23 November 2023

Mengenal Ular Tikus, Si Pengendali Hama di Persawahan

Turut membantu membasmi hama tanaman
Mengenal Ular Tikus, Si Pengendali Hama di Persawahan

Foto: Freepik.com

Ular tikus atau ratsnake, adalah jenis ular yang tidak berbisa dan umumnya memakan mamalia kecil seperti tikus dan marmut.

Tak hanya itu, ular jenis ini juga dapat memakan reptil kecil seperti kadal dan ular lainnya.

Ular ini memiliki penampilan yang menarik dan sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang populer di kalangan pecinta reptil.

Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan hingga lahan pertanian, seperti sawah di Indonesia.

Ular ini juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hama seperti tikus dan marmut.

Baca Juga: Mengenal Ular Pucuk, Sering Ditemukan di Pemukiman!

Penjelasan Tentang Ular Tikus

Ular Tikus
Foto: Ular Tikus (Hongkongsnakeid.com)

Ular tikus adalah spesies ular yang umumnya dijadikan hewan peliharaan. Berikut adalah klasifikasi ilmiah ular tikus:

  • Kerajaan (Kingdom): Animalia (Hewan)
  • Filum (Phylum): Chordata (Kordata)
  • Kelas (Class): Reptilia (Reptil)
  • Ordo (Order): Squamata (Squamata)
  • Famili (Family): Colubridae (Colubridae)
  • Genus (Genus): Pantherophis
  • Spesies (Species): Pantherophis guttatus

Ular tikus memiliki beberapa jenis spesies yang berbeda di berbagai bagian dunia, seperti Eurasia dan Amerika.

Di Indonesia, beberapa jenis ular tikus yang terkenal meliputi ular jali (Ptyas korros), ular babi (Coelognathus flavolineatus), ular sapi (Coelognathus radiatus), dan ular bajing (Gonyosoma oxycephalum).

Selain itu, ular tikus juga ditemukan di negara-negara lain seperti India, Nepal, dan Bangladesh.

Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia

Jenis-Jenis Ular Tikus

Ada beberapa jenis ular tikus yang dapat ditemukan di Indonesia, berikut di antaranya:

  • Ular jali: Ptyas korros
  • Ular babi: Coelognathus flavolineatus
  • Ular sapi: Coelognathus radiatus
  • Ular-tikus Nusa Tenggara: Coelognathus subradiatus
  • Ular bajing: Gonyosoma oxycephalum
  • Bandotan Macan: Ptyas mucosa, yang lebih umum disebut sebagai bandotan macan
  • Ular banteng: Ptyas carinata

Selain di Indonesia, ada beberapa jenis ular tikus yang tersebar di Eurasia dan Amerika. Berikut jenis-jenisnya:

  • Coelognathus sp.
  • Elaphe sp.
  • Euprepiophis sp.
  • Gonyosoma sp.
  • Oreocryptophis
  • Orthriophis sp.
  • Ptyas sp.
  • Zamenis sp.
  • Bongertophis sp.
  • Pantherophis sp.
  • Pseudelaphe
  • Senticolis
  • Spilotes sp.

Baca Juga: Ular Titanoboa, Ular Raksasa yang Pernah Hidup di Bumi

Ciri Umum Ular Tikus

Rat Snake
Foto: Rat Snake (Ecologyasia.com)

Berikut beberapa ciri umum ular tikus yang membedakannya dengan jenis ular lain:

  • Bertubuh ramping, silindris, dan gesit: Ular ini memiliki tubuh yang ramping, silindris, dan gesit. Ini memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan lincah saat mencari mangsa atau menghindari predator.
  • Membunuh mangsanya dengan cara membelit: Seperti kebanyakan spesies ular, ular tikus juga membunuh mangsanya dengan cara membelit. Mereka melilitkan tubuh mereka secara erat pada mangsa untuk menghentikan pernapasan dan menghancurkan organ dalam mangsa sebelum memakannya.
  • Memangsa hewan pengerat: Ular ini memangsa tikus liar dan tikus rumah sebagai mangsa utama mereka. Mereka biasanya memburu hewan-hewan pengerat yang berukuran kecil, seperti tikus, untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.
  • Habitat yang beragam: Ular tikus dapat ditemukan di berbagai habitat yang beragam. Mereka dapat hidup di hutan hujan, daerah sekitar sungai, sabana, permukiman penduduk, perkebunan, persawahan, kuburan, bahkan tempat pembuangan sampah. Ini menunjukkan fleksibilitas adaptasi mereka terhadap berbagai lingkungan.

Baca Juga: 10 Jenis Ular Hijau di Indonesia, Kenali Ciri yang Berbisa!

Persebaran dan Habitat Ular Tikus

Ular tikus adalah kelompok ular yang tersebar di berbagai wilayah di seluruh dunia. Persebaran dan habitat ular ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Mereka dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, Amerika, dan beberapa pulau di Pasifik.

Beberapa spesies ular tikus hidup di hutan hujan tropis dan subtropis, berada di kanopi pohon atau lapisan bawah hutan.

Ada juga yang mendiami sabana, savana, dan daerah terbuka, di mana mereka memanfaatkan tumbuhan rendah dan berbagai struktur habitat.

Beberapa spesies dapat ditemukan di daerah berair seperti rawa-rawa, sungai, dan danau.

Selain itu, ular tikus juga sering masuk ke pemukiman penduduk, perkebunan, dan tempat pembuangan sampah, mencari mangsa seperti tikus yang berlimpah.

Kebiasaan hidup mereka juga bervariasi, dengan sebagian besar menjadi arboreal, hidup di atas pohon, dan bersifat malam, aktif mencari mangsa pada malam hari.

Persebaran dan habitat yang beragam ini mencerminkan adaptabilitas ular tikus dalam berbagai lingkungan.

Baca Juga: Mengenal Burung Hantu Celepuk dan Jenisnya di Indonesia

Peran Ular Tikus Dalam Ekosistem

Rat Snake
Foto: Rat Snake (Baliwildlife.com)

Ular tikus memiliki beberapa peran dalam ekosistem, yakni:

1. Mengendalikan Populasi Hewan Pengerat

Salah satu peran utama ular ini adalah sebagai predator hewan pengerat seperti tikus dan kelinci.

Mereka membantu menjaga populasi hewan-hewan ini agar tidak melonjak secara berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan ketidakseimbangan dalam rantai makanan.

Dengan mengurangi populasi hewan pengerat, ular ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Makanan untuk Predator Lain

Selain menjadi predator, ular ini juga menjadi mangsa bagi berbagai predator lain dalam ekosistem.

Burung pemangsa dan mamalia seperti rubah dan mangusta dapat memangsa ular tikus.

Oleh karena itu, ular ini adalah bagian dari jaring-jaring makanan dan ekosistem yang kompleks, menyediakan makanan untuk berbagai spesies predator.

3. Daur Nutrien

Ular tikus juga berperan dalam daur nutrien ekosistem.

Ketika mereka memangsa hewan pengerat atau hewan lain, mereka memindahkan energi dan nutrien dari satu tingkat trofik ke tingkat lain dalam rantai makanan.

Hal ini berkontribusi pada sirkulasi nutrien yang penting dalam ekosistem.

4. Indikator Kesehatan Lingkungan

Kehadiran ular ini dalam ekosistem juga dapat berfungsi sebagai indikator kesehatan lingkungan.

Jika populasi ular ini mengalami penurunan tajam, itu bisa menjadi tanda masalah dalam ekosistem, seperti polusi air atau hilangnya habitat.

Secara keseluruhan, ular tikus memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi hewan pengerat, berkontribusi pada sirkulasi nutrien, dan menjadi bagian dari jaring-jaring makanan.

Kehadiran mereka membantu menjaga ekosistem yang sehat dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Wisata Pantai di Medan untuk Liburan Keluarga

Demikian penjelasan seputar ular tikus. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

  • https://srelherp.uga.edu/snakes/elaobs.htm
  • https://www.outdooralabama.com/non-venomous-snakes/gray-ratsnake
  • https://www.inaturalist.org/guide_taxa/776599
  • https://www.virginiaherpetologicalsociety.com/reptiles/snakes/eastern-ratsnake/index.php

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.