11 September 2024

13 Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Sebaiknya hindari saat menemuinya, ya

Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki beragam biota laut, termasuk spesies ular laut atau krait.

Ular laut dikenal memiliki racun paling kuat, namun jarang menyebabkan kematian karena tidak agresif.

Sebab, racun yang dikeluarkan oleh ular laut dalam jumlah kecil dan taringnya pendek.

Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Ular Kawat, Spesies Ular Kecil yang Jinak

Ketahui Berbagai Jenis Ular Laut

Menurut Britannica, ular laut dibedakan dari habitat dan adaptasinya, mampu menyelam hingga 30 meter.

Dari 55 spesies, sebagian besar berukuran 1-1,5 meter, dengan beberapa mencapai 2,7 meter.

Berikut jenis-jenis ular laut, termasuk yang hidup di perairan Indonesia:

1. Banded Sea Krait

Banded Sea Krait
Foto: Banded Sea Krait (Oceana.org)

Bisa banded sea krait sepuluh kali lebih berbahaya dari ular derik.

Sengatannya bisa menyebabkan hipertensi, sianosis, paralisis, bahkan kematian jika terlambat ditangani.

Menurut Oceana, di beberapa negara ular ini dikonsumsi dan dianggap aman karena tidak agresif, hanya menggigit untuk membela diri.

Nelayan sering tergigit karena ular ini tersangkut di jaring.

Racunnya mengandung neurotoksin, yang menyerang saraf dan jantung, menyebabkan paralisis.

2. Yellow Sea Snake

Yellow Sea Snake
Foto: Yellow Sea Snake (australian.museum)

Yellow sea snake adalah jenis ular laut yang cukup agresif dan mudah merasa terganggu.

Hati-hati jika tidak sengaja menemuinya, ular berpotensi menyerang jika merasa terganggu.

Selain itu, bisanya berpotensi menyebabkan kematian meski tidak seberacun bisa banded sea krait.

Jika digigit bisanya dapat menyebabkan myositis, yaitu kerusakan otot yang dapat mempengaruhi sistem gerak tubuh.

3. Slender Sea Snake

Slender Sea Snake
Foto: Slender Sea Snake (Dovemed.com)

Jenis ular laut selanjutnya adalah slender sea snake.

Ular ini memiliki ciri khas kepala kecil dan ramping.

Gigitan ular ini sering diremehkan, karena bentuk kepalanya kecil dan ramping.

Jangan salah, ular ini dapat mengeluarkan bisa yang beracun dan mampu menyebar ke seluruh tubuh dalam hitungan menit.

4. Ornate Reef Sea Snake

Ornate Reef Sea Snake
Foto: Ornate Reef Sea Snake (Dovemed.com)

Ornate reef sea snake bersifat agresif dan mudah menggigit saat merasa terganggu.

Bisanya mengandung neurotoksin kuat yang dapat memicu kelumpuhan dan kematian seketika.

Tidak sampai di situ saja, bisa jenis ular ini juga dapat mengakibatkan kerusakan otot dan gejala neurologis lainnya.

5. Elapid

Elapid
Foto: Elapid (Eol.org)

Jenis ular laut selanjutnya adalah elapid.

Ular ini memiliki ciri fisik taring pendek yang terdapat di rahang atas.

Elapid memiliki ekor berbentuk dayung dan struktur lain yang disesuaikan dengan lingkungan laut.

Tubuhnya cenderung ramping dan lincah.

Ukuran yang kecil cenderung tidak berbahaya bagi manusia.

Racunnya bersifat neurotoksik, sehingga dapat merusak jaringan tubuh atau sel darah.

Gigitannya relatif tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kematian akibat kelumpuhan jantung dan paru-paru dapat terjadi dengan cepat.

6. Bandy-bandy

Bandy-bandy
Foto: Bandy-bandy (Abc.net.au)

Ular ini memiliki ciri warna hitam dengan cincin putih kekuningan di bagian tubuhnya.

Ular dewasa memiliki ukuran 50–80 sentimeter, dengan bisa yang bisa membahayakan tubuh.

Bandy-bandy memiliki kepala dan mata kecil, serta tubuh yang ramping.

Untuk menakut-nakuti musuhnya, bandy-bandy mengangkat tubuhnya secara vertikal menjadi beberapa gulungan.

Baca Juga: 10 Jenis Ular Sawah yang Sering Ditemukan, Waspada!

7. Coral Snake

Coral Snake
Foto: Coral Snake (Britannica.com)

Ukuran coral snake berkisar antara 40-160 sentimeter.

Mereka mudah ditemukan terutama di daerah laut tropis.

Sebagian besar spesies memiliki tiga warna, dengan berbagai kombinasi cincin merah, hitam, dan kuning atau putih.

Ular ini memiliki sisik halus dan ekor pendek.

Dengan taring berongga pendek, ular ini dapat menghasilkan racun neurotoksik yang kuat.

Menurut Jurnal StatPearls, racun coral snake sangat kuat tersebut dapat menyebabkan keterlambatan neurotoksisitas yang signifikan dan kegagalan pernapasan.

Gejala awal yang muncul mungkin termasuk nyeri ringan di tempat gigitan, mual, muntah, pusing, hingga sakit perut.

8. Taipan

Taipan
Foto: Taipan (Britannica.com)

Ular laut selanjutnya adalah Taipan. Taipan adalah salah satu dari tiga spesies ular berbisa tinggi yang ditemukan di Australia hingga selatan New Guinea.

Ular ini memiliki panjang 1,8 hingga 2,9 meter. Warnanya bervariasi dari krem hingga cokelat, dan beberapa jenis berubah warna musiman.

Taipan memangsa hewan pengerat dan sering ditemukan di perkebunan tebu. Selama musim kawin, taipan bisa bertelur 7-20 butir.

Bisanya sangat mematikan, cukup untuk membunuh manusia dalam beberapa jam jika tidak segera ditangani.

Taipan dikenal sebagai ular darat paling beracun di dunia.

9. Harwicke's Sea Snake

Harwicke's Sea Snake
Foto: Harwicke's Sea Snake (Exotic-venom.tumblr.com)

Harwicke's sea snake adalah ular laut berbahaya yang ditemukan di Teluk Persia, Samudra Hindia, Laut Cina Selatan, dan sebagian Pasifik.

Ular ini membunuh mangsanya dengan racun yang terdiri dari neurotoksin dan miotoksin, menyerang otot dan saraf pusat.

Gejalanya muncul dalam beberapa menit, seperti:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelumpuhan
  • Halusinasi
  • Gagal jantung
  • Gagal napas
  • Menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

10. Olive Sea Snake

Olive Sea Snake
Foto: Olive Sea Snake (Theanimalfacts.com)

Olive sea snake adalah spesies ular laut yang sangat mematikan, dikenal sebagai yang paling berbahaya.

Panjangnya mencapai 1-2 meter dan sangat peka terhadap cahaya, lebih sering bersembunyi di terumbu karang.

Racunnya mengandung neurotoksin dan enzim kuat yang dapat melumpuhkan otot dan sistem kardiovaskular, menyebabkan gejala medis serius hingga mengancam jiwa.

Baca Juga: 8 Fakta Ular Black Mamba, Memiliki Bisa yang Amat Mematikan

11. Beaked Sea Snake

Beaked Sea Snake
Foto: Beaked Sea Snake (Ecologyasia.com)

Beaked sea snake ditemukan di Laut Arab, Teluk Persia, dan perairan Asia Tenggara.

Ular ini hidup di dekat bebatuan dan dedaunan bawah laut untuk berlindung dari predator.

Meski racunnya mengandung neurotoksin dan miotoksin dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan jenis lain, Beaked sea snake tetap sangat berbahaya.

Serangannya bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian bagi mangsanya.

12. Dubois Reef Sea Snake

Dubois Reef Sea Snake
Foto: Dubois Reef Sea Snake (Reptilesofaustralia.com)

Dubois reef sea snake dapat berenang hingga 80 meter dan aktif saat fajar dan senja.

Ular ini memiliki racun kuat yang terdiri dari neurotoksin, miotoksin, nefrotoksin, dan kardiotoksin, yang dapat menyebabkan:

  • Gagal ginjal
  • Henti jantung
  • Kolaps pernapasan jika tidak segera ditangani.

13. Zweifel's Beaked Sea Snake

Hydrophis Zweifeli
Foto: Hydrophis Zweifeli (Uk.inaturalist.or)

Zweifel's beaked sea snake biasa ditemukan hidup di perairan tropis yang dangkal, dekat muara, atau berbagai muara sungai.

Dibandingkan dengan spesies ular laut lainnya, zweifel's beaked sea snake termasuk dalam kategori agresif.

Namun, gigitannya juga tidak menimbulkan rasa sakit atau hanya menimbulkan sedikit rasa sakit.

Meskipun demikian, gigitannya dapat menyebabkan keracunan yang fatal (injeksi racun) hingga dapat mengancam jiwa jika tanpa penanganan yang cepat dan memadai.

Baca Juga: Waspada Ular Tanah, Ular Berbisa yang Rentan Masuk Rumah

Bagi Moms dan keluarga yang memiliki hobi diving, sebaiknya langsung putar balik jika menemui salah satu dari jenis ular laut yang telah disebutkan, ya!

  • https://www.britannica.com/animal/sea-snake
  • https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-biology/sea-snake
  • https://oceana.org/marine-life/banded-sea-krait/
  • https://owlcation.com/stem/The-Top-10-Deadliest-Sea-Snakes
  • https://a-z-animals.com/blog/the-8-most-venomous-sea-snakes-in-the-world/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519031/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.