29 Juli 2024

13 Ujian Rumah Tangga, Paling Umum Masalah Ekonomi!

Banyak masalah dapat terjadi, terutama di awal-awal pernikahan

Dalam menjalani pernikahan, tidak selalu hanya hal manis yang dirasa. Karena tentu ada beragam ujian rumah tangga yang bisa saja menerpa.

Dalam pernikahan, kesetiaan dan cinta akan diuji dengan berbagai masalah dari beragam aspek.

Bukanlah hal yang mudah untuk menjalani sebuah hubungan rumah tangga, apalagi untuk membuatnya selalu harmonis.

Selalu ada saja hal yang membuat hubungan suami istri ini menjadi penuh dengan persoalan.

Baca Juga: 38 Nasihat Pernikahan untuk Rumah Tangga Rukun dan Bahagia

Ujian Rumah Tangga yang Sering Dialami

Ujian Rumah Tangga
Foto: Ujian Rumah Tangga (Orami Photo Stock)

Ujian rumah tangga biasanya muncul pada tahun-tahun pertama pernikahan karena adanya penyesuaian dari kepribadian dan kebiasaan yang berbeda antar pasangan.

Melansir laman For Your Marriage, sebagian besar perceraian terjadi saat pasangan dalam fase ujian pernikahan 5 tahun pertama.

Moms hanya perlu memahaminya sehingga dapat menemukan solusi yang tepat.

Inilah kiranya beberapa hal ujian rumah tangga yang akan Moms hadapi bersama suami pada kehidupan pernikahan.

1. Masalah Finansial

Finansial adalah satu hal yang akan sangat membedakan ketika Moms masih dalam masa berpacaran dan sudah menikah.

Kini, segala sesuatu yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran akan menjadi milik dan tanggung jawab bersama.

Nah biasanya, proses adaptasi ini kerap menjadi ujian rumah tangga yang diperdebatkan.

Mulai dari bagaimana cara mengatur keuangan, tabungan, pembagian keuangan yang adil untuk orang tua masing-masing, dan beragam masalah lainnya.

Pastikan sejak awal pernikahan bahkan sebelum menikah, sudah harus ada kesepakatan tentang masalah keuangan.

Karena masalah ekonomi di rumah tangga sering timbul dari hal-hal kecil yang tidak tersepakati dengan baik.

2. Kebiasaan Buruk yang Mengganggu

Kebiasaan yang Moms miliki saat sebelum menikah mungkin tak sepenuhnya dapat diterima oleh suami, begitu pula sebaliknya.

Kebiasaan, menjadi bagian dari ujian pernikahan dan ini biasanya tak menyangkut hal-hal besar, seputar kebiasaan menjaga kebersihan diri, kebiasaan makan, maupun tidur.

Meski terlihat sepele, hal-hal seperti ini biasanya kerap menjadi perdebatan yang berulang-ulang.

Ketika telah menjadi pasangan suami istri, Moms dan Dads sudah harus membuka pintu pengertian dan pintu maaf selebar-lebarnya.

Karena ujian rumah tangga yang terkecil sekalipun akan berdampak fatal apabila tidak dapat dikomunikasikan dengan baik.

Baca Juga: Batasan Membantu Saudara dan Orang Tua setelah Menikah

3. Pola Asuh Anak

Bertengkar tentang Pola Asuh
Foto: Bertengkar tentang Pola Asuh

Sebagai orang tua baru, Moms dan suami tentunya akan memerlukan banyak sekali pembelajaran bagaimana menjaga dan membesarkan Si Kecil.

Pasalnya, menjadi orang tua tidak ada sekolahnya.

Maka dari itu, perkara pola asuh anak kerap menjadi ujian rumah yang cukup melelahkan.

Proses pembelajaran inilah yang terkadang memicu perdebatan terlebih biasanya Moms dan suami masih membawa pola asuh yang diterapkan orang tua masing-masing.

Untuk menghadapi hal ini sebaiknya Moms dan Dads menggunakan kepala dingin dan memahami bahwa masing-masing dari kalian tentu ingin yang terbaik untuk Si Kecil.

Sering-seringlah duduk dan samakan persepsi, jangan hanya karena sama-sama ingin yang terbaik malah menimbulkan efek yang tak baik bagi Si Kecil nantinya.

4. Konflik dengan Mertua

Tak jarang pasangan baru mungkin akan tinggal dengan mertua untuk sementara waktu.

Hal ini biasanya kerap menjadi masalah dan menjadi salah satu ujian rumah tangga berikutnya.

Karena mungkin ada saja hal yang tidak cocok antara Moms atau Dads dengan mertua maupun sebaliknya.

Jangan langsung melayangkan emosi, jangan pula menyudutkan suami karena sebenarnya adalah pilihan sulit bagi mereka untuk menengahi antara sang istri dan si ibu.

Komunikasikan saja semuanya secara perlahan untuk mencari jalan tengahnya.

Berikan juga pengertian pada suami apa hal-hal yang membuat Moms tidak nyaman.

Ujian pernikahan yang satu ini memang harus dihadapi dengan kesabaran penuh dan komunikasi yang baik dengan mertua.

Baca Juga: 5 Perasaan Seorang Ibu ketika Anaknya Menikah, Campur Aduk!

5. Rasa Jenuh

Kemungkinan untuk jenuh dalam sebuah hubungan akan semakin besar ketika sudah berumah tangga.

Karena setiap hari bertemu dan melakukan rutinitas yang sama.

Jangan biarkan rasa jenuh menjadi pemicu hubungan yang tidak harmonis, temukanlah hal-hal yang dapat membuat hubungan semakin menyenangkan.

Buatlah rutinitas sederhana dengan suami, misalnya dengan menghabiskan waktu berdua setiap akhir pekan layaknya orang pacaran.

Atau sesekali pergilah liburan berdua untuk membuat hubungan semakin hangat.

Cobaan atau ujian rumah tangga ini memang biasa dialami bagi pasangan muda.

6. Hubungan Seksual yang Tidak Berkualitas

Masalah di Hubungan Seksual
Foto: Masalah di Hubungan Seksual (Orami Photo Stock)

Hubungan seksual pada pasangan muda pernikahan merupakan bagian yang menyenangkan.

Hubungan seksual ini dapat menjalin keintiman, pereda stres dalam hubungan, serta tempat untuk Moms dan Dads untuk saling memberikan kesenangan satu sama lain.

Namun tak jarang, hubungan seksual ini menjadi salah satu ujian rumah tangga.

Biasanya hal yang menjadi perbedebatan seputar frekuensi seks, kualitas hubungan seksual, serta kebosanan pada gaya seksual yang itu-itu saja.

Ajaklah pasangan diskusi apa yang masing-masing sukai saat seks agar kedua pasangan tidak merasa jenuh atau bosan.

7. Manajemen Waktu yang Tidak Pas dan Imbang

Ketika Moms berpikir dengan menikah akan menyederhanakan hidup dan menghemat waktu, Moms salah.

Menikah, selain mengikuti jadwal diri sendiri, juga harus memahami jadwal pasangan masing-masing.

Mulai dari waktu untuk bekerja, mengurus anak, mengejar pendidikan, waktu sendiri, serta merawat rumah dan hewan peliharaan.

Meski terlihat sepele dan mudah, waktu adalah salah satu hal yang sering diperdebatkan dan menjadi ujian rumah tangga dalam pernikahan.

Kebanyakan pasangan suami istri baru berjuang untuk menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan.

Mengukir waktu berkualitas untuk Moms atau Dads akan membutuhkan pengorbanan, seperti mengurangi hobi pribadi atau waktu dengan teman.

Jadi, alangkah lebih baik untuk mengomunikasikannya dan membagi secara adil agar bisa melewati ujian rumah tangga ini yang sering terjadi di awal pernikahan.

8. Tugas Pekerjaan Rumah yang Tidak Terbagi Adil

Hal lain yang kerap menjadi ujian rumah tangga di awal pernikahan adalah pembagian tugas di dalam rumah.

Ingatlah bahwa pasangan suami istri adalah tim yang bahu membahu membangun keluarga harmonis termasuk dalam mengerjakan pekerjaan rumah.

Pekerjaan rumah bukan tugas istri saja tetapi juga suami.

Oleh karena itu, di awal pernikahan sebaiknya sepakati bagaimana pembagian kerjanya.

Dengan begitu, satu sama lain tidak akan merasa dirinya bekerja lebih banyak dari pasangannya.

9. Stres dan Beban Moral

Stres memang kerap dialami hampir setiap orang.

Namun, ketika Moms atau Dads sedang stres, hal ini dapat memperburuk masalah yang sudah ada.

Ketika salah satu pasangan mengalami hari yang buruk, mereka akan membawa situasi tidak menyenangkan ini ke rumah dan membawa suasana tidak nyaman.

Ujian rumah tangga ini terjadi pada saat kita tidak dapat mengontrol stres dengan baik.

Akibatnya, baik istri atau suami melampiaskan emosi negatif ini ke pasangan.

Seperti stres finansial, stres harian seperti ini dapat menguji kesabaran dan membuat pasangan tidak bisa saling berkomunikasi dengan baik.

10. Karakter dan Kebiasaan Keluarga

Moms, menikah bukan berarti meninggalkan rasa sayang kita pada keluarga lama, lho.

Menikah itu juga menyatukan dua keluarga yang berbeda.

Dengan kata lain, ujian rumah tangga yang kerap dialami tak jauh dari masalah keluarga.

Karena ini, Moms dan Dads perlu menyatukan dua keluarga dengan dua kebiasaan dan budaya yang berbeda.

Kerja sama antar suami istri dibutuhkan untuk saling memahami kebiasaan orangtua dan anggota keluarga masing-masing.

Selalu membiasakan diri untuk menjaga dua keluarga, tentu akan jauh lebih mudah dalam menjaga keharmonisan pernikahan.

Menerima dan beradaptasi dengan keluarga pasangan memang bukan hal mudah.

Namun, perlahan tapi pasti Moms dan Dads pasti bisa melakukannya.

11. Perbedaan Prinsip Hidup

Jika pasangan memiliki perbedaan prinsip atau pandangan dalam hal-hal krusial, hal ini menjadi ujian pernikahan yang cukup serius.

Tak jarang ada yang memiliki perbedaan pendapat besar tentang agama atau kebiasaan apa yang harus diajarkan kepada anak-anak mereka.

Perbedaan lainnya termasuk cara mendisiplinkan atau mengasuh anak, tindakan benar dan salah, atau konflik etika lainnya.

Setiap orang tidak tumbuh dengan nilai, moral, atau tujuan yang sama. Tentu ada banyak perdebatan tentang benar dan salah.

Jika pasangan suami istri tidak dapat belajar untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang berbeda, kehidupan rumah tangga yang dijalani tentu akan sulit.

12. Kecemburuan

Siapa sangka, ujian rumah tangga juga bisa dari hal kecil seperti kecemburuan, lho.

Kecemburuan dapat membuat pernikahan menjadi tidak harmonis, terutama jika muncul perasaan cemburu yang tidak beralasan.

Seseorang yang cemburu bisa menjadi berlebihan dalam bersikap dan tidak dapat mengendalikan emosi.

Jika Moms pernah merasa cemburu, temui konselor pernikahan untuk memutuskan apakah ini perasaan yang normal atau tidak.

Ujian rumah tangga yang sedang dialami mungkin perlu didiskusikan dengan konselor yang lebih ahli dalam bidang ini.

13. Asyik Sendiri dengan Teknologi

Selain anak-anak, pasangan suami istri pun dapat merasakan dampak negatif dari teknologi, lho.

Bahaya yang muncul dari terlalu lama bermain gadget atau media sosial dapat memengaruhi cara kita berkomunikasi dengan pasangan.

Dengan adanya peningkatan pesat dalam interaksi dan obsesi kita dengan teknologi dan platform sosial, kita semakin menjauh dari komunikasi tatap muka yang sehat.

Tak jarang banyak pasangan yang mengeluh soal hal ini. Ini merupakan masalah pernikahan yang umum yang sering terjadi, lho!

Baca Juga: 10 Cara Menghadapi Mertua Ikut Campur Urusan Rumah Tangga

Cara Menghadapi Ujian Rumah Tangga

Cara Menghadapi Ujian Rumah Tangga
Foto: Cara Menghadapi Ujian Rumah Tangga (Orami Photo Stock)

Menghadapi ujian dalam rumah tangga adalah bagian dari perjalanan pernikahan.

Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Moms dan pasangan dalam menghadapi ujian rumah tangga:

1. Komunikasi yang Terbuka

Banyak masalah pernikahan dapat diselesaikan dengan keterbukaan dan membangun komunikasi dengan pasangan secara sehat dan efektif.

Pastikan Moms dan pasangan saling mendengarkan tanpa menghakimi dan berbicara dengan jujur tentang perasaan dan kekhawatiran masing-masing.

Luangkan waktu khusus untuk berbicara, seperti makan malam bersama atau waktu khusus sebelum tidur.

2. Buat Keputusan yang Saling Melibatkan dan Menguntungkan

Sering kali keputusan sepihak yang tidak dikompromikan dapat menimbulkan masalah besar.

Melansir laman Psychology Today penting bagi pasangan untuk membuat keputusan yang saling menguntungkan satu sama lain.

Saat perbedaan pendapat terjadi, dalam hal apa pun, ungkapkan keinginan kita sambil juga mendengarkan dan memahami keinginan pasangan kita.

Lalu ciptakan keputusan dan solusi yang sesuai dengan kondisi bersama.

3. Kelola Emosi dengan Baik dan Menghargai Perbedaan

Sering kali ujian rumah tangga menjadi masalah besar ketika pasangan tidak mampu mengelola emosi dengan baik.

Sehingga konflik dapat memuncak dan pertengkaran dapat terus terjadi.

Selalu usahakan untuk tetap tenang dan tidak bereaksi secara berlebihan ketika menghadapi masalah.

Mengelola emosi dengan baik dapat membantu Moms dan pasangan untuk berpikir lebih jernih.

Pahami bahwa Moms dan pasangan mungkin memiliki pandangan dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi masalah.

Menghormati perbedaan ini dapat mencegah konflik yang tidak perlu.

4. Mencari Bantuan dan Dukungan

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat yang dapat memberikan nasihat dan dukungan moral.

Pertimbangkan juga untuk mengikuti konseling pernikahan jika masalahnya sulit diatasi sendiri.

Seorang konselor profesional dapat memberikan perspektif dan solusi yang mungkin belum terpikirkan oleh Moms dan pasangan.

Baca Juga: 11 Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan, Cek yuk!

Menghadapi ujian dalam rumah tangga memang tidak mudah.

Dengan komunikasi yang terbuka, pengelolaan emosi yang baik, dan tidak ragu meminta bantuan ketika diperlukan, Moms dan pasangan dapat mengatasi setiap tantangan yang muncul.

Setiap ujian adalah kesempatan untuk tumbuh dan memperkuat ikatan pernikahan, hingga menjadikannya lebih kokoh dari sebelumnya.

Ingatlah bahwa pernikahan adalah perjalanan yang penuh dengan liku, dan dengan komitmen serta kerja sama, Moms dan pasangan dapat melewati setiap ujian dengan lebih kuat.

Teruslah saling mendukung dan menjaga cinta yang telah dibangun bersama.

Karena itulah fondasi utama dari rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

  • https://www.foryourmarriage.org/newly-married/
  • https://www.fatherly.com/love-money/reasons-marriage-fail-first-five-years/
  • https://www.psychologytoday.com/intl/blog/resolution-not-conflict/201303/marriage-problems-heres-8-step-rescue-plan

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.