08 November 2024

7 Cara Mengusir Tomcat yang Aman, Hindari Kena Kulit!

Hati-hati racun pada tubuhnya dapat mengiritasi kulit!

Tomcat bisa menjadi ancaman ketika masuk ke dalam rumah, karena serangga ini dapat menggigit dan menyebabkan iritasi pada kulit.

Namun, Moms tidak perlu khawatir, ada berbagai cara mudah dan praktis untuk mengusir tomcat dari rumah agar tidak berkembang biak di sekitar kita. Jangan asal tangkap dengan tangan kosong ya, Moms!

Yuk, simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui cara aman dan efektif mengusir tomcat agar keluarga tetap nyaman dan terlindungi.

Baca Juga: 5 Mitos Digigit Tikus saat Tidur, Tanda Ada Bahaya!

Bahaya yang Ditimbulkan oleh Gigitan Tomcat

Kulit Iritasi
Foto: Kulit Iritasi (Freepik.com/freepik)

Berdasarkan penelitian pada tahun 2015, di Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases, tomcat dapat menyebabkan dermatitis paederus yang rentan terjadi di desa dengan fasilitas perumahan yang minim dan dapat dihindari melalui kesadaran masyarakat.

Tomcat bukan hanya sekadar serangga yang mengganggu, tetapi juga bisa menimbulkan bahaya serius jika bersentuhan dengan kulit.

Meski sebenarnya tomcat tidak menggigit atau menyengat, serangga ini mengeluarkan cairan beracun bernama paederin yang dapat menjadi penyebab iritasi pada kulit yang parah. Gejala iritasi meliputi:

  • Ruam kemerahan
  • Lepuhan di area yang terkena
  • Rasa gatal atau terbakar

Jika tidak segera ditangani, iritasi ini bisa menyebar ke area kulit lain saat tergores atau terkena cairan.

Maka, penting untuk berhati-hati jika menemukan tomcat di sekitar rumah agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh paparan racunnya.

Cara Mengusir Tomcat

Serangga Tomcat
Foto: Serangga Tomcat (Species.wikimedia.org/Luis Miguel Bugallo Sánchez)

Tomcat dikenal dengan nama lain paederus fuscipes.

Ini merupakan jenis serangga dari famili kumbang yang berwarna belang hitam dan oranye.

Gigitan serangga ini dapat menimbulkan ruam kulit kemerahan yang gatal, panas, dan melepuh berisi air (seperti luka bakar).

Untuk mencegah hal ini terjadi, mari ketahui cara tepat mengusir tomcat, antara lain:

1. Menjaga Kebersihan Kamar

Kamar Bersih
Foto: Kamar Bersih (Orami Photo Stock)

Serangga jenis apa pun menyukai tempat yang lembap dan tidak bersih. Karena itu, cara mengusir tomcat yakni dengan menjaga kebersihan kamar atau ruangan.

Buanglah bekas sampah ataupun tisu yang berserakan di lantai kamar.

Tak hanya itu, jangan biarkan sisa makanan didiamkan semalaman, ya. Hal ini dapat "menarik" perhatian serangga untuk berkembangbiak, lho!

2. Menyemprotkan Cuka

Menyemprotkan Cuka
Foto: Menyemprotkan Cuka (Parenting.firstcry.com)

Melansir Cuteness.com, cuka termasuk bahan alami yang digunakan untuk mengusir tomcat.

Yuk, buat cairan cuka untuk mencegah kehadiran tomcat di sekitar rumah!

Larutan aktif dalam cuka dipercaya tidak disukai oleh serangga, termasuk tomcat sekali pun.

Hal ini dapat dengan mudah dibuat di rumah, bukan?

3. Mengurangi Penerangan

Sama halnya laron, ternyata tomcat juga menyukai cahaya, Moms. Ketika malam hari tiba, cobalah untuk mengurangi lampu yang menyala di dalam rumah.

Lampu yang digunakan berlebihan di malam hari termasuk tempat yang disukai oleh tomcat.

Untuk cara mengusir tomcat, matikan lampu yang tidak terpakai, ya.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Sabun Mandi Batangan, Coba Yuk, Moms!

4. Menggunakan Cairan Detergen

Detergen
Foto: Detergen (Orami Photo Stock)

Ingin mengusir tomcat dengan cara yang praktis? Mari tambahkan beberapa cairan detergen ke dalam botol semprotan.

Kemudian, semprotkan di area serangga tomcat bisa hidup dan berkembangbiak.

Ini meliputi tempat lembap, area pembuangan sampah, atau rerumputan. Meski terbilang ampuh, hati-hati dalam menggunakan detergen ini.

Pastikan dijauhkan dari jangkauan anak-anak, Moms.

5. Menutup Ventilasi Rumah

Apabila waktu sudah sore hari, cobalah untuk menutup ventilasi di rumah dengan rapat.

Jangan biarkan serangga masuk melewati pintu ataupun jendela rumah, Moms.

Selain untuk mengusir tomcat, cara ini juga untuk mencegah berbagai serangga lain masuk, termasuk kecoa ataupun tikus.

6. Taburkan dengan Baking Soda

Taburkan area di sekitar rumah dengan soda kue, yuk! Hal ini pun bisa dicampurkan dengan cuka dan air dengan perbandingan yang sama.

Cara mengusir tomcat dengan cara ini dipercaya dapat mencegah tomcat dan serangga lain mendekati rumah.

Aroma dari soda kue cukup mengganggu untuk berbagai serangga.

Bahkan, ini juga cara yang jitu untuk menghilangkan sisa kotoran serangga di sekitar rumah.

7. Menggunakan Produk Pengusir Serangga

Disinfektan
Foto: Disinfektan (Freepik.com/rawpixel-com)

Cara mengusir tomcat, nyamuk, dan kecoa terbilang mirip. Salah satunya dengan menggunakan produk pembasmi serangga.

Saat ini, sudah banyak tersebar luas produk yang mengandung senyawa aktif untuk mengusir serangga.

Semprotkan di beberapa area tertentu yang rawan tomcat masuk.

Ingat, jangan biarkan produk ini berada di jangkauan anak-anak, Moms.

Baca Juga: 8 Ciri-ciri Rumah Sehat dan Bersih, Apakah Hunian Moms Sudah Memilikinya?

Tips Menghindari Gigitan Tomcat

Mencegah kontak dengan tomcat adalah cara penting untuk bisa menghindari gigitannya.

Yang terpenting, jika Moms melihat Tomcat, jangan dipegang atau dihancurkan.

Ingatlah bahwa tomcat dapat menimbulkan gejala, baik hidup maupun mati, jadi selalu hindari memegang tomcat secara langsung.

Selain cara mengusirnya dari rumah, Moms juga bisa terapkan tips ini agar tidak terkena gigitan tomcat.

1. Menghindari Area Persawahan

Area Sawah
Foto: Area Sawah (Ruber.id))

Tomcat seringnya hidup di daerah persawahan. Untuk itu, hindari area sawah untuk cara mengusir tomcat dengan benar.

Liburan tahun baru membuat sejumlah orang pulang kampung atau berlibur, bukan?

Sawah menjadi salah satu tempat favorit untuk dinikmati. Bagaimana tidak, pemandangan sawah ini jarang kita temukan di seluk beluk kota.

Namun, untuk mencegah gigitan tomcat, hindari tempat ini dulu ya, Moms.

Jika Moms berada di daerah rawan tomcat, minimalkan pencahayaan luar ruangan pada malam hari karena hal ini akan menarik perhatian mereka.

Terakhir, mengganti sumber cahaya buatan seperti lampu UV dengan lampu pijar yang lebih sedikit menarik perhatian tomcat.

2. Memakai Losion Pelindung

Tiup atau bersihkan area dari kulit yang dihinggapi tomcat, dan jika perlu dimusnahkan, gunakan semprotan insektisida kimia, lalu sapu dan buang.

Moms juga bisa menggunakan losion pelindung.

Cara mengusir tomcat ini terbilang cara pencegahan yang bisa kita terapkan. Pastikan anak-anak juga menggunakannya ya, Moms.

3. Perawatan Dalam Rumah

Kelambu
Foto: Kelambu (Unsplash.com)

Kenakan pakaian berlengan panjang dan berkaki panjang untuk meminimalkan paparan kulit. Tutup pintu dan pasang kasa di pintu.

Tidurlah di bawah kelambu, karena ini dapat mengurangi kemungkinan tomcat jatuh ke kulit pada malam hari.

Siapkan botol air sabun untuk pertolongan pertama.

Periksa area yang terdapat tomcat (terutama di dinding dan langit-langit di sekitar lampu) sebelum tidur.

Bersihkan tanaman berlebih di sekitar tempat tinggal, karena tomcat mungkin hinggap di area tersebut.

Cara Mengatasi Gigitan Tomcat

Mengusir Tomcat (Orami Photo Stocks)
Foto: Mengusir Tomcat (Orami Photo Stocks)

Serangga ini umumnya dapat ditemukan di berbagai tempat di persawahan di Indonesia.

Namun tidak pernah menutup kemungkinan, dapat berada di pemukiman warga.

Melansir IPB University, diketahui tomcat betina dinilai lebih berbahaya dibandingkan jantan, Moms.

Ingat, jangan pernah menepuk tomcat untuk membunuhnya. Racun dari tubuhkan akan keluar dan mengenai kulit kita.

Racun dari serangga ini dapat membuat kulit melepuh jika tidak ditangani dengan cepat.

Namun, apabila terlanjur mengalami gigitan atau racun tomcat, cara tepat menanganinya seperti.

  1. Bila tomcat menggigit area tertentu pada tubuh segera usir serangga tersebut (dengan meniup serangga atau mengalihkan perhatian serangga dan menyingkirkannya dengan menggunakan secarik kertas).
  2. Hindari menyentuh serangga dengan tangan.
  3. Segera cuci area yang digigit dengan air dan sabun yang lembut, namun hindari menggosok terlalu keras.
  4. Kompres area ruam kulit dengan air dingin.
  5. Hindari memecahkan benjolan berair yang timbul.
  6. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Umumnya, dokter akan meresepkan obat golongan kortikosteroid dan antibiotik.

Baik dalam bentuk krim maupun oral atau obat minum.

Namun demikian, gejala yang timbul akibat gigitan tomcat dapat pula menyertai kelainan kulit lain, lho.

Hal ini seperti herpes zoster, cacar air, dermatitis, eksim, impetigo, dan sebagainya.

Sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter, ya!

Tujuannya agar dapat melakukan pemeriksaan secara langsung untuk memastikan diagnosis, sehingga pengobatan dapat diberikan.

Baca Juga: 7+ Cara Mengusir Kelelawar di Rumah, Mudah Kok, Moms!

Rekomendasi Obat Gigitan Tomcat di Apotek

Mengoleskan Salep
Foto: Mengoleskan Salep (Orami Photo Stock)

Bagi Moms yang tinggal di area terdapat banyak serangga ini sering muncul, maka Moms perlu mengetahui penanganan gigitan serangga ketika tergigit.

"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun," ungkap pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Hari Sutrisno, dilansir dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Jangan pernah menggaruk area yang terkena gigitan, sebab hal tersebut bisa jadi dapat memperparah area gigitan, hingga menyebabkan infeksi.

"Yang lebih berbahaya adalah jika sampai terjadi infeksi sekunder. Jadi jangan sampai terjadi luka karena kuman akan masuk, " tambah Hari.

Lebih lanjut dijelaskan tentang pengobatan tambahan yang bisa dilakukan.

Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone 1%, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau menggunakan salep Acyclovir 5%.

1. Salep Acyclovir

Salep Acyclovir
Foto: Salep Acyclovir (Orami Photo Stock)

Acyclovir sering kali digunakan untuk mengatasii infeksi virus herpes.

Melansir dari Indofarma, Acyclovir bekerja dengan menghambat secara aktif dan selektif virus herpes simplex (HSV) tipe l dan HSV tipe II, Varicella zoster, Epstein-Barr, dan cytomegalovirus.

Untuk penggunaannya, oleskan tipis-tipis pada bagian kulit yang mengalami lesi, lima kali sehari setiap 4 jam selama 5 hari.

Pengobatan akan mendapatkan hasil yang baik jika dimulai sejak awal timbulnya gejala.

Jika dalam 5 hari belum memberi hasil yang baik pada kondisi kulit, pengobatan dapat diperpanjang hingga 10 hari. Namun, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Untuk keamanan, jangan gunakan krim acyclovir di mulut, mata, dan vagina karena dapat menyebabkan iritasi.

Meskipun diklaim dapat mengatasi beberapa kondisi kulit, penggunaan krim ini memiliki efek samping, seperti rasa terbakar setelah menggunakan krim acyclovir.

Kekeringan pada kulit terjadi pada 25% penderita yang menggunakan krim ini.

2. Hydrocortisone Acetate Krim

Hydrocortisone Acetate Krim
Foto: Hydrocortisone Acetate Krim (Orami Photo Stock)

Hydrocortisone merupakan salep krim yang bekerja sebagai antiinflamasi, antialergi, dan antipruritus.

Krim ini bekerja dengan menekan reaksi radang pada kulit. Penggunaannya, oleskan 2-3 kali sehari pada kulit yang bermasalah.

Pada beberapa kasus, penggunaan salep ini dapat memberi efek seperti rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, dan infeksi sekunder.

Untuk itu, hindari penggunaan jangka panjang, dosis besar, pemakaian yang tebal dan luas.

3. Betamethasone 0.1% Cream

Betamethasone merupakan obat kortikosteroid topikal yang digunakan untuk mengatasi alergi pada kulit, serta mengurangi peradangan.

Pastikan penggunaan salep ini mengikuti petunjuk dan resep dari dokter. Salep ini dapat dioles tipis-tipis 3-4 kali sehari saat kondisi kulit berada pada tingkat parah.

Jika kondisi kulit sudah cenderung membaik, dapat dioleskan sebanyak satu kali sehari.

4. Neomycin Sulfat Krim

Neomycin Sulfat adalah obat yang berfungsi untuk mencegah timbulnya risiko infeksi dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Untuk mengatasi gangguan berupa infeksi kulit, oleskan sebanyak dua kali sehari pada area kulit yang telah dibersihkan.

Demikian informasi mengenai tomcat, cara pengobatannya, dan rekomendasi salep yang ampuh dalam mengatasi masalah kulit akibat gigitannya. Semoga bermanfaat Moms!

  • https://www.cuteness.com/article/rid-smell-tom-cat-spray
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4357090/
  • https://www.thedosebali.com/blog/tomcats-in-bali/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.