Tahapan Perkembangan Anak Usia 9 Tahun
Perkembangan Anak
Siap-siap, Moms! Di usia 9 tahun, anak umumnya mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas dini, termasuk pola tidur lebih lama atau lonjakan pertumbuhan. Rentang perhatiannya semakin maju dan ia bisa saja menghabiskan waktu lama untuk menikmati aktivitas yang menarik baginya.
Tak perlu kaget kalau tiba-tiba ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca buku yang sedang ia minati atau merakit permainan. Ini karena memori juga perhatiannya berkembang dengan cepat, dan ia sudah mampu berkonsentrasi pada aktivitas tunggal untuk jangka waktu lama.
Baca Juga : Pentingnya Mainan Edukasi Bagi Anak
Ia juga bisa saja dengan menggebu-gebu mengungkapkan opini mereka dengan orang lain mengenai satu topik yang menariknya. Ini bukti meningkatnya keterampilan penalaran kognitif plus kemampuan berkomunikasi anak sehingga memungkinkannya bernegosiasi secara efektif dan mulai berkontribusi dalam percakapan seputar konsep yang lebih abstrak. Psst... ia tengah berusaha memahami dunia orang dewasa. Seru, ya!
Hubungan dengan teman sebaya pun jadi lebih intens –begitu juga ketika menghadapi konflik di lingkungan sosialnya. Kalau selama ini ia sudah tahu bahwa "Kita tidak boleh memukul orang lain!", sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai mengenalkannya kepada konsep baru bahwa "Kita tidak memukul karena memukul menimbulkan rasa sakit dan dapat membuat seseorang tidak bahagia".
Intinya, bantu anak mulai memahami aturan, normal hingga konsekuensinya termasuk mulai memikirkan reaksi orang lain terhadap tindakan yang dilakukannya.
Catatan di Usia Ini
Membantu anak mengembangkan empati sekitar usia ini dapat memiliki dampak besar pada kemampuannya untuk membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan. Apalagi di usia ini, anak mungkin telah mengembangkan kelompok perteman dengan minat yang sama.
Di saat yang sama, beberapa anak mungkin merasa tertekan untuk 'menyesuaikan diri' dan dapat dengan mudah dipengaruhi oleh teman sebaya. Mereka mulai menemukan diri mereka sendiri, tapi juga ingin disukai oleh teman mereka
Beberapa anak juga mulai memasuki masa pubertas di usia 9 tahun. Meski perubahan tubuh belum nampak jelas, seiring dengan kenaikan hormon ini anak mungkin akan tidur lebih lama dan mengalami perubahan selera makan.
Saat perubahan tubuh mulai terasa atau tampak, anak juga biasanya menjadi lebih peka terhadap masalah 'citra tubuh'-nya. Namun sekali lagi, ingatlah bahwa tahapan-tahapan ini hanya untuk panduan umum saja, karena semua anak berbeda dan berkembang dengan kecepatan sendiri.
Jangan khawatir jika tumbuh-kembang anak Moms tidak benar-benar sama dengan apa yang Moms baca dan hindari membandingkan anak dengan anak lain yang memiliki usia yang sama. Jika Moms khawatir ada perkembangan anak yang tertunda, temui psikolog atau dokter keluarga Moms.
Narasumber: Belinda Agustya, M.Psi., (Psikolog Anak Rainbow Castle, Jakarta Selatan dan Co-founder Markas Main Edukatif el-SkaL Indonesia, Tangerang Selatan)
(AK/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.