Waspada! 5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya Bagi Otak Bayi
Kamu adalah apa yang kamu makan. Ungkapan ini memang bukan hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga bayi. Di mana makanan adalah sumber nutrisi yang paling penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Sebagai orang tua, Moms selama ini tentu berusaha memberikan makanan terbaik untuk Si Kecil. Sayangnya, tidak semua makanan itu baik dikonsumsi bayi lho, Moms.
Beberapa makanan yang mungkin sering dianggap biasa saja justru bisa menjadi makanan yang berbahaya untuk otak bayi.
Nah, berikut ini adalah makanan yang menurut para ahli tidak boleh diberikan pada bayi karena berbahaya bagi perkembangan dan pertumbuhan mereka:
1. Makanan dalam Kemasan atau Olahan
Foto: paleoglutenfree.com
Dalam laman The Asian Parent Singapura dikatakan bahwa makanan kemasan dan olahan seperti snack, keripik, makanan cepat saji serta kudapan sejenis burger, pizza, dan mie instan mengandung Monosodium Glutamat (MSG) tinggi sehingga harus dihindari oleh bayi.
MSG digunakan sebagai penambah rasa yang juga menyebabkan perubahan mood dan perilaku, termasuk sakit kepala dan hiperaktif.
Baca Juga : 8 Makanan Agar Kulit Bayi Baru Lahir Putih dan Cerah
2. Makanan Tinggi Kandungan Lemak Trans
Foto: drsinatra.com
“Lemak trans adalah bahan kimia beracun yang bisa membunuh secara perlahan,” kata Dr. Tom Frieden, Presiden dan CEO Resolve to Save Lives, seperti dikutip dari laman situs resmi WHO International.
Makanan yang mengandung lemak trans dikatakan sangat buruk bagi kesehatan dan telah terbukti memengaruhi memori dengan efek yang negatif.
Selain dapat meningkatkan peradangan pada otak bayi, lemak trans juga dapat menyebabkan depresi, meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan risiko penyakit jantung.
3. Makanan dan Minuman yang Mengandung Pewarna juga Perasa Buatan
Foto: ilsina.org
Anak-anak memang selalu menyukai makanan yang pernuh warna seperti permen dan jelly. Sayangnya, menurut FirstCry Parenting, makanan yang berbahaya untuk otak bayi tersebut seharusnya dihindari.
Makanan-makanan aneka warna yang dijual di pasaran sering kali mengandung pewarna dan perasa buatan.
Di mana dua bahan tersebut telah dikaitkan dengan seraingkaian masalah kognitif, termasuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, hiperaktif, dan sakit kepala. Faktor kunci yang menyebabkan efek buruk pada perkembangan bayi.
Baca Juga : Bantu Kenaikan Berat Badan Bayi Dengan 5 Makanan Ini
4. Makanan dan Minuman Berkafein
Foto: forgetsugarfriday.com
Kafein adalah zat yang secara alami ditemukan dalam cokelat, teh, dan kopi. Kafein juga sering kali ditambahkan oleh perusahaan ke dalam minuman aerasi dan beberapa obat pilek.
Padahal ini adalah stimulan yang bisa membahayakan otak bayi jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
Mengutip laman Livescience, Dr. Nicole Caldwell, asisten profesor pediatri di Nationwide Children’s Hospital, Columbus, Ohio, menyebutkan bahwa sebagai stimulan kafein dapat memengaruhi sistem saraf pusat.
Otak bayi cenderung lebih sensitif daripada otak orang dewasa. Sehingga sedikit saja terpapar kafein dapat menyebabkan mereka menjadi hiperaktif, merasa cemas, gugup, sakit perut, hingga sulit tidur.
Itulah mengapa disarankan agar bayi dan anak-anak tidak mengomsumsi kafein lebih dari 45 miligram per hari.
5. Makanan dengan Kadar Gula Tinggi
Foto: womenfitness.net
Makanan tinggi gula adalah salah satu makanan yang berbahaya untuk otak bayi, yang paling sering tidak disadari oleh orang tua.
Padahal makanan yang mengandung kadar gula tinggi seperti halnya es krim, kue, atau bahkan permen dapat merusak perkembangan otak bayi.
Melalui laman The Age Australia, Profesor Richard Stevenson, pimpinan peneliti dari Macquarie University mengatakan, “Gula berdampak buruk pada hippocampus dan struktur otak jangka panjang yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan kesenangan.”
Diet tinggi gula juga mengurangi kadar bahan kimia yang dibutuhkan untuk pembentukan neuron baru, yang sangat penting untuk mendukung kinerja hippocampus dalam menciptakan ingatan baru.
Makanan yang berbahaya untuk otak bayi mungkin sering kali Moms jumpai dalam konsumsi harian keluarga.
Bahkan sering kali pula dianggap aman-aman saja ketika dimakan oleh Si Kecil. Tetapi, yakinkah Moms masih akan membiarkan Si Kecil bebas mengonsumsi semua makanan di atas setelah mengetahui dampaknya?
(RGW/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.