Syukuran 4 Bulanan: Bacaan Doa, Waktu, hingga Urutan Acara
Sebagai masyarakat Indonesia yang beragama Islam, Moms mungkin sudah tak asing lagi dengan syukuran 4 bulanan, bukan?
Ya, acara yang biasa diselenggarakan dengan cara menggelar pengajian ini biasa diadakan saat usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Biasanya, syukuran 4 bulanan diadakan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus meminta perlindungan pada Allah SWT agar sang bayi di dalam kandungan selalu diberi keselamatan.
Namun, bagaimanakah hukum syukuran 4 bulanan dalam agama Islam? Apakah diperbolehkan?
Yuk, cari tahu jawabannya! Apalagi jika Moms yang sedang hamil berniat menyelenggarakan acara ini.
Baca Juga: Ini Aturan Aqiqah untuk Orang yang Sudah Meninggal
Hukum Syukuran 4 Bulanan dalam Islam
Melansir laman Dalam Islam, syukuran 4 bulanan bukanlah suatu acara yang diwajibkan, tetapi diperbolehkan secara hukum Islam.
Hal ini karena syukuran 4 bulanan biasanya diselenggarakan penuh dengan kebaikan.
Mulai dari melantukan ayat-ayat suci Al-Qur'an, memperbanyak sholawat, hingga melakukan sedekah.
Selain itu, acara ini juga tidak berisi hal-hal negatif yang mengarah pada melecehkan atau melencengkan agama Islam.
Jadi, Moms boleh menyelenggarakan syukuran 4 bulanan.
Baca Juga: Sebaiknya Aqiqah Dulu atau Qurban Dulu? Ini Menurut Hadis!
Pengertian Syukuran atau Walimatul Haml
Perlu Moms ketahui, acara semacam ini ada keterangannya dalam literatur Islam klasik, hanya saja diterangkan dalam bahasa yang lain, yakni walimatul haml.
Dalil mengenai walimatul haml tersebut dapat dilihat dalam hadis riwayat Muhammad Ismail al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr, 1422), juz IV, hal. 111, hadits nomor 3208 berikut:
“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, Kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya).
Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya...”
Berdasarkan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya bayi terdiri dari fase-fase di bawah ini:
- 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental.
- 40 hari kedua berkembang menjadi ‘alaqah atau segumpal darah.
- 40 hari ketiga berkembang menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Apabila seluruh waktu dalam fase tersebut dihitung berdasarkan bulan, maka akan sama dengan 4 bulan atau 120 hari.
Pada bulan ke-4 inilah, Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat dalam rahim ibu.
Itu sebabnya, syukuran 4 bulanan dilakukan.
Baca Juga: 40 Ucapan Aqiqah Anak yang Penuh Doa dan Makna, Intip yuk!
Surat yang Dibacakan untuk Acara Syukuran 4 Bulanan
Dalam acara syukuran 4 bulanan, ada banyak ayat-ayat suci Alquran yang bisa dibacakan.
Suratnya tidak ditentukan secara spesifik yang terpenting bersumber dari Alquran.
Namun, biasanya ayat-ayatnya yang dibaca diniatkan untuk kebaikan janin dalam kandungan. Khususnya, bacaan surat untuk ibu hamil yang berusia 4 bulan, yakni:
- QS. Al-Fatihah ayat 1-7
- QS. Al-Mukminun ayat 12-14
- QS. Al-Baqarah ayat 233
- QS. Al-Ahqaf ayat 15
- QS. Maryam ayat 18-22
- QS. Yusuf ayat 1-6
Surat-surat syukuran 4 bulanan yang dibacakan di atas dimaksudkan agar bayi dalam kandungan Moms mendapatkan manfaat kebaikan serta keberkahan.
Jika Moms ingin lebih spesifik dalam mendoakan calon bayi, maka bisa memanjatkan surat Luqman khususnya ayat 14 karena mengisahkan tentang pendidikan, aqidah dan akhlak.
Adapun arti QS. Luqman ayat 14, ialah:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Baca Juga: Doa untuk Ibu Hamil, Yuk Amalkan untuk Kebaikan Moms dan Janin!
Doa Syukuran 4 Bulanan yang Dipanjatkan
Selain bacaan surat-surat dalam Al-Qur'an, acara syukuran 4 bulanan ini juga diisi dengan membacakan doa-doa untuk kebaikan bayi dan ibu yang mengandungnya.
Berikut adalah bunyi doa yang dianjurkan untuk acara syukuran 4 bulanan:
“Allahummahfazd waladii maadaama fii bathnika wasyfihi anta syaafil laa syifaa illa syofaauka syifaa allaa yughaadiru saqama.
Allahumma showwirhu hasanata watabbit qalbahu iimaanambika wabi rasuulika.
Allahumma akhrijhu mimbathnii waqta wilaadatii sahlaw watasliimaa. Allahummaj’alhu shohiihan kaamilaw wa’aaqilan hadziqon ‘aliman ‘aamilaa.
Allahumma thowwil ‘umrohu washohhih jasadahu wahasan khuluqohu wafshoh lisaanahu wa ahsin shoutahu liqirooatil hadiitsi walquraani bibarakati muhammadin shollallahu ‘alaihi wa sallam. walhamdulillahi robbil ‘aalamiin.”
Artinya:
“Ya Allah, peliharalah dia selama berada dalam kandungan ibunya. Sehatkanlah dia, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang bisa menyehatkan. Tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun.
Ya Allah, Bentuklah dia di dalam perut ibunya dalam bentuk yang bagus dan tetapkanlah hatinya dalam keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu.
Ya Allah, keluarkanlah dia dari perut ibunya pada saat kelahirannya dengan mudah dalam keadaan selamat dan dengan bentuk yang indah dan sempurna.
Ya Allah, Jadikanlah dia anak yang sehat dan sempurna, berakal yang cerdas, yang alim, dan mau mengamalkan ilmunya.
Ya Allah, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskanlah akhlaqnya, fasihkanlah dan merdukanlah suaranya untuk membaca Alquran dan Alhadist dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Dan segala puji bagi-Mu”
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri, Penuh Rasa Syukur Sambut Hari Kemenangan
Doa Syukuran 4 Bulanan Lainnya
Terdapat pula doa untuk syukuran 4 bulanan lainnya yang dikutip dari karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo).
Ini dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 119 berikut.
“Audzu billahi minasysyaithanir rajimi. Bismillahirrahmanirrahim.
Wa minallahi wa ilallahi wa la ghaliba illallahu wa la yufawwituhu haribun minallahi wa huwal hayyul qayyumu, nuidzu hadzal hamla al-balighi arba'ata asyhui billahil lathifil hafidzil ladzi la ilaha illa huwa 'alimul ghaibi wasysyahadati huwa ar-Rahmanu ar-Rahimu wa nu'idzuhu bikalimatillahi at-Tammati wa bi asmaika al-'adzimati wa ayatihi al-karimati wa hurufiha al-mubarakati min syarril insi wal janni wamin makril laili wan nahari wal awani wamin jami'il fitani wal bala'i wal 'ishyani wa min syarrin naffatsati fil 'uqudi wamin syarri hadisin idza hasad.
Allahumma ij'alhu waladan shalihankariman kamilan aqilan aliman nafi'an mubarakan haliman. Allahumma zayyinhu bizinatil akhlaqi al-karimati washshurati al-jamilati dzil-haibati wa-haiati al-malihati warruhi 'alal fithrati al-jazilati.
Allahumma uktubhu fi zumratil ulama'ish shalihin wa hamatil qur'anil 'amilina warzuqhu 'amalan yuqarribuhu ilal jannati ma'an nabiyyina ya Akramal akramin wa ya Khairar Raziqin.
Allahummarzuqhu wa ummuhu fi tha'atika almaqbulata wa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika al-mardliyyati wahfadzhu minassaqti wannaqshi wal 'illati walkasali walkhilqati al-madzmumati hatta wadla'athu ummuhu 'ala shihhatin wa 'afiyatin wa suhulatin wa yusratin min ghari maradlin wa ta'abin wa 'usratin bi syafa'ati Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam.”
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Dari Allah, kepada Allah, tidak ada yang menang kecuali Allah, tiada yang bisa berlari dari Allah, Dia Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri.
Kami memohon perlindungan bagi janin yang berumur 4 bulan ini pada Allah Yang Maha Lembut, Yang Maha Menjaga, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Mengetahui hal-hal gaib dan terlihat.
Dia Maha Pengasih lagi Penyayang. Kami memohon perlindungan bagi janin ini pada kalimat-kalimat Allah yang sempurna, asma-asma-Nya yang agung, ayat-ayat-Nya yang mulia, huruf-huruf-Nya yang diberkati dari kejelekan manusia dan jin, dari godaan malam, siang, dan waktu, dan dari segala fitnah, bala dan maksiat, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki saat mereka mendengki.
Ya Allah jadikanlah dia (janin) ini sebagai anak yang saleh, mulia, sempurna, berakal, alim, bermanfaat, terberkati, dan bijaksana.
Ya Allah, hiasi dia dengan hiasan akhlak yang mulia dan rupa dan indah, memiliki wibawa dan tingkah yang manis, dan ruh yang suci lagi agung.
Ya Allah, tulis takdirnya sebagai bagian dari para ulama yang saleh, penghafal dan pengamal Al-Qur’an yang bisa mendekatkannya pada surga beserta para Nabi, wahai Dzat paling mulia diantara mereka yang mulia dan Dzat Pemberi rezeki Terbaik.
Ya Allah berikan rezeki pada dia dan ibunya untuk taat yang diterima, untuk mengingat Engkau, bersyukur pada-Mu, dan beribadah yang baik pada-Mu.
Jaga dia dari keguguran, kekurangan, cacat, malas, dan bentuk yang tercela hingga ibunya melahirkannya dalam kondisi sehat wal afiat, secara mudah, gampang, tanpa sakit, susah, dan penat. Dengan syafaat Nabi Muhammad SAW.”
Waktu Ideal Melakukan Syukuran
Syukuran 4 bulanan sebaiknya dilakukan ketika kehamilan sudah memasuki usia 4 bulan atau 4 bulan ke atas.
Dalam konteks kehamilan, usia 4 bulan berarti janin telah berusia sekitar 16 minggu.
Berikut beberapa pertimbangan lebih rinci:
- Tanggal dan Bulan Kehamilan
Syukuran ini umumnya dilakukan tepat saat usia kehamilan mencapai 4 bulan atau beberapa hari setelahnya, sesuai dengan hitungan kalender kehamilan ibu hamil.
- Waktu yang Nyaman
Pilih waktu yang nyaman bagi ibu hamil, keluarga, dan kerabat yang diundang.
Pastikan ibu hamil dalam kondisi yang sehat dan fit untuk mengikuti rangkaian prosesi.
- Hari Baik Menurut Adat
Beberapa budaya atau adat tertentu mungkin memiliki kepercayaan mengenai hari baik atau hari yang disarankan untuk melaksanakan acara syukuran.
Konsultasikan dengan sesepuh atau pemuka adat setempat untuk menentukan hari yang tepat.
- Ketersediaan Anggota Keluarga dan Kerabat
Pastikan keluarga dan kerabat yang diundang dapat hadir.
Sebaiknya, syukuran dilakukan pada hari libur atau akhir pekan agar lebih banyak orang yang bisa datang.
- Kondisi Cuaca dan Lokasi
Pertimbangkan kondisi cuaca dan tempat pelaksanaan acara. Jika dilakukan di luar ruangan, pastikan cuaca mendukung dan lokasi sudah disiapkan dengan baik.
Pada intinya, syukuran 4 bulanan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kehamilan yang telah mencapai usia yang lebih stabil.
Oleh karena itu, memilih waktu yang tepat dan sesuai dengan kenyamanan semua pihak yang terlibat adalah hal yang sangat penting.
Baca Juga: Doa Syukuran dan Artinya, Insya Allah Semakin Berkah!
Urutan Prosesi Syukuran 4 Bulanan
Syukuran 4 bulanan atau mitoni adalah salah satu tradisi dalam budaya Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk syukur.
Prosesi ini biasanya melibatkan berbagai prosesi dan doa yang ditujukan untuk keselamatan ibu dan janin.
Berikut adalah urutan prosesi syukuran 4 bulanan:
1. Persiapan Tempat dan Alat
Tempatkan sesajen, bunga, air, dan peralatan ritual lainnya di tempat yang telah disiapkan.
Biasanya, prosesi dilakukan di rumah dengan mengundang keluarga dan kerabat dekat.
2. Pembacaan Doa
Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh pemuka agama atau orang yang dituakan.
Doa ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesehatan bagi ibu dan janin.
3. Siraman (Mandi Air Bunga)
Ibu hamil duduk di tempat yang telah disiapkan, kemudian para sesepuh atau orang tua menyiraminya dengan air bunga.
Siraman ini dilakukan sebagai simbol pembersihan dan penyucian.
4. Pemotongan Kain
Setelah siraman, dilakukan prosesi pemotongan kain yang menutupi ibu hamil.
Ini melambangkan harapan agar proses persalinan nanti berjalan lancar tanpa hambatan.
5. Penyampaian Nasihat dan Petuah
Orang tua atau sesepuh memberikan nasihat dan petuah kepada ibu hamil mengenai peran dan tanggung jawab sebagai calon ibu.
6. Pembagian Berkat
Keluarga dan kerabat yang hadir diberikan makanan atau bingkisan sebagai simbol berbagi rezeki dan keberkahan.
7. Pemotongan Tumpeng
Pemotongan tumpeng dilakukan sebagai puncak acara.
Tumpeng dipotong oleh ibu hamil dan potongan pertama biasanya diberikan kepada suaminya sebagai simbol kebersamaan dan dukungan.
8. Makan Bersama
Seluruh tamu undangan diajak untuk makan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.
9. Penutup dan Doa Akhir
Acara diakhiri dengan doa penutup yang kembali memohon keselamatan dan kelancaran bagi ibu dan janin hingga proses persalinan.
Baca Juga: 10 Contoh Undangan Syukuran Pernikahan, Simpel Penuh Arti!
Setiap daerah dan keluarga mungkin memiliki variasi dalam pelaksanaan prosesi ini, tetapi umumnya langkah-langkah di atas menjadi bagian inti dari syukuran 4 bulanan.
Resep Menu Syukuran 4 Bulanan
Karena acara syukuran 4 bulanan juga diisi dengan makan bersama.
Berikut beberapa resep menu syukuran 4 bulanan yang bisa Moms hidangkan.
1. Resep Nasi Kuning Sederhana
Jika Moms ingin membuat nasi kuning, maka bisa coba gunakan resep nasi kuning sederhana di bawah ini.
Yuk, langsung lihat, Moms.
Bahan-bahan
- 1 kg beras
- 5 cm kunyit
- 2 cm lengkuas
- 850 ml santan
- 1 buah kelapa tua
- 2 lembar daun pandan
- 2 batang serai
- 4 lembar daun salam
- 3 cm jahe
- 6 buah bawang merah
- 4 sdt garam
Cara membuat:
- Cuci beras hingga bersih, kemudian rendam beras di dalam air bersih.
- Haluskan kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, dan garam.
- Bumbu yang sudah dihaluskan kemudian masukkan dalam santan dan aduk hingga merata.
- Masak santan hingga mendidih.
- Buang air rendaman beras kemudian tuang santan ke beras dengan cara disaring.
- Masukkan daun salam dan serai.
- Rebus beras dengan api kecil.
- Selama direbus aduk terus hingga air menyusut dan beras hampir menjadi nasi.
- Kira-kira tingkat kematangan sudah tercapai.
- Ambil daun salam dan serai dari dalam beras yang hampir matang.
- Siapkan panci untuk mengukus, rebus airnya dulu.
- Masukkan nasi ke dalam panci pengukus.
- Tambahkan daun pandan.
2. Resep Bubur Sumsum Pandan
Menu lain untuk syukuran 4 bulanan adalah bubur sumsum pandan.
Variasi bubur dari tepung beras lainnya yang tak kalah nikmat untuk Moms coba buat, yakni bubur sumsum pandan.
Tidak hanya memberikan aroma yang menggugah selera, daun pandan juga dapat memberikan warna hijau yang lebih menarik pada hidangan bubur yang Moms buat.
Mari intip resepnya di bawah ini!
Bahan-bahan
- 50 gram tepung beras
- 500 ml santan kental sedang
- 1/4 sdt garam
- 1 lembar daun pandan
- 1 tetes pasta pandan
Kuah Sirup:
- 150 gram gula merah
- 200 ml air
- 2 lembar daun pandan
- 1 sdt tepung maizena + 3 sdm air, larutkan
Cara membuat:
- Campur 250 ml santan dengan tepung, aduk rata. Masak 250 ml santan, garam dan daun pandan hingga mendidih sambil terus diaduk-aduk.
- Setelah mendidih, masukkan pasta pandan, aduk rata. Tuang campuran tepung dan santan sambil terus diaduk-aduk agar tidak menggumpal, apinya kecil ya moms.
- Masak sampai keluar minyak dengan terus diaduk-aduk agar tidak gosong dan menggerindil.
- Kuah: masukan semua bahan kuah kecuali larutan maizena, masak hingga gula larut dan mendidih. Tuang larutan maizena sambil terus diaduk cepat, masak lagi hingga mendidih.
- Tata bubur di piring saji, siram dengan kuahnya.
3. Kue Mendut
Mendut atau bugis adalah penganan berbahan tepung ketan yang diberi isian unti kelapa di dalamnya.
Kemudian disiram kuah santan kental dan dibungkus daun pisang.
Walau terlihat sulit, ternyata resep kue basah satu ini cukup mudah diikuti, lho.
Bahan-bahan
- 250 gram tepung ketan hitam
- 150 ml santan hangat
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula pasir
- Minyak goreng secukupnya
- Daun pisang secukupnya
Bahan Unti (olahan kelapa parut):
- 2 genggam kelapa muda diparut
- 1 gelas air
- 1 buah gula merah
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 lembar daun pandan
- 1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
- Masak bahan-bahan unti hingga airnya mengering, kemudian sisihkan.
- Letakkan daun pisang di atas api kompor selama beberapa detik agar layu dan mudah dilipat. Setelah itu, olesi dengan minyak goreng dan sisihkan.
- Campur tepung ketan dengan garam dan gula, tuangi santan sedikit demi sedikit, sampai adonan cukup kalis.
- Ambil adonan secukupnya, bentuk bulat, pipihkan, isi dengan sesendok teh munjung unti.
- Bulatkan lagi, kemudian beri isian unti, bulatkan lagi, taruh di atas daun pisang yang sudah diolesi minyak goreng, dan bungkus.
- Panaskan kukusan yang sudah diberi air dan sarangan.
- Setelah mendidih, masukkan kue mendut ke dalam kukusan dan masak selama 30 menit.
- Kue mendut siap dihidangkan untuk teman ngopi!
4. Resep Lemper Ayam
Salah satu jenis lemper yang terkenal adalah lemper ayam.
Camilan yang satu ini juga cocok jadi makanan acara syukuran 4 bulanan.
Hampir di setiap acara makanan ini selalu dihidangkan. Moms, mari coba resep lemper ayam dari cookpad.com berikut ini, ya.
Bahan-bahan
Bahan nasi ketan:
- 250 gram beras ketan
- 125 ml santan
- 1 lembar daun pandan
- 2 batang serai
- 3 lembar daun salam
- Garam secukupnya
Bahan isian:
- 100 gram dada ayam tanpa tulang, rebus, suwir-suwir
- 3 cm lengkuas
- 2 buah bawang merah
- 1 siung bawang putih
- ½ sdt ketumbar
- 2 butir kemiri
- Gula pasir
- Merica halus
- Daun pisang untuk membungkus
Cara membuat:
- Cuci bersih beras ketan lalu rendam dalam air dingin kira-kira 10 menit, tiriskan.
- Didihkan santan bersama garam secukupnya dan daun pandan menggunakan api kecil.
- Aduk terus agar santan tidak pecah dan mudah untuk diolah.
- Campurkan santan dengan beras ketan kemudian masak kembali hingga mendidih.
- Proses ini sama seperti memasak nasi aron, ya Moms.
- Kemudian kukus ketan hingga matang dan tidak keras saat digigit.
- Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri.
- Tumis dengan sedikit minyak hingga harum.
- Tambahkan daun salam, laos, serai. Aduk rata.
- Masukkan ayam rebus yang sudah disuwir, tambahkan sisa garam, merica dan gula pasir.
- Jika proses ini terlalu kering, Moms bisa menambahkan sedikit air.
- Masak hingga semua bahan tercampur, air dan bumbu meresap. Angkat, sisihkan.
- Setelah ketan dan isian mulai dingin, ambil ketan secukupnya kemudian pipihkan.
- Isi dengan adonan ayam, bentuk lonjong hingga isi tidak terlihat.
- Kemudian bungkus lemper dengan daun pisang, lakukam hingga semua bahan habis.
- Kukus atau bakar lemper sebelum disajikan.
- Jika Moms memilih untuk membakar lemper, pastikan menggunakan api kecil ya Moms agar tidak terlalu gosong dan aroma daun pisang tetapi tercium.
5. Resep Nasi Kebuli
Nasi kebuli punya aroma yang khas dan sangat menggugah selera cocok untuk acara syukuran 4 bulanan.
Nasi ini memiliki rasa yang gurih dan sedap. Penasaran untuk mencobanya di rumah?
Simak langkah membuatnya di sini.
Bahan-bahan
- 1 kg daging kambing
- 1 kg beras
- 10 buah tomat merah dihaluskan
- 1 siung bawang bombay
- 30 butir bawang putih
- 20 butir bawang merah
- 1 ruas jahe
- 3 sdm jintan bubuk
- 3 sdm ketumbar bubuk
- 1 sdm lada bubuk
- 2 batang kayu manis
- 10 biji cengkeh
- 20 biji kapulaga
- 3 ruas sereh
- 5 buah cabe hijau besar
- 5 helai daun salam koja/daun kari
- 100 ml santan instan
- 2 saset susu bubuk
- 1 liter air
- 4 sdm margarin/minyak samin
- Garam
- Gula
Cara membuat:
- Haluskan bawang putih, bawang merah, bawang bombay, dan jahe, lalu sisihkan.
- Panaskan wajan, lalu tuangkan 1 sdm margarin dan minyak secukupnya, lalu tumis bumbu halus hingga harum dan berubah warna.
- Lalu masukkan sereh, cabe hijau besar, daun kari, cengkeh, kayu manis, kapulaga indi.
- Aduk rata dan diamkan sebentar.
- Setelah itu tambahkan tomat yang sudah dihaluskan.
- Tumis sampai berubah warna dan sedikit mengeluarkan minyak.
- Selanjutnya, tambahkan ketumbar, jintan, lada bubuk, dan aduk rata.
- Setelah itu tambahkan air, dan masukkan daging, aduk rata.
- Tuangkan garam dan gula sesuai selera.
- Lalu tambahkan santan dan susu bubuk, masak hingga daging empuk, dan sisihkan.
- Khusus untuk nasi, cuci beras lalu kukus selama 10 menit.
- Setelah dikukus selama 10 menit pindahkan beras ke wadah.
- Aduk dengan diberi kuah bumbu secukupnya dari daging tadi, aduk hingga rata.
- Lalu tutup dan diamkan selama 30 menit sampai kuah terserap ke nasi.
- Setelah itu, kukus kembali hingga matang.
- Saat setelah matang, hidangkan nasi kebuli dengan tambahan potongan daging, acar, dan lauk lainnya, maka nasi kebuli siap untuk disantap.
Itulah penjelasan lengkap seputar syukuran 4 bulanan yang bisa menjadi masukan untuk Moms.
Semoga lancar-lancar ya, Moms!
- https://islam.nu.or.id/post/read/83033/doa-ngupati-usia-kandungan-empat-bulan
- https://dalamislam.com/info-islami/acara-4-bulanan-menurut-islam
- https://www.wajibbaca.com/if/1019/doa-4-bulanan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.