28 November 2024

Arti Tunangan serta Rangkaian Acara dan Tujuannya!

Ketahui juga bedanya tunangan dengan lamaran

Sebelum menikah, pasangan umumnya akan menjalani proses lamaran dan tunangan terlebih dahulu.

Meskipun keduanya terdengar serupa, sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya.

Bagi yang sedang mempersiapkan pernikahan, penting untuk memahami perbedaan dan detail dari kedua proses ini. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Juga: 8 Ide Acara Tunangan Sederhana, Bisa Hemat Budget!

Arti Tunangan

Cincin Tunangan
Foto: Cincin Tunangan (Freepik.com/freepik)

Bertunangan adalah sebuah kesepakatan atau komitmen menjadi sepasang calon suami istri, yang biasanya dilakukan di depan orang banyak.

Proses ini tidak harus selalu dihadiri oleh keluarga besar, melainkan bisa dilakukan hanya berdua dengan pasangan atau disaksikan oleh beberapa kerabat dan anggota keluarga.

Bertunangan biasa diartikan sebagai perubahan status dari pacaran menjadi tahapan yang lebih serius menuju pernikahan.

Dalam proses tunangan, biasanya dari pihak laki-laki akan ada penyematan cincin ke pihak perempuan.

Biasanya, bertunangan dilakukan dalam prosesi lamaran. Namun, ada pula beberapa orang yang memilih bertunangan dulu, lalu lamaran.

Namun, ini bukanlah proses yang wajib dilalui bagi pasangan yang ingin menikah. Mereka bisa memilih untuk melewati proses ini dan langsung menuju pernikahan.

Jadi, ini adalah pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan pasangan.

Baca Juga: 15+ Rekomendasi Hantaran Pengantin dan Seserahan Penuh Makna

Perbedaan Tunangan dengan Lamaran

Masih banyak orang yang sulit membedakan kedua hal ini, lho.

Daripada sering tertukar, yuk cari tahu bersama perbedaannya di bawah ini.

1. Makna Keduanya

Cincin Lamaran
Foto: Cincin Lamaran (Freepik.com/freepik)

Tunangan merupakan proses menjalin hubungan ke tahapan lebih serius yang menjadi komitmen antara dua orang.

Tahap ini untuk menyatukan hidup bersama dengan tujuan pernikahan.

Jadi, tunangan adalah pernyataan publik bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Proses ini biasanya ditandai dengan pertukaran cincin antara calon mempelai.

Perbedaan dengan lamaran adalah sebuah acara yang lebih bersifat formal dan biasanya menyangkut adat budaya.

Pada proses lamaran, pasangan calon pengantin akan dipertanyakan kesediaannya dalam melanjutkan proses pernikahan.

Di Indonesia, prosesi lamaran begitu panjang dan kebanyakan menggunakan adat istiadat yang cukup sakral.

Acara dihadiri oleh keluarga, sahabat bahkan pemuka agama dan adat.

2. Proses Acara

Meski tunangan dengan lamaran satu proses yang memberikan cincin ke pihak perempuan, ada perbedaan yang dilalui dalam prosesi acaranya.

Pada umumnya, proses dari tunangan hanya saling bertukar cincin saja. Biasanya dilakukan di akhir prosesi lamaran, beberapa orang juga melakukannya di luar acara lamaran atau sebelum lamaran.

Sementara acara lamaran tidak hanya memberikan cincin, tapi juga membawa seserahan atau mahar untuk calon mempelai wanita.

Seserahan ini bisa sebuah pakaian, tas, ataupun barang yang disukai pihak perempuan.

Namun, tak jarang ada juga yang membawa bawaan lainnya. Selain cincin, parsel atau bingkisan sederhana biasanya dibawa juga sebagai penghormatan keluarga.

Isinya pun beragam ada parsel yang berisi buah, kue-kue, ataupun barang manis lainnya.

3. Waktu Penyelanggaraan

Acara Lamaran
Foto: Acara Lamaran (Unsplash.com/ Anton Mislawsky)

Rangkaian proses menuju pernikahan biasanya dimulai dari lamaran, dilanjutkan dengan tunangan, kemudian akad nikah, dan diakhiri dengan resepsi pernikahan.

Calon pasangan pengantin biasanya melangsungkan seluruh prosesi ini dalam tahun yang sama, atau berturut-turut dalam beberapa tahun.

Bagi banyak pasangan dan keluarga, lamaran adalah tanda awal untuk memulai persiapan menuju pernikahan.

Namun, karena tunangan bukan prosesi wajib, banyak pasangan yang memilih untuk melewatkannya dan langsung menuju ke tahap akad nikah.

Untuk proses lamaran, ini bisa dilakukan satu hari sebelum pernikahan atau maksimal 5-6 bulan sebelum pernikahan.

Sedangkan tunangan yang dilakukan tanpa acara lamaran, bisa dilakukan satu tahun atau bahkan tiga tahun sebelum melanjutkan ke pernikahan.

Tidak ada jarak waktu khusus atau yang dianjurkan antara lamaran, tunangan, dan pernikahan, apakah itu satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan seterusnya.

Semua tergantung pada kebutuhan, kesiapan, dan keinginan masing-masing pasangan.

Tujuan Tunangan

Berikut tujuan tunangan dalam pernikahan.

1. Menegaskan Komitmen

Tunangan
Foto: Tunangan (Orami Photo Stock)

Tunangan menjadi langkah awal untuk menunjukkan komitmen serius dari kedua belah pihak untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

2. Persiapan Mental dan Emosional

Tunangan memberi waktu bagi pasangan untuk mempersiapkan diri secara emosional dan mental sebelum memasuki kehidupan pernikahan.

3. Mengenal Lebih Dalam

Ini adalah masa untuk lebih mengenal pasangan, baik dalam hal kepribadian, kebiasaan, serta bagaimana keduanya akan menghadapi tantangan bersama.

4. Mendapat Restu Keluarga

Tunangan juga memberi kesempatan untuk melibatkan keluarga dalam proses pernikahan, memastikan bahwa kedua keluarga merestui hubungan tersebut.

5. Perencanaan Pernikahan

Waktu tunangan digunakan untuk merencanakan pernikahan secara lebih matang, termasuk persiapan pesta, keuangan, dan berbagai aspek lain yang penting.

6. Membangun Hubungan yang Lebih Stabil

Dengan adanya tunangan, pasangan diharapkan bisa membangun hubungan yang lebih stabil dan saling mendukung menjelang pernikahan.

Cara Menyiapkan Acara Tunangan

Yuk, kita intip bersama bagaimana cara menyiapkan acara tuangan dengan khidmat dan mendukung kelancaran acara!

1. Menyiapkan Cincin Tunangan

Cincin Wanita
Foto: Cincin Wanita (Unsplash.com/Katelyn MacMillan)

Umumnya, salah satu syarat dalam melakukan prosesi tunangan adalah mempelai pria akan membawa cincin tunangan.

Cincin pertunangan merupakan simbolisasi dari komitmen untuk melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius, yaitu pernikahan.

Pilihlah cincin yang sesuai dengan selera pasangan, dan yang paling penting adalah ukurannya harus pas di jari calon mempelai.

Oleh karena itu, disarankan untuk membeli cincin bersama pasangan.

Namun, jika ingin membuat kejutan, bisa mencoba mencari tahu ukuran cincin yang biasa dipakai oleh pasangan.


2. Bawaan Tunangan

Bawaan tunangan atau seserahan perlu dipersiapkan jika acaranya mengundang keluarga dan saudara.

Ini merupakan proses persiapan lamaran dari laki-laki, yang harus dipersiapkan dengan baik.

Jenis bawaan yang akan disiapkan sebaiknya disesuaikan dengan selera atau kesukaan dari sang calon mempelai wanita.

Tentunya agar barang-barang dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu ide bawaan tunangan adalah pakaian, sepatu, tas, alat ibadah, dan lain sebagainya.

Pada acara sederhana biasanya pihak laki-laki hanya membawa cincin, serta makanan tradisional, atau bingkisan kecil.

Baca Juga: 9 Ide Dekorasi Lamaran Sederhana tapi Mewah dan Kekinian!

3. Seragam Busana

Bridesmaid
Foto: Bridesmaid (Freepik.com/freepik)

Jika memiliki budget yang berlebih untuk acara, pilihkan pakaian yang seragam atau senada.

Misalnya dengan memilih bahan batik untuk anggota keluarga pria dan kebaya untuk anggota keluarga wanita. 

Ini akan menjadi nilai plus dalam kekompakkan keluarga dari seragam yang senada.

Tentu ini juga dapat menjadi momen manis yang diabadikan pada proses dokumentasi nantinya.

4. Persiapan Acara

Siapkan susunan acara yang akan dilakukan setibanya di rumah calon pengantin wanita.

Pilih perwakilan keluarga untuk juru bicara, penyewaan jasa MC (Master of Ceremony), serta lainnya.

Anggota keluarga yang menjadi perwakilan sebaiknya yang berumur atau dihormati di dalam keluarga.

Rangkaian Acara Tunangan

Pemasangan Cincin Tunangan
Foto: Pemasangan Cincin Tunangan (Unsplash.com/Andre Jackson)

Rangkaian acara lamaran dapat berbeda-beda tergantung pada budaya dan tradisi yang dianut.

Namun, berikut adalah rangkaian acara lamaran secara umum:

1. Permintaan Restu

Calon pengantin pria bersama keluarganya mengunjungi keluarga calon pengantin wanita untuk meminta restu kepada orang tua.

Pada kesempatan ini, maksud dan niat baik untuk melangsungkan pernikahan diungkapkan dan diharapkan persetujuan dari keluarga calon pengantin wanita.

2. Tukar Cincin

Setelah mendapatkan restu, biasanya dilakukan pertukaran cincin pertunangan antara calon pengantin.

Ini adalah simbol komitmen dan janji untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

3. Penyampaian Mahar

Calon pengantin pria memberikan mahar kepada calon pengantin wanita.

Mahar adalah pemberian berupa harta atau barang yang dianggap sebagai tanda kasih sayang dan penghormatan.

Mahar ini biasanya disepakati sebelumnya oleh kedua keluarga.

4. Doa dan Pengajian

Dilakukan doa bersama dan pengajian.

Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan restu serta berkah untuk perjalanan menuju pernikahan yang baik.

5. Makan Bersama

Acara lamaran biasanya diakhiri dengan makan bersama antara keluarga kedua belah pihak.

Ini menjadi kesempatan untuk merayakan dan mempererat hubungan antar keluarga.

Baca Juga: 82 Kata-kata Bijak dalam Kehidupan sebagai Pelajaran Hidup

Nah, itulah beberapa perbedaan tunangan dengan lamaran serta cara menyiapkan acaranya.

Jangan sampai tertukar lagi ya, Moms!

  • https://www.kartikacatering.com/perbedaan-tunangan-dan-lamaran/
  • https://www.dewiku.com/relationship/2018/09/05/070000/serupa-tapi-tak-sama-ini-bedanya-lamaran-dan-tunangan
  • https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/tunangan-dalam-islam
  • https://luxe.robertgatwardjewellers.co.uk/ultimate-guide-marriage-proposals-and-engagement/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.