Mengenal Tradisi Tedak Siten, Urutan Acara serta Maknanya
Tedak siten adalah salah satu tradisi dalam adat dan budaya Jawa yang bertujuan agar anak dapat tumbuh menjadi sukses di masa depan.
Adapun tradisi ini dilakukan dengan restu dari Tuhan maupun bimbingan dari kedua orang tuanya.
Tradisi tedak siten ini sebenarnya sudah diselenggarakan sejak dahulu kala hingga kini sudah turun-temurun.
Selain menggambarkan doa dan harapan dari orang tua, tradisi ini juga dapat dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan karena telah diberi keturunan.
Lalu, seperti apa upacara tedak siten ini?
Apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana tata laksananya? Simak penjelasannya berikut ini Moms.
Baca Juga: 9+ Makanan Khas Gresik yang Unik, Ada Nasi Krawu dan Pudak!
Tradisi Tedak Siten
Mengutip Joglo Semar, tedak berarti "melangkah", dan "siten" berasal dari kata siti yang artinya "tanah atau bumi".
Jadi, tedak siten memiliki makna "melangkah di bumi".
Upacara ini menggambarkan kesiapan seorang anak untuk menghadapi kehidupan yang sukses di masa depan, dengan berkah Tuhan dan bimbingan dari orang tua, sejak masa kecilnya.
Upacara tedak siten dilakukan ketika seorang anak perempuan atau laki-laki berusia 7 lapan.
Mengala 7 lapan? Hal ini karena 1 lapan sama dengan 35 hari, jadi umur anak saat mengadakan tedak siten berusia 245 hari (7 x 35 = 245 hari).
Hal ini karena pada usia ini, perkembangan anak sudah berada pada tahap berdiri, dan di momen ini kaki anak sudah bisa menginjak tanah.
Perlu diketahui juga bahwa ada lima hari Pasaran (pasar) dalam satu Selapan, yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Oleh karena itu, setiap hari diberi nama berbeda dalam satu periode Selapan.
Satu periode dari Minggu Legi hingga Sabtu Kliwon adalah 35 hari.
Hari-hari tersebut dinamakan dalam bahasa Jawa atau dikenal dengan sebutan weton.
Bagi orang Jawa, mengetahui hari Pasaran atau weton adalah sesuatu hal yang penting.
Biasanya, tedak siten harus diselenggarakan pada pagi hari, di halaman depan rumah.
Tedak siten menggunakan sajen atau persembahan yang melambangkan permintaan dan doa kepada Tuhan untuk menerima berkah dan perlindungan.
Termasuk berkah dari para leluhur, serta memerangi perbuatan jahat dari manusia dan roh jahat.
Baca Juga: 10 Rumah Adat Jawa Tengah, Tak Hanya Joglo!
Perlengkapan Tedak Siten
Sebelum masuk ke proses acara, pihak orang tua yang hendak mengadakan tedak siten membutuhkan peralatan yang diperlukan, yaitu:
- Kurungan dari bambu seperti untuk mengurung ayam.
- Aneka jenang warna-warni yang terbuat dari ketan
- Tangga dan kursi, dibuat dari tebu.
- Ayam panggang ditusukkan pada batang tebu, dibawahnya diberi pisang, aneka barang-barang dan mainan tradisional.
- Tumpeng robyong, bubur dan jadah (terbuat dari ketan) 7 warna, buah-buahan dan jajanan pasar.
- Uang kertas atau receh untuk disebarkan.
- Bayu gege (air gege), dibiarkan semalam di tempat terbuka dan paginya kena sinar matahari sampai pukul 08.00.
- Ayam hidup yang dilepaskan dan diperebutkan kepada tamu undangan.
Karena acara tedak sinten adalah tradisi Jawa, maka penyelenggarannya memakai pakaian adat tradisional Jawa, seperti batik, kebaya, dan jawi jangkep.
Susunan Acara Tedak Siten
Setelah semua kebutuhan telah disiapkan, keluarga (orang tua, anak, kerabat) dan undangan akan berkumpul di tempat upacara.
Langkah-langkah ritual yang dilakukan yakni dengan urutan berikut:
1. Berjalan di 7 Warna
Anak dipandu untuk berjalan di atas jenang 7 warna yang berbeda (merah, putih, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) yang terbuat dari beras ketan.
Ritual ini melambangkan bahwa di masa depan, anak harus bisa mengatasi semua hambatan dalam hidup.
Sementara dilansir dari malangvoice, Budayawan Jawa, Suryadi atau yang lebih dikenal dengan Ki Suryo menjelaskan bahwa “Maknanya, hidup berawal dari yang gelap dan berakhir dengan terang.”
2. Menginjak Tangga dari Tebu
Anak selanjutnya dibimbing untuk menginjak tangga yang terbuat dari tebu "Arjuna" dan kemudian turun. Tebu merupakan singkatan dari Antebing Kalbu.
Diharapkan ke depannya, anak itu berperilaku seperti Arjuna, yang merupakan seorang pejuang sejati.
Diharapkan anak bisa berjalan dalam kehidupan dengan tekad dan penuh percaya diri seperti Arjuna yang heroik.
Baca Juga: 10 Fakta Midodareni, Rangkaian Upacara Adat Jawa sebelum Pernikahan
3. Diletakkan di Tumpukan Pasir
Usai menginjak tangga dari tebu, selanjutnya anak dipandu dua langkah dan diletakkan di atas tumpukan pasir.
Anak harus melakukan "Ceker-Ceker", yaitu ia bermain pasir dengan kedua kaki.
Dalam bahasa Jawa, ritual ini memiliki makna bahwa ceker-ceker tersebut artinya bekerja dan mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Masuk ke Kandang Ayam
Selanjutnya, sang anak kembali dipandu untuk memasuki kandang ayam yang didekorasi.
Di dalam kandang, ada beberapa barang, seperti buku tulis, perhiasan, aksesoris emas, kalung, gelang, beras, kapas dan barang-barang bermanfaat lainnya.
Di tahap ini, anak akan memilih barang yang disediakan di kandang ayam tersebut.
Jika misalnya, anak bermain dengan buku tulis, mungkin dia harus bekerja di kantor atau menjadi profesor.
Bila anak memilih perhiasan, mungkin anak itu haruslah menjadi orang kaya.
Semua simbol profesi ada di kurungan menjadi semacam penuntun bagi bayi dalam memilih pekerjaan nanti.
Sementara kandang ayam tersebut memiliki makna bahwa ketika anak telah memasuki kehidupan, dia harus dijaga oleh hal-hal baik.
5. Menyebarkan Udik-udik
Sementara itu, ayah dan kakek anak tersebut menyebarkan "udik-udik", yang merupakan koin-koin dan bunga.
Diharapkan, bahwa anak harus memiliki cara mudah untuk mencari nafkah dan harus bermurah hati dengan membantu orang lain.
6. Dimandikan dengan Bunga Sritaman
Selanjutnya, anak harus dimandikan atau dibersihkan dengan bunga Sritaman.
Air mandi ini terdiri dari bunga mawar, melati, magnolia dan kenanga.
Dikutip dari javaans.be, ritual ini melambangkan harapan bahwa bayi akan membawa rasa hormat, kehormatan, dan ketenaran bagi keluarga.
7. Dipakaikan Pakaian Baru
Usai menjalani semua ritual, anak itu dipakaikan pakaian rapi yang indah dan baru.
Ini menggambarkan bahwa ia harus selalu memiliki kehidupan yang baik dan makmur, dan dapat membuat orang tuanya hidup bahagia.
Baca Juga: 15 Nama Bayi Perempuan Jawa Ningrat, Elegan dan Anggun
Makna Tedak Sinten
Tradisi tedak sinten adalah tradisi dalam budaya Jawa yang memiliki makna penting dalam menghormati tamu atau orang yang dianggap lebih tua dan dihormati dalam suatu acara atau perayaan.
Berikut adalah makna dari tradisi yang satu ini:
1. Penghormatan kepada Bumi
Tradisi Tedak Siten merupakan bentuk penghormatan kepada bumi, tempat anak mulai belajar berjalan.
Ritual ini menggambarkan hubungan yang erat antara manusia dan alam, serta sebagai pengakuan akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Dengan tradisi ini, orang tua mengajarkan anak untuk menghargai alam sekitar sebagai bagian dari kehidupan mereka.
2. Doa dan Harapan Orang Tua
Tedak siten juga melambangkan doa dan harapan orang tua agar anak tersebut tumbuh menjadi individu yang sukses dan berguna bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Dalam upacara ini, orang tua serta sesepuh memanjatkan doa-doa, memohon berkah dan perlindungan dari Tuhan agar anak diberikan kemudahan, kesehatan, serta kesuksesan dalam hidupnya.
3. Simbolisasi Perjalanan Hidup
Tradisi ini menggambarkan kesiapan anak untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Setiap tahapan ritual tedak siten memiliki makna yang mendalam, mengajarkan anak agar siap menghadapi segala rintangan di masa depan.
Setiap langkah yang diambil anak dalam upacara ini melambangkan harapan agar mereka dapat mengatasi ujian dan tantangan kehidupan dengan penuh keberanian dan sukses.
Tokoh Selebriti yang Menyelenggarakan Tedak Siten
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tedak sinten telah dilaksanakan sejak dulu kala dan hingga kini secara turun-temurun.
Tak terkecuali, tradisi adat Jawa ini juga dilakukan oleh keluarga selebriti.
Berikut daftar selebriti yang juga menyelenggarakan tradisi tedak siten untuk buah hatinya.
1. Ardina Rasti dan Arie Dwi Andika
Pasangan selebriti Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika yang telah dikaruniai anak pertama bernama Anara Langit, pada Desember 2018 silam ini melaksanakan tradisi tedak siten.
Upacara tedak siten tersebut diadakan pada Senin, 22 Juli 2019 di Pendopo Kemang Kafe, Jakarta Selatan. Acara tidak hanya dihadiri oleh keluarga, tetapi juga kerabat dari Ardina maupun Arie.
Tampak Ardina dan Arie berbusana serba biru, lengkap dengan properti dan dekorasi upacara dengan warna biru yang senada.
Pasangan Ardina dan Arie menggelar upacara tedak siten ketika anak mereka memasuki usia tujuh bulan.
2. Momo Geisha dan Nicola Reza Samudra
Anak pertama penyanyi Momo Geisha yang bernama Sheena Gabriella Aurora Samudra juga pernah mengikuti ritual tedak siten.
Acara tedak siten tersebut digelar pada Sabtu, 28 Oktober 2019 saat sang buah hati berusia berusia delapan bulan.
Momo memang menikah dengan suaminya yang suaminya dengan darah Jawa yang kental.
Tidak heran, pasangan ini melakukan tedak siten untuk putrinya yang akrab disapa Briell.
Keluarga kecil ini tampak mengenakan baju adat budaya Jawa dengan warna senada.
Lengkap dengan aksesorinya, yaitu blangkon untuk laki-laki yang dikenakan suami Momo dan juga sanggul, seperti pada tatanan rambut Momo.
3. Fitri Ayu dan Kenji Hamada
Bintang sinetron Fitri Ayu yang telah menikah dengan Kenji Hamada telah dikaruniai anak dengan diberi nama Kouichi Kamayel.
Saat sang putra berusia 10 bulan, Fitri Ayu dan suami pun menggelar acara tedak siten. Prosesi ini dilaksanakan pada Selasa, 11 Februari 2020.
Anak dari pasangan Fitri Ayu dan Kenji Hamada itu menjalani ritual tedak siten dengan khidmat sesuai tradisi Jawa.
Mereka juga kompak mengenakan pakaian adat Jawa. Dekorasi acara tedak siten pun terlihat penuh filosofi dan mewah.
4. Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar
Memiliki darah keturunan Jawa, membuat Aurel Hermansyah memutuskan untuk menggelar acara tedak siten untuk anaknya, Ameena Hanna Nur Atta pada 25 September 2022.
Keluarga Atta dan Aurel menjalani prosesi adat Jawa yang satu ini dengan khidmat dan sesuai dengan susunan acara yang dibacakan oleh pembawa acara.
Kemudian yang menggemaskannya lagi, Ameena terlihat sangat nyaman dan tidak rewel sepanjang acara.
Saat prosesi kandang ayam, Ameena terlihat memilih kamera, uang, dan makeup.
5. Yasmine Wildblood dan Abi Yapto
Meski berdarah campuran, Skotlandia-Batak, Yasmin Wildblood tidak lupa dengan tradisi dari keluarga suaminya yang berdarah Jawa.
Bersama sang suami, Abi Yapto, mereka menyelenggarakan tradisi tedak sinten untuk putri sulungnya, Seraphine Rose.
Di acara ini, baby Sera harus melakukan beberapa proses, di antaranya membasuh kaki, menginjak jenang dan masuk ke dalam kurungan.
Menggunakan kebaya kuning, baby Sera dan Yasmine terlihat sangat sumringah mengikuti acara yang dihadiri keluarga besar.
6. Nikita Willy dan Indra Pramana
Acara tedak siten Baby Izz yang digelar secara intimate pada 20 November 2022 merupakan momen penuh makna bagi keluarga Nikita Willy dan Indra Pramana.
Dengan mengenakan busana adat Jawa yang serasi, Baby Izz terlihat menggemaskan dan tenang sepanjang prosesi yang melambangkan langkah pertama anak di bumi.
Meskipun sederhana, acara ini tetap mengedepankan nilai-nilai budaya dan tradisi Jawa yang kaya, sekaligus menjadi simbol harapan orang tua untuk masa depan anak yang penuh berkah dan kesuksesan.
Itulah informasi lengkap seputar tedak siten yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa serta beberapa artis yang juga menyelenggarakannya.
Semoga dapat bermanfaat bagi Moms yang ingin menggelar tedak sinten untuk buah hati.
- https://www.javaans.be/c-ts-siraman-ind.html
- https://www.instagram.com/ardinarasti6/
- https://www.instagram.com/fitriayuu/
- https://www.instagram.com/therealmomogeisha/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.