Ternyata Ini Pentingnya Bayi Baru Lahir Menangis
Memasuki ruang persalinan mungkin merupakan saat yang paling mendebarkan bagi Moms.
Tapi momen ini juga cukup mendebarkan bagi para dokter dan tenaga medis yang membantu jalannya persalinan.
Sama seperti Moms, para dokter dan tenaga medis ini juga mengharapkan terdengarnya satu suara yang akan menenangkan hati: tangisan bayi baru lahir.
Yuk cari tahu seberapa penting bayi baru lahir menangis saat persalinan di bawah ini.
Baca Juga : Manfaat Pijat Bayi Baru Lahir dan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya
Bayi Menangis Sejak Dalam Rahim
Foto: healthymummy.com
Tangisan pertama bayi mungkin terjadi di dalam rahim, jauh sebelum kelahirannya di ruang bersalin.
Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang menunjukkan janin dapat belajar mengekspresikan ketidaksukaannya dengan menangis tanpa suara di dalam kandungan, sedini mungkin pada minggu ke-28 kehamilan.
Seperti dikutip dari webmd.com, penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Disease in Childhood ini awalnya ingin meneliti efek tembakau dan obat terlarang pada kehamilan untuk tujuan lain.
Namun sejalan dengan penelitian tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa janin yang dihadapkan pada suatu gangguan yang tidak disukainya, terlihat membuka mulutnya, menekan lidahnya, dan mengeluarkan satu napas pendek.
Janin juga mengencangkan dada dan mengeluarkan tiga napas cepat, disertai dagu yang bergetar dan memiringkan kepalanya.
Gerakan ini terlihat seperti bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan gangguan yang dialami.
Baca Juga : Bayi Sering Menangis? Redakan dengan Teknik 5S
Bayi Baru Lahir Menangis
Foto: babycenter.com
Bayi baru lahir perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar rahim Moms, sehingga membuatnya menangis.
Namun ini juga merupakan pertanda baik bahwa paru-parunya bekerja dan hal ini dapat membantunya bernapas.
Sebelum bayi lahir, ia mengambil oksigen dari plasenta melalui tali pusar, namun segera setelah bayi baru lahir dan meninggalkan rahim, maka ia harus bernapas sendiri.
“Tangisan pertama bayi baru lahir sangat penting untuk memulai kesuksesan transisi dari sirkulasi janin," ungkap Myra Wyckoff, MD, direktur Newborn Resuscitation Services di Parkland Health & Hospital System, seperti dikutip dari parklandhospital.com.
Menurut Wyckoff, awalnya bayi sepenuhnya bergantung pada ibu dan plasenta untuk pertukaran gas, ke kehidupan di luar rahim yang mengharuskan bayi baru lahir menggunakan paru-parunya sendiri.
Baca Juga : 5 Tanda Overfeeding Bayi dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Bayi Baru Lahir Tidak Menangis
Foto: romper.com
Bayi baru lahir yang tidak menangis bisa dihubungkan bahwa bayi tidak bernapas.
Namun, tidak menangis pada bayi baru lahir juga bukan selalu menjadi pertanda buruk. Pada beberapa kasus, ada bayi baru lahir yang membutuhkan waktu untuk mulai menangis.
“Bayi baru lahir mungkin tidak langsung menangis, karena telah dibius dengan obat pereda nyeri, jika ada tali pusar yang masih terlilit di leher, atau jika Moms sudah mendorong bayi sejak lama, maka ini adalah hal-hal yang mengurangi oksigen ke bayi,” ungkap Dokter kandungan di Pusat Kesehatan Providence Saint John, Santa Monica, California, Dr. Yvonne Bohn, seperti dikutip dari romper.com.
Selama bayi memiliki detak jantung dan kekuatan otot yang baik, maka masih dalam lingkup aman bagi bayi baru lahir yang tidak menangis.
Tim kesehatan yang membantu persalinan Moms juga akan mencoba merangsang bayi baru lahir untuk menangis.
Seperti menggosok punggung bayi baru lahir dengan kuat, mengeringkan tubuh bayi baru lahir, dan menyedot cairan keluar dari mulut dan hidung bayi baru lahir. Cara ini biasanya dapat membantu membuat bayi baru lahir menangis untuk pertama kalinya.
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.