21 Juni 2024

15 Tujuan Nikah, untuk Memperoleh Bahagia hingga Ibadah

Paling umum adalah untuk membangun keluarga yang harmonis
15 Tujuan Nikah, untuk Memperoleh Bahagia hingga Ibadah

Foto: Freepik.com/teksomolika

Menikah bukanlah sekadar peristiwa sosial atau kebutuhan emosional semata. Oleh karenanya, mari cari tahu apa saja tujuan nikah.

Menikah memiliki kedalaman makna yang melampaui sekadar persatuan dua individu.

Ini adalah bentuk komitmen besar yangmenyangkut keberlangsungan hidup dua orang individu.

Oleh karena itu, memahami tujuan menikah dengan baik merupakan langkah penting bagi pasangan yang akan memasuki bahtera rumah tangga.

Baca Juga: Apa Hukum Menikah dengan Sepupu dalam Aturan Agama Islam?

Tujuan Nikah Secara Umum

Tujuan Nikah
Foto: Tujuan Nikah (News.sky.com)

Secara umum, berikut ini tujuan nikah yang hendak dicapai oleh pasangan.

1. Membentuk Keluarga

Salah satu tujuan nikah yakni membentuk sebuah keluarga.

Ini berarti menciptakan sebuah unit sosial yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, di mana mereka hidup bersama, saling mendukung, dan bekerja sama untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

2. Cinta dan Kasih Sayang

Tujuan nikah berikutnya yaitu memberi dan mendapatkan cinta serta kasih sayang.

Keberadaan cinta dan kasih sayang yang kuat dapat menguatkan ikatan antara suami istri, memperdalam pengalaman hidup bersama, dan memberikan makna yang mendalam dalam perjalanan kehidupan mereka bersama.

3. Kebahagiaan dan Kepuasan Pribadi

Tujuan nikah selanjutnya adalah menciptakan kebahagiaan bersama antara pasangan suami istri.

Kebahagiaan ini meliputi rasa senang, kepuasan emosional, dan kegembiraan dalam menjalani kehidupan bersama.

4. Keamanan Sosial dan Ekonomi

Pernikahan juga bisa memiliki tujuan untuk menciptakan keamanan sosial dan ekonomi pasangan.

Keamanan sosial dan ekonomi mencakup stabilitas keuangan, perlindungan hukum, dukungan emosional, hingga jaminan sosial.

Dengan menciptakan keamanan sosial dan ekonomi bersama, pasangan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Jadi, mereka memiliki kemampuan untuk mengejar impian bersama, menikmati gaya hidup yang diinginkan, dan merasa puas dengan pencapaian mereka dalam hidup.

5. Memiliki Teman Hidup yang Bertumbuh Bersama

Melansir laman Marriage, salah satu tujuan nikah yang utama bagi pasangan adalah adanya kesepakatan untuk mendukung pertumbuhan satu sama lain.

Sebagai manusia tentu kita tidak pernah berhenti belajar.

Namun, terkadang kita memerlukan "suara" orang lain untuk membantu kita memproses berbagai pengalaman kita. 

Baca Juga: 10 Syarat Saksi Nikah yang Wajib Dipenuhi serta Tugasnya

Tujuan Nikah dalam Islam

Pasangan Menikah
Foto: Pasangan Menikah (Freepik.com/wirestock)

Setelah memahami tujuan nikah secara umum, terdapat tujuan nikah dalam Islam yang lebih spesifik.

Berikut ini tujuan menikah dalam Islam yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan pribadi.

6. Melaksanakan Sunnah Rasulullah

Rasulullah telah memberikan contoh yang sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam masalah pernikahan dan keluarga.

Dalam konteks ini, menikah bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan biologis atau emosional, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang dianjurkan.

Rasulullah SAW sendiri telah mengatakan bahwa menikah adalah bagian dari sunnahnya, dan siapa pun yang mengikuti sunnahnya akan menjadi bagian dari pengikutnya.

Sebagaimana dalam hadis berikut ini:

"Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan sunnahku, bukan bagian dariku.

Maka menikahlah kalian, karena aku bangga dengan banyaknya umatku (di hari kiamat)." (HR. Ibnu Majah no. 1846, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2383).

7. Menyempurnakan Agama

Tujuan nikah dalam Islam selanjutnya yakni untuk menyempurnakan separuh agama.

Artinya, menikah merupakan upaya untuk memperkuat dan melengkapi aspek spiritual dalam kehidupan seorang muslim.

Hal ini sesuai dengan hadis yang dikutip dari laman NU Online:

"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya).

Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT dalam memelihara yang sebagian sisanya." (HR. Thabrani dan Hakim).

8. Mengikuti Perintah Allah SWT

Mengikuti perintah Allah SWT termasuk dalam tujuan nikah yang sebaiknya umat Islam ketahui.

Allah SWT memerintahkan manusia untuk membentuk keluarga yang harmonis dan bahagia.

Tak perlu khawatir tentang masalah ekonomi, karena Allah SWT sudah menyiapkan rezeki untuk umat Islam sesuai dengan porsi-Nya.

Pertolongan Allah SWT pun akan selalu ada bagi hamba-Nya yang selalu berusaha.

Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an berikut ini.

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Wa angkiḫul-ayâmâ mingkum wash-shâliḫîna min ‘ibâdikum wa imâ'ikum, iy yakûnû fuqarâ'a yughnihimullâhu min fadllih, wallâhu wâsi‘un ‘alîm

Artinya:

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.

Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.

Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur Ayat 32).

9. Mendapatkan Keturunan yang Saleh

Mendapatkan keturunan yang saleh juga merupakan salah satu tujuan nikah dalam Islam.

Dengan memiliki keturunan yang saleh, seorang muslim dapat melanjutkan dakwah dan memperluas keberkahan keluarga.

Keturunan yang saleh akan menjadi pewaris ajaran Islam, meneruskan tradisi keagamaan, dan menjadi sumber keberkahan bagi orang tua mereka.

Memiliki keturunan yang saleh juga dianggap sebagai investasi di akhirat.

Anak-anak yang saleh akan menjadi amal jariyah bagi orang tua mereka.

Karena setiap kebaikan yang mereka lakukan akan menjadi pahala bagi orang tua yang telah mendidik dan membimbing mereka.

Baca Juga: 15 Tanda Siap Menikah, Calon Pengantin Pahami Ini!

10. Membangun Generasi Beriman

Tujuan nikah dalam Islam berikutnya yaitu untuk membangun generasi beriman.

Tujuan ini mencakup berbagai aspek yang penting dalam pembentukan karakter dan spiritualitas anak-anak, serta kelangsungan ajaran Islam di masa yang akan datang.

Dengan membangun generasi beriman, umat Islam dapat menjaga identitas keislaman mereka di tengah-tengah tantangan zaman.

Generasi yang kuat dalam iman akan mampu mempertahankan nilai-nilai agama mereka dan tidak terpengaruh oleh godaan-godaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

11. Menghindari Diri dari Zina

Allah SWT secara tegas melarang perbuatan zina dalam Al-Qur'an.

Dengan menikah, seorang muslim dapat mematuhi perintah Allah SWT untuk menjauhi perbuatan tersebut dan mengatur hubungan secara sah dalam ikatan pernikahan yang diizinkan oleh agama.

Rasulullah SAW bersabda:

"Hai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu menanggung beban pernikahan, maka menikahlah.

Sebab, menikah bisa memejamkan mata dari pandangan yang diharamkan dan memelihara kehormatan diri dari perzinahan.

Barang siapa belum mampu, maka hendaklah berpuasa, sebab puasa bisa mengurangi gejolak syahwat." (KR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).


12. Memperoleh Kebahagiaan

Pasangan Muslim
Foto: Pasangan Muslim (Freepik.com/wirestock)

Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk mencapai sakinah, yaitu kebahagiaan dan ketenangan dalam rumah tangga.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa:


وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Wa min âyâtihî an khalaqa lakum min anfusikum azwâjal litaskunû ilaihâ wa ja‘ala bainakum mawaddataw wa raḫmah, inna fî dzâlika la'âyâtil liqaumiy yatafakkarûn

Artinya:

"Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya.

Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21).

Baca Juga: Simak Bimbingan Pra Nikah, Penting Sebelum Menikah

13. Memberi Nafkah sebagai Ibadah

Tanggung jawab besar bagi seorang suami setelah menikah yaitu harus memberi nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Jadi, kebutuhan dasar keluarga seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan terpenuhi dengan baik.

Dalam Islam, menunaikan tanggung jawab ini dianggap sebagai bentuk ibadah yang mulia.

Memberi nafkah kepada keluarga juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

"Jika seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya, dan ia berharap pahala dari itu, maka nafkah tersebut bernilai sedekah" (HR. Bukhari no. 5351).

Oleh karenanya, memberi nafkah dengan ikhlas dan penuh kasih sayang dianggap sebagai ibadah yang diberkahi.

14. Mendapatkan Ketenangan

Ketika umat Islam menikah dengan niat yang baik dan ikhlas, hubungan tersebut menjadi sumber ketenangan spiritual dan emosional bagi keduanya.

Pasangan yang saling melengkapi, saling mendukung, dan saling menguatkan, dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan ketenangan dan kedamaian.

Ketenangan ini juga mencakup kepercayaan, rasa aman, dan rasa nyaman yang didapatkan dari memiliki pasangan hidup yang setia dan mendukung.

15. Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Non-fisik

Dalam hubungan yang sehat dan harmonis, pasangan suami istri dapat saling mendukung dalam menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menjalani gaya hidup yang aktif.

Dengan adanya dukungan dan motivasi dari pasangan, kesehatan fisik dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat baik bagi kedua belah pihak.

Selain kesehatan fisik, menikah juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional.

Dalam hubungan yang penuh kasih sayang dan pengertian, pasangan dapat saling memberikan dukungan, ketenangan, dan kebahagiaan.

Komunikasi yang terbuka, kejujuran, dan saling pengertian antara suami istri akan menciptakan lingkungan yang sehat secara mental dan emosional.

Dengan memiliki pasangan hidup yang dapat dipercaya dan diandalkan, umat Islam akan merasa lebih aman dan tenang dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Baca Juga: Hukum Hamil di Luar Nikah dalam Islam dan Aturan Pemerintah

Demikian penjelasan seputar tujuan nikah dalam Islam yang sebaiknya diketahui oleh setiap pasangan sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.

  • https://www.nu.or.id/daerah/tujuan-menikah-menurut-imam-ghazali-wvTB2
  • https://quran.nu.or.id/ar-rum/21
  • https://quran.nu.or.id/an-nur/32
  • https://www.marriage.com/advice/love/marriage-goals-for-a-healthy-relationship/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.