Fakta Menarik Ular Kadut, Sering Ditemui di Selokan!
Ular kadut merupakan salah satu jenis ular yang kerap ditemukan oleh manusia di lingkungan sekitar.
Namun tenang saja, Moms, ular yang memiliki nama latin Acrochordus granulatus ini ternyata tidak berbisa, lho.
Meski begitu, kita tetap perlu berhati-hati jika bertemu dengan reptil yang satu ini.
Nah, sebagai panduan, mari cari tahu lebih lanjut tentang ular kadut melalui artikel berikut.
Baca Juga: 8 Fakta Pulau Ular atau Ilha da Queimada Grande di Brazil
Karakteristik Fisik Ular Kadut
Berikut karakteristik fisik dari ular kadut yang memiliki nama latin Acrochordus granulatus.
1. Ukuran Tubuh
Ular kadut biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 1,5 meter, tetapi betina dapat mencapai ukuran yang lebih besar, hingga sekitar 2,4 meter.
Meskipun tidak sebesar beberapa spesies ular lainnya, ular ini memiliki tubuh yang cukup panjang.
2. Kulit yang Kendur
Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari ular kadut adalah kulitnya yang sangat kendur.
Kulit ini terasa lembut dan elastis, sehingga memungkinkan ular Acrochordus granulatus untuk bergerak dengan mudah dalam air.
3. Pola Kulit
Kulit ular kadut memiliki pola yang khas, terutama pada bagian punggungnya.
Pola ini mirip dengan gelang-gelang yang tersusun secara teratur.
Warna umumnya adalah cokelat keabuan atau abu-abu dengan gelang-gelang berwarna kuning muda atau jingga.
Baca Juga: 10 Ular Paling Berbisa di Dunia, Pahami Dampaknya!
4. Kepala yang Lebar
Kepala ular kadut agak lebar dengan mata yang terletak di bagian atas kepala.
Hal ini berbeda dari kebanyakan ular lainnya yang memiliki mata di sisi kepala.
Letak mata yang unik ini membantu mereka berburu mangsa dalam air.
5. Hidung Atas
Ular kadut memiliki lubang hidung yang terletak di bagian atas kepala, yang merupakan adaptasi untuk hidup dalam air.
Hal ini memungkinkan mereka untuk bernapas tanpa harus mengangkat seluruh kepala ke permukaan air.
6. Sisik yang Kasar
Kulit ular ini terdiri dari sekitar 100 sisik dengan tekstur yang kasar.
Sisik-sisik ini membantu mereka meraih dan menggenggam mangsa dengan baik.
7. Warna Variatif
Meskipun warna umumnya adalah cokelat keabuan atau abu-abu, warna ular Acrochordus granulatus dapat bervariasi dalam populasi.
Ada variasi warna yang mungkin tergantung pada habitat dan lingkungan tempat mereka ditemukan.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Ular Terbesar di Dunia, Bisa Makan Buaya!
Habitat Ular Kadut
Melansir laman Animal Diversity, ular kadut biasanya hidup di lingkungan perairan.
Ular ini dapat ditemukan di berbagai tipe perairan, termasuk sungai, rawa, kolam, dan sawah yang memiliki air tawar.
Mereka juga sering ditemukan di estuari, yang merupakan daerah di mana air tawar bertemu dengan air laut, karena mereka dapat hidup baik di air tawar maupun air asin.
Meski senang hidup di dekat sumber air, ular ini lebih sering ditemukan di perairan dangkal dan tenang, seperti sungai dengan aliran air lambat, danau, dan kolam-kolam yang memiliki vegetasi air.
Mereka cenderung menghindari perairan yang terlalu dalam atau berarus deras.
Ular kadut dapat ditemukan di berbagai wilayah geografis, termasuk Indonesia, Asia Tenggara, Australia, China, dan India.
Baca Juga: 10 Jenis Ular Hijau di Indonesia, Kenali Ciri yang Berbisa!
Makanan Utama Ular Kadut
Dikutip dari laman EcologyAsia, makanan utama ular kadut terdiri dari hewan-hewan kecil yang hidup di perairan.
Salah satunya memangsa ikan-ikan kecil yang berenang di perairan dangkal dan tenang.
Ular ini akan menggunakan tubuhnya yang lentur dan sisik kasarnya untuk menangkap dan melilit ikan tersebut sebelum memakannya.
Selain ikan, ular Acrochordus granulatus juga dapat memakan kepiting-kepiting kecil.
Mereka memiliki kemampuan untuk menangkap dan memakan kepiting yang hidup di perairan lumpur atau sungai-sungai kecil.
Kadang-kadang, ular ini juga memangsa katak-katak kecil yang berada di sekitar air.
Mereka akan menangkap katak dengan cara yang serupa seperti saat memangsa ikan.
Bahkan, beberapa populasi Acrochordus granulatus juga dapat memakan siput-siput kecil yang hidup di perairan.
Ular kadut akan memakan siput dengan menghisapnya dari cangkangnya.
Reproduksi Ular Kadut
Ular kadut biasanya mengalami musim kawin sekali setiap dua tahun. Musim kawin biasanya terjadi pada bulan Juni atau Juli.
Untuk mencari pasangan, ular betina akan melepaskan feromon (zat kimia yang digunakan untuk berkomunikasi dengan ular jantan).
Biasanya, beberapa jantan akan datang merespons feromon tersebut.
Proses kawin pada ular ini dapat berlangsung cukup lama, bahkan berjam-jam.
Pada beberapa kasus, beberapa jantan dapat mengelilingi satu betina.
Betina memiliki kontrol atas kapan mereka akan mulai berproses kawin dan kapan mereka akan memungkinkan jantan untuk melakukan kopulasi.
Setelah proses kawin, betina akan mengalami masa gestasi, yang berlangsung sekitar 5 hingga 7 bulan.
Selama masa ini, embrio berkembang di dalam tubuh betina.
Betina ular akan melahirkan anaknya, bukan bertelur seperti sebagian besar spesies ular lainnya.
Jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 1 hingga 12 telur, dengan rata-rata sekitar 6 telur.
Anak ular biasanya lahir dengan berat sekitar 6 hingga 9 gram.
Setelah melahirkan, ular ini tidak memberikan perawatan atau perlindungan terhadap anak-anak mereka.
Anak-anak ular Acrochordus granulatus lahir dalam keadaan mandiri dan harus segera mencari makanan sendiri.
Mereka tidak bergantung pada induknya untuk mendapatkan makanan atau perawatan.
Baca Juga: 10 Jenis Ular Sawah yang Sering Masuk Rumah, Waspada!
Aktif di Malam Hari
Ular kadut adalah hewan yang lebih aktif pada malam hari atau dikenal sebagai hewan nokturnal.
Mereka sering keluar dari persembunyian mereka di dalam air atau lumpur untuk berburu dan bergerak di sekitar habitat mereka saat malam tiba.
Kebiasaan nokturnal juga dapat membantu mereka menghindari predator dan bersaing lebih efektif dalam mencari makanan.
Meskipun mereka aktif pada malam hari, ular ini juga dapat bergerak di siang hari, terutama selama air pasang tinggi.
Itulah penjelasan lengkap seputar ular kadut. Semoga informasinya bisa menambah pengetahuan, ya.
- https://animaldiversity.org/accounts/Acrochordus_granulatus/
- https://www.ecologyasia.com/verts/snakes/banded-file-snake.htm
- https://www.thainationalparks.com/species/acrochordus-granulatus
- https://www.thainationalparks.com/species/acrochordus-granulatus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.