Ini Tugas Istri dalam Islam Menurut Para Ulama, Wajib Tahu!
Sebagai seorang istri yang salihah, tentunya harus mengerjakan tugas istri dalam Islam terlebih dahulu sebelum menuntut haknya dalam rumah tangga.
Hal ini agar tidak terjadi perselisihan yang tidak perlu dengan suami.
Dalam Islam, baik suami atau istri memang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam sebuah hadis dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
“… seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya, ia akan ditanya (di akhirat) tentang semua itu…” (HR Bukhari dan Muslim).
Ada juga keterangan lain yang didapatkan dalam riwayat Bukhari. Di dalamnya ditambahkan penjelasan:
“… seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya serta anak suaminya…”.
Keduanya menunjukkan bahwa istri memiliki tanggung jawab terhadap suami dan apapun yang melingkupi keluarganya.
Agar mendapatkan penjelasan yang lebih baik dan sesuai dengan syariat, ini adalah penjelasan dari para ulama mengenai tugas istri dalam Islam.
Baca Juga: Kumpulan Hadis Suami Menyakiti Istri, Pengingat untuk Dads!
Tugas Istri dalam Islam Menurut Para Ulama
Dari hadis tersebut, para ulama memiliki pendapat masing-masing yang saling menguatkan terkait dengan tugas istri dalam Islam.
Seperti keterangan dari Syihabuddin al-Qasthalani yang menjelaskan bahwa:
“(Istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya), yaitu dengan berusaha mengurus urusan rumah tangga dengan baik;
serta berkomitmen untuk melayani keperluan suaminya serta tamu-tamu dari suaminya.
(Dan anak-anak suaminya) dengan mendidiknya dan berkomitmen untuk mengurusnya. (Ia akan ditanya di akhirat tentang semua itu), yaitu ditanya tentang rumah suaminya;
juga tentang anak-anaknya dan semua orang-orang yang ada di rumah tersebut, selain mereka.” (Irsyadus Sari, 15/86).
Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi rahimahullah juga menjelaskan:
“(seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung-jawabannya).
Maka apa makna dari ra’iyyah di sini? Maknanya, ia harus menunaikan hak terkait urusan rumah tangga.
Maka ia memiliki tugas untuk memperhatikan keperluan rumah dan keperluan suaminya, dalam batasan koridor syariat.
Maka tidak perlu seorang suami ikut campur dalam semua urusan istri dari yang kecil sampai yang besar.” (Durus Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi, 4/48).
Ada pula pandangan dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah:
“Seorang istri dia bertanggung jawab tentang urusan rumah tangga suaminya, dan akan ditanya (di akhirat) tentang hal tersebut.
Wajib bagi istri di rumah untuk mengatur dengan baik masalah masakan, masalah tersedianya kopi, tersedianya teh, urusan perawatan tempat tidur.
Hendaknya dia jangan masak di luar kebiasaan, jangan menyediakan teh melebihi kebutuhan, wajib baginya untuk berhemat.
Karena hemat itu setengah dari kecukupan. Juga tanpa kurang dari kebutuhan yang semestinya.
Ia juga bertugas mengurus anak-anaknya, baik dalam masalah keshalihan mereka, dalam masalah perawatan mereka, dan semua keperluan mereka;
seperti memakaikan pakaian, mengganti pakaian kotor, mengganti sprei, memakaikan mereka pakaian hangat ketika musim dingin, dan semisalnya.
Ia juga bertugas untuk memasak, juga berusaha membuat masakan yang sedap, dan seterusnya.
Demikianlah tugas seorang (istri), yaitu terkait semua urusan rumah tangga.” (Syarah Riyadhush Shalihin, 337).
Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Suami Menyembunyikan Sesuatu, Percaya Insting!
Menghimpun Tugas Istri dalam Islam
Sebenarnya, jika dirunut tugas istri dalam rumah tangga sepertinya waktu 24 jam pun tidak akan habis.
Namun, melihat penjelasan dari para ulama di atas, ada beberapa hal yang bisa menjadi fokus tugas istri dalam keluarga menurut pandangan Islam.
Dilansir Islam Pos, sebenarnya tugas istri hanya dua hal utama, sehingga penting bagi istri untuk melakukannya dengan sebaik-baiknya. Tugas istri dalam Islam yakni:
1. Mematuhi Suami
Tugas istri dalam Islam sebenarnya tidak sulit, hanya mematuhi suami.
Selama tidak keluar dari syariat, maka apa yang menjadi keinginan suami harus dilaksanakan.
Dan harus disadari pula bahwa saat mematuhi suami, istri juga sedang beribadah dan pastinya akan mendapatkan pahala dari perbuatannya tersebut.
Jika terjadi hal-hal yang memberatkan istri dan menjadi beban lantas membuat istri merasa tidak nyaman, hal tersebut bisa dikomunikasikan dengan suami.
Keduanya harus mendapatkan solusi dan kesepakatan bersama agar baik suami atau istri mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Bagaimana pun juga, suami dan istri perlu saling menghormati keinginan dan perbedaan cara pandang masing-masing.
Sebab, jika perbedaan tersebut tidak disikapi dengan bijak, hal itu akan membahayakan keutuhan keluarga sehingga tugas istri dalam Islam yakni patuh pada suami menjadi terhambat.
Baca Juga: Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui Menurut Islam, Ini Aturannya!
2. Membahagiakan Suami
Ada banyak cara membahagiakan suami, itu pun tergantung pada keinginan dan kesukaannya.
Ada suami yang ingin melihat rumah selalu bersih, rapi dan setiap hari memakan makanan istri.
Ada pula yang bahagia hanya jika diberi bekal untuk bekerja dan pulang disambut dengan senyuman.
Bahkan, ternyata sentuhan fisik kecil pun sangat diperlukan untuk menunjang kebahagiaan pasangan.
Penelitian Psychosomatic Medicine mengungkapkan bahwa keintiman somatik pada pasangan memainkan peran penting untuk melindungi stres dalam hubungan.
Karena pernikahan adalah ibadah terlama karena dilakukan seumur hidup, tugas istri dalam Islam yang berkaitan dengan kebahagiaan suami harus dilakukan dengan baik.
Proses adaptasi ini tentunya memerlukan waktu dan kesabaran, tapi saat jika melakukannya dengan bekerjasama, hal ini akan terasa lebih mudah.
Jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharap rida Allah SWT, saat istri mengerjakan tugas yang sesuai dengan ketentuan dalam Islam tidak akan menjadi beban dan akan jadi kebahagiaan.
- https://muslimah.or.id/12560-tugas-tugas-istri.html
- https://www.islampos.com/22790-22790/
- https://www.mindbodygreen.com/0-22954/11-things-i-do-consistently-to-make-my-wife-happy.html
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18842747/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.