Mengenal 7 Jenis Ular Terbesar di Dunia, Bisa Makan Buaya!
Ada beberapa jenis ular terbesar di dunia yang bikin geleng-geleng kepala.
Ular merupakan hewan yang paling sukses berkembang di dunia dan dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan, padang rumput, dan sungai.
Ular adalah hewan karnivora yang memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya, termasuk burung, mamalia, dan reptil.
Ular memiliki tingkat metabolisme yang rendah, sehingga bisa bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu yang sangat lama.
Anaconda hijau merupakan salah satu jenis ular terbesar di dunia.
Selain Anaconda Hijau, ada beberapa jenis ular yang juga menjadi ular terbesar di dunia, seperti Sanca Kembang, Sanca Permata, Sanca Bodo, Sanca India, King Cobra, dan lainnya.
Penasaran? Berikut deretan ular terbesar di dunia yang sanggup memangsa buaya!
Baca Juga: Simak 6 Ular Berbisa di Indonesia, Waspada!
1. Anaconda Hijau
Anaconda Hijau (Eunectes murinus) merupakan ular terpanjang di dunia, sekaligus yang terberat.
Beberapa fakta menarik tentang Anaconda Hijau meliputi panjang tubuhnya yang mencapai 9,7 meter, dengan jantan yang biasanya mencapai 6 meter.
Beratnya bisa mencapai 249 kg. Mata dan lubang hidung Anaconda Hijau terletak di atas kepala mereka, memungkinkan mereka untuk menunggu mangsa bahkan ketika sebagian tubuh mereka terendam di dalam air.
Sebagai hewan karnivora, Anaconda Hijau memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil, seperti burung, mamalia, dan reptil.
Mereka dapat ditemukan di rawa-rawa dan sungai yang bergerak lambat di Afrika Selatan.
Anaconda Hijau memiliki tingkat metabolisme yang rendah, yang memungkinkan mereka bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu yang lama.
2. Sanca Kembang
Sanca Kembang (Python reticulatus) merupakan ular yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Beberapa fakta menarik mengenai Sanca Kembang meliputi panjang tubuhnya yang mencapai 6,8 meter, menjadikannya ular terbesar di dunia setelah Anaconda Hijau.
Sanca Kembang juga bisa mencapai berat hingga 160 kg. Sebagai hewan karnivora, mereka memangsa berbagai jenis hewan, seperti mamalia, burung, dan reptil.
Habitat alami mereka meliputi hutan hujan tropis, rawa-rawa, dan daerah berair lainnya.
Sanca Kembang dikenal dengan pola warna kompleks dan unik yang menyerupai jaring-jaring atau retikulasi, yang menginspirasi nama reticulated python.
Meskipun tidak terancam punah, Sanca Kembang masih sering diburu untuk kulitnya dan diperdagangkan sebagai hewan peliharaan.
Keberadaan mereka dikenal secara luas di seluruh dunia karena ukurannya yang besar dan pola warnanya yang khas, meskipun perburuan dan perdagangan ilegal tetap menjadi ancaman bagi populasi mereka.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia
3. Sanca Permata
Sanca Permata (Morelia amethistina) adalah jenis ular terbesar di dunia yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
Beberapa fakta menarik mengenai Sanca Permata mencakup warna kulitnya yang kecokelatan dengan bercak-bercak hitam yang tersebar di seluruh tubuh mereka.
Sanca Permata juga bisa mencapai berat hingga 100 kg. Sebagai hewan karnivora, mereka memakan berbagai jenis hewan, termasuk mamalia, burung, dan reptil.
Habitat alami mereka mencakup berbagai lingkungan seperti hutan, padang rumput, dan sungai.
Sanca Permata adalah spesies ular non-berbisa, yang berarti mereka tidak menghasilkan racun alami.
Meskipun mereka tidak terancam punah, Sanca Permata sering menjadi target perburuan untuk kulitnya dan diperdagangkan sebagai hewan peliharaan.
4. Sanca Bodo
Sanca Bodo (Python bivittatus) adalah jenis ular terbesar di dunia yang termasuk dalam suku Pythonidae dan berasal dari Asia Tenggara.
Ular ini memiliki tubuh yang besar, dengan panjang mencapai 7 meter dan berat hingga 160 kg.
Sanca Bodo memiliki warna dasar cokelat muda dengan bercak-bercak berwarna cokelat tua yang tidak beraturan.
Mereka adalah pemangsa yang memakan berbagai jenis hewan, termasuk mamalia, burung, dan reptil.
Sanca Bodo dapat ditemukan tersebar di beberapa daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara.
Sayangnya, populasi Sanca Bodo semakin langka, baik di Asia Tenggara maupun di Indonesia.
Oleh karena itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengeluarkan status "Vulnerable" (Berisiko) untuk spesies ini, menunjukkan bahwa mereka menghadapi risiko kepunahan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Daftar Tebak-tebakan Hewan yang Lucu dan Menghibur
5. Sanca India
Sanca India (Python molurus) adalah jenis ular terbesar di dunia yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Ular ini memiliki panjang tubuh rata-rata mencapai 3 meter, meskipun ada beberapa spesimen yang dapat mencapai panjang hingga 6 meter.
Sanca India memiliki warna kulit yang lebih terang dibandingkan dengan Sanca Bodo, dengan warna dasar cokelat muda dan bercak-bercak berwarna coklat tua yang tidak beraturan.
Seperti Sanca Bodo, Sanca India juga memangsa berbagai jenis hewan, termasuk mamalia, burung, dan reptil. Mereka tersebar di beberapa daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sayangnya, populasi Sanca India juga semakin langka, baik di Asia Selatan maupun di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengeluarkan status "Lower Risk/Near Threatened" (Berisiko) untuk spesies ini.
6. King Cobra
King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah spesies ular berbisa terbesar di dunia, dengan panjang tubuh yang dapat mencapai 5,5 meter.
Beberapa fakta menarik tentang King Cobra meliputi penyebarannya di berbagai daerah tropis di Asia, seperti India, Thailand, dan Indonesia.
Mereka merupakan ular yang memiliki venom yang sangat berbahaya, meskipun lebih sering menggigit ketika terancam.
Selain itu, King Cobra juga dikenal sebagai ular yang paling banyak menghasilkan bakteri berbisa, yang membantu mengurangi sumber daya yang hilang saat mencari makan.
King Cobra merupakan spesies ular yang sangat berbahaya bagi manusia, sehingga perlu diingat dengan hati-hati saat menghadapi ular ini terutama di sekitar habitat alaminya.
Baca Juga: Ular Weling dengan Sederet Mitos dan Faktanya
7. Sanca Batu Afrika
Sanca Batu Afrika adalah ular yang berasal dari keluarga Pythonidae dan dapat ditemukan di wilayah Afrika sub-Sahara.
Ular ini dikenal memiliki sifat agresif dan telah dilaporkan menyerang manusia.
Sanca Batu Afrika dapat mencapai panjang hingga 4,8 meter, dan beratnya bisa mencapai 135 kg. Ukuran betina biasanya lebih besar daripada jantan.
Mereka adalah pemangsa yang serbaguna, memakan berbagai jenis mangsa seperti burung, antelop kecil, babi hutan, anjing, monyet, unggas air, dan bahkan buaya.
Corak bercak pada Sanca Batu Afrika biasanya menyatu dan terlihat seperti garis-garis yang tidak beraturan, dan warna tubuhnya bervariasi antara cokelat, kastanye, hingga zaitun.
Kehadiran Sanca Batu Afrika dapat menjadi perhatian di wilayahnya karena sifatnya yang agresif dan ukuran yang besar.
Baca Juga: 5 Contoh Khotbah Natal 2023, Renungan dan Refleksi Diri!
Itulah daftar 7 ular terbesar di dunia yang juga dapat ditemukan di Indonesia. Semoga informasi ini dapat memperkaya wawasan kita, ya!
- https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Eunectes&species=murinus
- https://animalia.bio/reticulated-python
- http://www.oceanlight.com/lightbox.php?sp=morelia_amethistina
- https://www.inaturalist.org/taxa/238252-Python-bivittatus
- https://studbooks.eu/studbooks/studbooks/python-molurus-molurus/
- https://eol.org/pages/1055746
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.