29 Juli 2024

Bacaan Surat Ar Rad Ayat 31 Lengkap dengan Arti dan Tafsir

Surat Ar Rad ayat 31 berisi jaminan bahwa Allah swt tidak akan mengingkari janji

Dalam Surat Ar Rad ayat 31, Allah SWT memberi petunjuk serta pembuktian bahwa Al-Qur'an adalah setinggi-tingginya mukjizat.

Bagi orang kafir dan keras kepala, tidak ada petunjuk dari Allah SWT baginya.

Imbalan dan hukuman adalah akibat dari ketaatan dan keingkaran terhadap hukum yang ditetapkan Allah SWT.

Merujuk definisinya, surat Ar Ra’d sendiri berarti guruh atau petir dalam bahsa Arab.

Diturunkan di Mekkah, surat ini berada dalam urutan ke-13 dalam Al-Qur'an.

Baca Juga: 3 Ayat Alquran tentang Fitnah, Lebih Kejam dari Pembunuhan!

Bacaan Surat Ar Rad Ayat 31 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Surat Ar Rad Ayat 31
Foto: Surat Ar Rad Ayat 31 (Virtualmosque.com)

Berikut ini adalah bacaan surat Ar Rad ayat 31 dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.

وَ لَوۡ اَنَّ قُرۡاٰنًا سُیِّرَتۡ بِہِ الۡجِبَالُ اَوۡ قُطِّعَتۡ بِہِ الۡاَرۡضُ اَوۡ کُلِّمَ بِہِ الۡمَوۡتٰی ؕ بَلۡ لِّلّٰہِ الۡاَمۡرُ جَمِیۡعًا ؕ اَفَلَمۡ یَایۡـَٔسِ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ لَّوۡ یَشَآءُ اللّٰہُ لَہَدَی النَّاسَ جَمِیۡعًا ؕ وَ لَا یَزَالُ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا تُصِیۡبُہُمۡ بِمَا صَنَعُوۡا قَارِعَۃٌ اَوۡ تَحُلُّ قَرِیۡبًا مِّنۡ دَارِہِمۡ حَتّٰی یَاۡتِیَ وَعۡدُ اللّٰہِ ؕ اِنَّ اللّٰہَ لَا یُخۡلِفُ الۡمِیۡعَادَ

Walau anna quraanan sui-yirat bihil jibaalu au quth-thi’at bihil ardhu au kullima bihil mauta bal lillahil amru jamii’an afalam yayasil-ladziina aamanuu an lau yasyaa-ullahu lahadannaasa jamii’an walaa yazaalul-ladziina kafaruu tushiibuhum bimaa shana’uu qaari’atun au tahullu qariiban min daarihim hatta ya’tiya wa’dullahi innallaha laa yukhliful mii’aad(a),

Artinya:

“Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an).

Sebenarnya segala urusan itu milik Allah.

Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.

Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah).

Sungguh, Allah tidak menyalahi janji,” (QS Ar Ra’d: 31).

Tafsir Surat Ar Rad Ayat 31

Tafsir Surat Ar Rad Ayat 31
Foto: Tafsir Surat Ar Rad Ayat 31 (Madrasatelquran.com)

Untuk lebih memahami Surat Ar Rad ayat 31 ini, umat Islam perlu untuk mengetahui tafsir yang telah dibuat oleh para ahli dalam kitabnya masing-masing.

Berikut tafsir Surat Ar Rad ayat 31 yang perlu dipahami agar iman semakin kuat.

1. Tafsir Al-Mishbah

Dalam tafsir ini, orang-orang kafir menuntut adanya mukjizat selain Al-Qur'an.

Di samping itu, kitab suci Al-Qur'an cukup mulia dan tinggi kedudukan dan pengaruhnya jika mereka mau mencari dan tunduk kepada kebenaran.

Menurut tafsir ini, jika ada kitab suci yang dapat menggetarkan gunung hingga membelah bumi, kitab itu adalah Al-Qur'an.

Akan tetapi banyak umat yang keras kepala.

Padahal, hanya pada Allah SWT sajalah persoalan mukjizat dan pembalasan orang-orang yang ingkar. Dia memiliki kekuasaan yang mutlak dan sempurna.

Jika begitu keadaan orang-orang yang keras kepala, apakah mereka takut kepada kebenaran? Sementara, keingkaran itu adalah atas kehendak Allah SWT.

Kalau Allah SWT menghendaki memberi petunjuk kepada semua orang, tentu mereka semua akan berpikir.

Kekuasaan Allah SWT sungguh amat jelas di hadapan mereka.

Dengan begitu, orang kafir masih terus tertimpa musibah yang amat besar karena mereka begitu keras kepala.

Bahkan ada rencana sesuatu yang turun di dekat mereka, sampai datang waktu yang telah ditentukan Allah SWT.

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengkhianati janji-Nya.

Baca Juga: 4 Doa Pagi Hari Islami untuk Memohon Perlindungan dan Rezeki

2. Tafsir Muyassar

Allah SWT menolak orang-orang kafir yang meminta diturunkan mukjizat yang nyata kepada Nabi.

Dalam tafsir ini dikatakan bahwa Allah berkata kepada mereka:

"Sekiranya ada bacaan (kitab suci) yang bisa dibaca, lalu dengan bacaan itu gunung-gunung hilang dari tempatnya, bumi terbelah menjadi sungai-sungai, atau orang yang sudah mati dapat hidup dan berbicara karenanya (sebagaimana permintaan mereka kepadamu) niscaya Al-Qur'an inilah, yang disifati dengan hal itu, bukan selainnya.

Meski begitu, ternyata mereka tidak beriman kepadanya. Padahal, kepunyaan Allah SWT semata-lah segala urusan berkenaan dengan mukjizat dan lainnya.

Apakah orang-orang mukmin itu tidak mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki? Niscaya, semua penduduk bumi beriman dengan tanpa mukjizat.

Orang-orang yang kafir akan ditimpa musibah disebabkan kekafiran mereka, seperti terbunuh dan tertawan dalam berbagai peperangan yang dilakukan kaum muslimin.

Dengan begitu, datanglah janji Allah SWT berupa kemenangan atas mereka. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji-Nya."


3. Tafsir Jalalain

Surat Ar Rad ayat 31 ini diturunkan ketika orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi Muhammad SAW:

"Jika engkau ini benar-benar seorang nabi, maka lenyapkanlah gunung-gunung Mekah ini daripada kami, kemudian jadikanlah pada tempatnya sungai-sungai dan mata air-mata air supaya kami dapat bercocok tanam, dan bangkitkanlah nenek moyang kami yang telah mati menjadi hidup kembali, untuk berbicara kepada kami."

Kalimat "dan sekiranya ada suatu bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat dipindahkan", artinya dapat dipindahkan dari tempatnya yang semula, dapat dibelah, atau dapat dipotong.

Sementara itu, kaliman "karenanya bumi, atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara" mengandung makna jika orang mati itu dapat dihidupkan kembali, maka orang kafir itu tetap tidak akan beriman juga.

Lalu, kalimat "sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah" berarti bukan kepunyaan yang lain-Nya.

Jadi, orang-orang beriman telah dikehendaki oleh Allah SWT untuk beriman.

Sedangkan, ayat selanjutnya ini diturunkan ketika para sahabat berkehendak untuk menampakkan apa yang mereka minta.

Hal ini karena para sahabat sangat menginginkan mereka untuk beriman, dengan firman-Nya:

Kalimat "maka tidakkah mengetahui" orang-orang yang beriman itu, bahwasanya huruf 'an' di sini adalah bentuk takhfif daripada anna.

Kalimat "seandainya Allah menghendaki tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya" dimaksudkan berarti mereka dapat keimanan tanpa melalui mukjizat lagi.

Arti "dan orang-orang yang kafir senantiasa" yakni penduduk Mekah yang kafir.

Sedangkan itu, kalimat "ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri", yakni oleh sebab kekafiran mereka itu.

Artinya, ada malapetaka dengan berbagai macam cobaan, seperti dibunuh, ditawan, diperangi dan paceklik atau bencana.

Dalam tafsir itu Muhammad berkata terhadap pasukan "sehingga datanglah janji Allah" artinya memberikan pertolongan-Nya untuk mengalahkan mereka.

Kalimat "Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji" adalah adanya kejadian di Hudaibiah sehingga tibalah saatnya penaklukan kota Mekah.

Sebab Turunnya Surat Ar Rad Ayat 31

Sebab Diturunkannya Surat Ar Rad Ayat 31
Foto: Sebab Diturunkannya Surat Ar Rad Ayat 31 (Riwaqalazhar.com)

Perawi hadis At-Tabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa mereka berkata kepada Rasulullah SAW:

”Kalau benar yang kamu katakan, perlihatkanlah kepada kami para leluhur kami yang telah mati agar kami bicara dengan mereka, juga ratakan gunung mekah ini yang mengurung kita”.

Maka turunlah ayat ini. Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Athiyah Al-Aufi.

Mereka mengatakan kepada Nabi SAW:

“Dapatkah kamu menggerakkan gunung-gunung mekah hingga melebar dan kami dapat bercocok tanam di sana atau mengelilingi bumi seperti Sulaiman yang mengelilingi bumi dengan menunggangi angin atau menghidupkan yang mati seperti Isa?” Maka Allah SWT menurunkan ayat ini.

Sehingga, ayat ini menunjukkan kekuasan Allah SWT atas semua makhluknya yang beriman, kecuali bagi orang kafir yang keras kepala dan tidak mau menerima kebenaran padahal sudah ada bukti nyata.

Baca Juga: 7 Contoh Ceramah Singkat tentang Sedekah, Berikut Hadisnya

Cara Mengamalkan Surat Ar Rad Ayat 31

Cara Mengamalkan Surat Ar Rad Ayat 31
Foto: Cara Mengamalkan Surat Ar Rad Ayat 31 (Freepik.com/noxos)

Dalam bukunya yang berjudul Rahasia Keutamaan Surat Al-Qur’an, Muhammad Zaairul Haq menyatakan bahwa bagi mereka yang belum merasakan cinta atau kasih sayang dari orang lain dan ingin mengusahakannya melalui doa, dapat mengamalkan bagian dari ayat ke-31 surat Ar-Rad.

Menurut Zaairul Haq, cara mengamalkannya dijelaskan dalam kitab Syamsul Ma’arif sebagai berikut, yaitu dengan membaca ayat ini sebanyak tujuh kali.

Setelah membaca ayat tersebut tujuh kali, lanjutkan dengan menyebutkan nama orang yang dimaksud atau orang yang kamu cintai.

Meski begitu, perlu diingat bahwa sebenarnya, Surat Ar-Rad ayat 31 tidak secara spesifik membahas tentang jodoh.

Ayat ini lebih menekankan pada kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu, dan bahwa segala urusan, termasuk jodoh, pada akhirnya berada dalam kehendak-Nya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Rajah dalam Islam? Simak Dalil dan Hadisnya!

Demikian penjelasan singkat mengenai surat Ar Rad ayat 31. Semoga bermanfaat.

  • https://risalahmuslim.id/quran/ar-rad/13-31/
  • https://mjna.my.id/asbabun_nuzul/view/13-31-31
  • https://masjid-annur.net/tausiyah/surat-ar-rad-pokok-kandungan-keutamaan-dan-manfaat/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.