5 Tahapan Tekstur MPASI dari Usia 6–24 Bulan dan Menunya
Tahapan tekstur MPASI sangat penting untuk membantu Si Kecil belajar mengunyah, menelan, dan memenuhi kebutuhan nutrisi seperti zat besi dan Zinc.
Memperkenalkan MPASI sejak usia 6 bulan harus dilakukan secara bertahap agar sesuai dengan perkembangan anak.
Tekstur makanan yang tidak tepat bisa membuat balita menolak makan, sehingga penting bagi Moms untuk memahami perubahan tekstur sesuai usia.
Yuk, pelajari lebih lanjut tentang tahapan tekstur MPASI dan bahan makanannya di artikel ini!
Baca Juga: 8 Cara Menghangatkan MPASI yang Baik, Moms Wajib Tahu!
Tahapan Tekstur MPASI Bayi
MPASI biasanya diberikan kepada balita pada periode antara usia 6 bulan hingga 18 bulan, atau bahkan 24 bulan.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), banyaknya energi tambahan yang dibutuhkan dari MPASI untuk usia 6 bulan adalah 200 kilo kalori per hari.
Kebutuhan tersebut bisa didapat dari 2 kali makan MPASI per hari dengan porsi 2–3 sendok sekali makan.
WHO juga merekomendasikan MPASI diberikan 2–3 kali sehari ketika bayi memasuki usia 6–8 bulan.
Kemudian meningkat menjadi 3–4 kali sehari antara usia 9–11 bulan.
Dan di usia 12–24 bulan, Si Kecil sudah bisa makan makan ringan dengan gizi tambahan, 1 hingga 2 kali per hari.
Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah tahapan tekstur MPASI yang disarankan.
1. Tekstur MPASI Usia 6 Bulan
Di usia 6 bulan, Si Kecil baru memulai pengalaman barunya dengan rasa dari makanan baru.
Moms bisa memulainya dengan membuat bubur halus dan tidak menggumpal untuk perkenalan pertama Si Kecil dengan tekstur MPASI.
Moms bisa membuat bubur dari umbi-umbian seperti MPASI dari kentang dan ubi jalar atau sayuran dan buah-buahan yang diblender kemudian disaring supaya tidak menggumpal.
Tetapi, sebaiknya perkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu. Lakukan 3–7 hari hingga Si Kecil terbiasa.
Selain itu, Moms juga bisa melihat kemungkinan reaksi alergi yang dimiliki Si Kecil terhadap makanan tertentu.
Beberapa makanan yang bisa diberikan termasuk:
- Bayam
- Brokoli
- Wortel
- Labu kuning
- Jagung
- Buah-buahan
2. Tekstur MPASI Usia 7–8 bulan
Memasuki usia ini, Moms perlu meningkatkan tahap tekstur MPASI untuk Si Kecil.
Moms sudah boleh meninggalkan saringan untuk membuat bubur yang sedikit lebih kasar.
Namun, Moms tetap bisa menggunakan bahan-bahanan yang sama, seperti umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.
Beberapa makanan yang bisa diberikan termasuk:
- Bubur kentang
- Bubur nasi
- Bubur jagung
- Bubur labu
- Bayam
- Brokoli
- Bayam
Baca Juga: 12 Resep MPASI untuk Bayi Sembelit, Mudah Dibuat Moms!
3. Tekstur MPASI Usia 9–10 Bulan
Di usia ini, Moms bisa melanjutkan dengan meningkatkan asupan sekaligus tekstur MPASI Si Kecil.
Perkenalkan Si Kecil dengan tekstur makanan lunak yang dicincang kasar, dipotong dadu atau dicincang halus.
Pada periode ini, Moms juga bisa menambah porsi makanan menjadi ukuran sedang dengan 3–4 kali makan setiap hari.
Selain itu, Moms juga bisa menggunakan pola diet seimbang dengan mengkombinasikan beberapa jenis makanan tertentu.
Beberapa kombinasi makanan yang bisa diberikan termasuk:
- Bubur jagung dengan daging dan bayam.
- Bubur ayam dengan wortel.
- Bubur kentang dengan dan wortel.
- Bubur labu dengan daging.
4. Tekstur MPASI Usia 11 bulan
Ketika Si Kecil memasuki usia 11 bulan, Moms perlu meningkatkan lagi tekstur MPASI menjadi lebih padat.
Moms bisa mulai meninggalkan bubur dan menggantinya dengan nasi tim.
Tektus nasi tim memang tidak sehalus bubur, namun ini membuat Si Kecil siap untuk naik peringkat dan menjajal makanan tahap selanjutnya.
Beberapa makanan yang bisa diberikan termasuk:
- Nasi tim dengan ayam.
- Nasi tim wortel.
- Kentang tumbuk dengan daging.
- Kentang tumbuk dengan jamur.
- Buah-buahan lunak seperti pisang, pepaya, buah naga.
Baca Juga: 12 Manfaat Buah Naga untuk Bayi, Bisa untuk Bahan MPASI
5. Tekstur MPASI Usia 12–24 Bulan
Memasuki usia 12 bulan atau 1 tahun, Moms bisa meningkatkan tekstur MPASI buat Si Kecil menjadi semakin padat.
Moms juga bisa memberikan beberapa makanan lunak yang sudah dipotong dadu.
Bahkan Si Kecil sudah bisa memakan menu yang sama dengan anggota keluarga lain, namun dalam ukuran dan porsi yang lebih kecil.
Pastikan untuk tidak memberikan makanan yang terlalu beraroma atau pedas, ya Moms!
Moms juga bisa memberikan snack tambahan untuk Si Kecil untuk melengkapi kebutuhan Si Kecil, paling tidak 1-2 kali sehari, tergantung permintaan.
Beberapa makanan yang bisa diberikan, termasuk:
- Nasi daging atau ikan yang dimasak hingga empuk.
- Stik wortel yang dikukus atau direbus hingga empuk.
- Pancake kentang dengan tambahan daging, ayam, ikan sesuai dengan kesukaan Si Kecil.
- Buah-buahan untuk snack seperti pepaya, pisang, semangka, melon, buah naga.
Tips Memperkenalkan Tekstur MPASI kepada Si Kecil
Memperkenalkan tekstur MPASI kepada Si Kecil adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan kemampuan mengunyah dan menelannya.
Proses ini perlu dilakukan secara bertahap dan penuh kesabaran agar Si Kecil terbiasa dengan berbagai jenis makanan. Berikut beberapa tipsnya:
1. Perhatikan Kesiapan Si Kecil
Sebelum memulai MPASI, pastikan Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan fisik dan perkembangan.
Tanda-tanda ini meliputi kemampuan duduk tegak dengan bantuan, refleks menjulurkan lidah yang berkurang, serta menunjukkan minat terhadap makanan (contohnya, meraih makanan atau membuka mulut saat melihat orang makan).
Memberikan MPASI sebelum Si Kecil siap dapat meningkatkan risiko tersedak atau membuat bayi menolak makanan.
2. Mulai dari Tekstur Halus
Awali perjalanan MPASI dengan makanan bertekstur halus, seperti puree atau bubur saring. Tekstur ini cocok untuk bayi yang baru belajar mengunyah dan menelan makanan padat.
Pilihan makanan seperti pisang, ubi, atau wortel yang dihaluskan bisa menjadi permulaan yang baik.
Memberikan tekstur halus membantu bayi menyesuaikan diri tanpa terlalu banyak usaha mengunyah, sehingga lebih nyaman untuk sistem pencernaannya.
3. Kenalkan Tekstur Secara Bertahap
Setelah Si Kecil terbiasa dengan puree, perlahan perkenalkan makanan dengan tekstur yang lebih kasar, seperti bubur lumat, nasi tim, atau sayuran kukus yang dihaluskan sebagian.
Perubahan ini penting untuk merangsang perkembangan kemampuan mengunyah dan menelan. Moms bisa mulai mencampur puree dengan potongan kecil makanan agar bayi terbiasa dengan transisi tekstur.
4. Gunakan Bahan Makanan yang Mudah Dikunyah
Pilih bahan makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti labu kukus, kentang, olahan menu MPASI alpukat, atau apel matang yang dihaluskan.
Bahan makanan yang mudah dikunyah membantu bayi tidak merasa kesulitan saat mencoba makanan baru. Hindari makanan keras atau lengket yang dapat meningkatkan risiko tersedak.
5. Variasikan Bahan Makanan
Perkenalkan berbagai macam bahan makanan sejak dini agar Si Kecil terbiasa dengan rasa dan tekstur yang berbeda.
Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, protein seperti daging ayam atau ikan, dan karbohidrat seperti nasi atau kentang. Variasi ini juga membantu mencegah kebosanan dan memperkaya asupan nutrisi bayi.
6. Jangan Memaksa Jika Menolak
Jika Si Kecil menolak tekstur baru, jangan memaksanya. Beri jeda beberapa hari sebelum mencobanya kembali.
Pemaksaan hanya akan membuat bayi trauma dan enggan mencoba makanan lain. Tetap santai dan jadikan momen makan sebagai pengalaman menyenangkan bagi Si Kecil.
7. Gunakan Alat Makan yang Tepat
Gunakan sendok berbahan lembut dan mangkuk aman untuk bayi. Alat makan yang nyaman membantu Si Kecil menikmati proses makan tanpa takut sakit saat sendok menyentuh gusi.
Selain itu, pilih peralatan yang mudah dibersihkan dan bebas dari bahan berbahaya seperti BPA.
8. Amati Respons Si Kecil
Selalu perhatikan bagaimana Si Kecil bereaksi terhadap tekstur baru. Apakah ia tampak nyaman atau justru kesulitan mengunyah?
Respons ini bisa menjadi petunjuk apakah Si Kecil siap untuk tahap tekstur berikutnya atau membutuhkan lebih banyak waktu.
9. Ajak Makan Bersama Keluarga
Melibatkan Si Kecil dalam makan bersama keluarga membantu meningkatkan minatnya terhadap makanan.
Melihat orang dewasa makan dapat memotivasi bayi untuk mencoba makanan baru dan belajar cara makan dengan benar. Momen ini juga bisa menjadi waktu bonding yang menyenangkan.
10. Sabar dan Konsisten
Perkenalan tekstur MPASI memerlukan waktu, dan setiap bayi memiliki kecepatan adaptasi yang berbeda. Jangan terburu-buru atau menyerah jika Si Kecil belum terbiasa.
Tetap konsisten memberikan makanan yang sesuai tahapannya, dan berikan waktu untuk Si Kecil beradaptasi dengan tekstur baru.
Nah, itu dia tahapan tekstur MPASI sesuai umur anak dan tipsnya yang bisa Moms ketahui. Jangan ragu untuk membuat menu MPASI baru dengan menggunakan beberapa makanan lainnya.
Hal yang perlu Moms ingat, pastikan bahan-bahan yang digunakan alami dan sehat untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi Si Kecil.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
- https://www.health.state.mn.us/docs/people/wic/localagency/wedupdate/moyr/2017/topic/0719compfoods.pdf
- https://apps.who.int/nutrition/topics/complementary_feeding/en/index.html
- https://mypositiveparenting.org/2016/11/26/introducing-complementary-foods/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.