakan Al-Qur'an kepada mereka.
Ibnu Katsir menegaskan bahwa al bayyinah berdasarkan ayat ini adalah Nabi Muhammad SAW dan kitab yang dibacanya yakni Al-Qur'an.
Sebelum kehadiran Rasulullah SAW, orang-orang Yahudi sering menyebut Nabi terakhir dan ciri-cirinya.
Bahkan, mereka mengancam akan memerangi orang-orang Yatsrib dari suku Aus dan Khazraj jika Nabi ini telah turun.
Namun saat Rasulullah SAW telah diutus dan ciri-cirinya sama dengan apa yang ada dalam Taurat, mereka justru mendustakannya.
Sebaliknya, enam orang suku Aus yang bertemu Rasulullah SAW pada musim Haji tahun 11 kenabian langsung beriman kepada beliau.
Tahun berikutnya, 12 perwakilan suku Aus dan Khazraj berbaiat kepada beliau dalam Baiat Aqabah pertama.
Kata yatluu (يتلو) yang artinya membaca digunakan Al-Qur'an untuk bacaan yang sifatnya benar dan haq.
Ini mengisyaratkan bahwa apa yang Rasulullah baca adalah benar dan haq.
Surat Al Bayyinah Ayat 3
Kata kutub (كتب) berasal dari kataba (كتب) yang artinya menetapkan.
Dalam Al-Qur'an sendiri banyak ketetapan. Misalnya ketetapan tentang puasa yakni kutiba ‘alaikumush shiyam.
Kutub juga merupakan bentuk jamak dari kitab (كتاب) yang artinya buku.
Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan di dalamnya juga ada kandungan kitab-kitab sebelumnya.
Kata Qayyimah (قيمة) berasal dari kata qawama (قوم) yang artinya berdiri tegak lurus.
Banyak maknanya, namun semuanya disimpulkan sebagai kesempurnaan.
Dengan demikian, kutubun qayyimah adalah kitab-kitab suci sebelumnya yang otentik dan belum diubah.
Al-Qur'an sendiri merupakan kitab yang qayyimah, sempurna dan lurus tanpa kebengkokan di dalamnya.
Surat Al Bayyinah Ayat 4
Setelah datangnya Rasulullah SAW yang merupakan al bayyinah seperti yang telah diketahui ciri-ciri sebelumnya, mereka pun terpecah.
Ada di antara mereka yang beriman, ada pula yang kafir.
Sayyid Qutb menjelaskan sejarah ahlul kitab yang berselisih setelah turunnya Nabi yang diharapkan.
Saat Nabi Isa diutus, mereka mengaku pengikut Nabi Musa AS dan tidak mau beriman kepada Nabi Isa.
Setelah Rasulullah Muhammad diutus, mereka juga berbuat demikian.
Baca Juga: Tadabbur Al-Quran, Sikap yang Harus Diteladani Umat Muslim
Surat Al Bayyinah Ayat 5
Orang-orang kafir termasuk ahli kitab berselisih, padahal mereka tidak diperintahkan begitu.
Yang Allah perintahkan adalah bertauhid, memurnikan ibadah kepada-Nya.
Kemudian mendirikan sholat dan menunaikan zakat.
Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya agama-agama dari Allah itu pada hakikatnya adalah satu yang berkaidah sama, yakni tauhid dan ibadah.
Kata mukhlishin (مخلصين) berasal dari kata khalasha (خلص) yang artinya murni setelah sebelumnya diliputi kekeruhan.
Dan ikhlas berarti memurnikan ketaatan hanya kepada Allah SWT.
Kata hunafaa’ (حنفاء) merupakan bentuk jamak dari haniif (حنيف) yang artinya lurus atau cenderung kepada sesuatu.
Dan Islam sendiri adalah agama yang hanif, lurus dan pertengahan.
Tidak condong kepada materialisme, tidak juga terlalu condong kepada spiritual yang memisahkan urusan dunia. Islam juga agama yang qayyimah, lurus dan tidak tidak bengkok.
Surat Al Bayyinah Ayat 6
Orang-orang kafir baik ahlul kitab maupun musyrik, di akhirat nanti akan masuk neraka jahannam. Mereka kekal abadi di dalamnya.
Ahlul kitab menjadi kafir karena orang Yahudi mengatakan Uzair anak Allah, dan orang Nasrani mengatakan Isa anak Allah dengan trinitasnya.
Kata al barriyyah (البرية) berasal dari kata bara’ (برء) yang artinya mencipta. Dengan demikian, al barriyah artinya adalah ciptaan atau makhluk.
Ada pula yang berpendapat, kata itu berasal dari al bara (البرى) yang artinya tanah.
Makna ini melengkapi pengertian sebelumnya yakni al bariyyah adalah makhluk yang diciptakan dari tanah.
Di sini disebutkan bahwa orang yang kafir adalah seburuk-buruk makhluk.
Surat Al Bayyinah Ayat 7
Ini kebalikan dari ayat sebelumnya.
Orang-orang yang beriman dan beramal salih adalah sebaik-baik makhluk.
Bahkan, kata Abu Hurairah, lebih utama daripada malaikat.
Imam Syafi’i dan ulama lainnya menjadikan ayat ini sebagai salah satu dalil bahwa iman adalah keyakinan, perkataan dan perbuatan.
Dan Allah SWT menyebutkan secara khusus bahwa amal saleh mengiringi iman. Dan ini juga terdapat pada banyak ayat lainnya.
Surat Al Bayyinah Ayat 8
Surga adalah balasan bagi orang yang beriman dan beramal saleh.
Mereka akan masuk surga dan kekal di dalamnya.
“Yang tiada putus-putusnya, tiada habis-habisnya dan tiada selesai-selesainya,” kata Ibnu Katsir.
Tidak hanya itu, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi derajatnya dari kenikmatan tersebut. Yakni ridha Allah SWT.
Ini semua diberikan kepada orang yang dalam ayat ini menggunakan istilah khasyah (خشية) yang lebih tinggi daripada khauf (خوف).
Yaitu rasa takut kepada Allah SWT yang Maha Agung, sehingga menghindari apa saja yang dilarang oleh-Nya.
Baca Juga: Bacaan Doa Khatam Quran dan Keutamaannya, Yuk Amalkan!
Kandungan Surat Al Bayyinah
Dari penjelasan dari tafsir tersebut, berikut ini kandungan pokok surat Al Bayyinah yang sarat hikmah, di antaranya:
- Menjelaskan penyimpangan yang terdapat pada agama-agama sebelum Islam dan sesudahnya
- Orang-orang ahli kitab khususnya, bersabar menanti kedatangan Rasulullah SAW (untuk mengikuti ajarannya), karena mereka mengetahui bahwa di dalam agama mereka terdapat perubahan dan penyelewengan. Namun saat beliau datang, dengan membawa kebenaran, mereka pun berpecah-belah. Sebagian masuk Islam, sebagian lainnya kafir.
- Orang-orang ahli kitab diperintahkan untuk mentauhidkan Allah SAW dan menjauhi kesyirikan, serta diperintahkan untuk meninggalkan agama mereka dan memeluk agama Islam saat Nabi Muhammad SAW datang, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab-kitab mereka.
- Agama yang lurus dan diridhai oleh Allah SAW adalah agama yang berdiri di atas tauhid serta mengajarkan sholat, zakat serta meninggalkan agama-agama selain Islam.
- Balasan bagi orang yang tidak masuk Islam setelah Rasulullah SAW datang adalah seburuk-buruk pembalasan.
- Orang yang beriman dan masuk Islam serta melaksanakan ajarannya, pada hari kiamat nanti akan mendapatkan sebaik-baik balasan yaitu keridhaan Allah SWT dan kekal di surga.
- Keutamaan Khasy-yah (takut kepada Allah SWT) membawa seseorang untuk ta’at kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan baik berupa keyakinan, perkataan maupun perbuatan.
Baca Juga: 15 Huruf Ikhfa dan Contoh Bacaannya dalam Ayat Alquran
Itulah penjelasan mengenai surat Al Bayyinah.
Semoga informasinya semakin meneguhkan keimanan dan membuat kita semua semakin istiqamah dalam beribadah.
- https://worldquran.com/al-bayyinah
- https://bersamadakwah.net/surat-al-bayyinah/
- https://almanhaj.or.id/2690-tafsir-surat-al-bayyinah.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.