28 April 2024

Pusar Bayi Berdarah, Ketahui Penyebab dan Cara Penanganannya

Bisa jadi karena gesekan dengan popok

Pusar bayi berdarah bisa membuat banyak Moms panik. Wajar saja, kondisi ini bukanlah sebuah yang akrab terlebih jika Moms adalah seorang ibu baru.

Memiliki bayi baru lahir bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua baru. Salah satunya perihal merawat pusar bayi.

Ketika bayi lahir, tali pusat bayi yang menjadi jalur makanan dari ibu ke bayi, akan dijepit dan dipotong.

Hal ini akan sedikit meninggalkan tali pusat di perut bayi baru lahir.

Dalam beberapa minggu, sisa tali pusat di pusar bayi akan terlepas dengan sendirinya.

Namun di antara waktu tersebut, tidak jarang pusar bayi berdarah dan menimbulkan kepanikan.

Berikut ini penyebab dan hal apa yang perlu diwaspadai saat pusar bayi berdarah. Cari tahu, yuk!

Baca Juga: Pusar Berair dan Berbau Tak Sedap, Kenali 7 Penyebabnya!

Kondisi Normal Pusar Bayi

Pusar Bayi (Parents.com)
Foto: Pusar Bayi (Parents.com)

Tali pusat bayi rata-rata terlepas 10-14 hari setelah bayi lahir. Tali pusat akan perlahan mengering dan menjadi lebih kecil, lalu terlepas sendiri.

“Ketika sisa tali pusat mulai terlihat akan terlepas, maka mungkin akan ada beberapa tetes darah atau nanah. Ini normal dan akan hilang dalam satu atau dua hari. Tali pusat yang kering akan berbau, karena merupakan jaringan mati,” ungkap Dr. Dina Kulik, seperti dikutip dari Today's Parent.

Sehingga, Moms tidak perlu langsung panik jika menemukan darah di sekitar pusar bayi baru lahir.

Darah ini biasanya terlihat saat sedang mengganti popok bayi, mandi, atau saat sedang membersihkan pusar bayi.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Unsalted Butter untuk MPASI, Langsung Dibeli!

Penyebab Pusar Bayi Berdarah

Bayi Mandi (News.sanfordhealth.org)
Foto: Bayi Mandi (News.sanfordhealth.org)

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pusar bayi berdarah.

Penyebab pertama yang paling mungkin adalah titik di mana tali pusat yang akan mulai terpisah dari tubuh bayi.

Selain itu, gesekan pusar bayi dengan popok atau saat mandi juga rentan menyebabkan pusar bayi berdarah.

Untuk itu, memang memerlukan perawatan ekstra hati-hati saat membersihkan area sekitar pusar bayi, untuk mencegah muncul pusar bayi berdarah.

Selain sedikit tetesan darah, Moms juga mungkin akan menemukan sekresi lendir berwarna merah darah.

Ini juga merupakan hal yang normal.

Jika Moms menemukan pusar bayi berdarah, tidak perlu panik.

Cukup bersihkan sisa darah secara perlahan dari pusar bayi dengan menggunakan kapas bersih yang diberi air hangat bersih.

Lalu, keringkan segera area di sekitar pusar bayi. Setelahnya, pastikan pusar bayi tidak tertekan dengan popok untuk menghindari kejadian ini terulang kembali.

Baca Juga: Kumpulan Doa Mengubur Ari-Ari dan Artinya, Pahami Dads!

Perhatikan Gejala Infeksi

Bayi Baru Lahir (Todaysparent.com)
Foto: Bayi Baru Lahir (Todaysparent.com)

Tali pusar berdarah bisa menyebabkan infeksi. Meski jarang terjadi, namun infeksi pada pusar bayi juga perlu diwaspadai.

"Hal yang perlu diwaspadai antara lain tali pusat yang berbau, cairan berbau busuk, mengeluarkan nanah, kemerahan, pembengkakan di sekitar pusar bayi, pendarahan terus menerus, demam, lesu, kurang makan, dan mudah rewel,” ungkap Dokter Anak Margaret Grell, MD dari Rumah Sakit Joe DiMaggio Children’s, Hollywood, Florida, seperti dikutip dari Parents.

Saat muncul gejala-gejala ini, ada baiknya Moms segera berkonsultasi pada Dokter mengenai perawatan dan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah pada pusar bayi.

Baca Juga: Benjolan di Bawah Telinga: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Pusar Bayi (Orami Photo Stocks)
Foto: Pusar Bayi (Orami Photo Stocks)

Dilansir dari Journal of Nursing Update, dikatakan bahwa cara merawat tali pusar memiliki pengaruh yang tinggi terhadap lamanya pelepasan tali pusar pada bayi yang baru lahir.

Jadi, penting bagi Moms untuk belajar dan membiasakan diri melakukan perawatan tali pusar pada bayi yang baru lahir dengan teknik yang baik dan juga benar.

Tentu saja hal ini dimaksudkan agar tali pusar bayi tak terlalu lama menempel.

Demi keamanan, Moms juga jangan memberikan memberikan bedak ataupun minyak pada pusar, ya. Biarkan pusar terbuka tanpa tertutup kain kasa.

Lalu ketika memakai popok, Moms perlu memastikan agar pusarnya tidak lembap.

Meski perawatannya tak begitu sulit, namun ada beberapa kondisi yang patut Moms waspadai seperti ketika pusar Si Kecil berubah menjadi kemerahan, bengkak, mengeluarkan nanah, demam, ataupun pusar mengeluarkan bau tak sedap.

Jadi, jika pusar Si Kecil terlihat dalam kondisi baik, maka tidak perlu khawatir, Moms.

Baca Juga: 12 Doa agar Bayi Sungsang Kembali ke Posisi Normal


Lalu, bagaimana cara merawatnya agar pusar bayi berdarah bisa dihindari?

Seperti yang sudah dibahas, merawat tali pusar bayi sebenarnya bukanlah sebuah hal yang rumit karena pada akhirnya ia akan mengering dan kemudian terlepas.

Nah, sementara menunggu tali pusar bayi lepas, Moms perlu mengetahui cara merawatnya nih.

Dilansir dari Mayo Clinic, begini cara perawatan tali pusar yang belum lepas.

1. Jaga Tali Pusar Tetap Kering

Untuk menjaga tali pusar, cobalah untuk tetap membuatnya kering Moms. Nah, perlu diketahui bahwa Moms juga jangan membersihkan area sekitar pusar bayi dengan alkohol, ya!

Karena selain bisa membuat kulit jadi iritasi, memakai alkohol untuk membersihkan area pusar bisa membunuh bakteri yang bisa membantu tali pusar mengering dan terpisah.

Cara terbaik agar tali pusar cepat lepas adalah dengan membiarkannya terkena udara. Dengan demikian tali pusar bisa cepat kering.

2. Perhatikan Popok Si Kecil

Moms perlu memerhatikan posisi popok Si Kecil, nih! Sebaiknya Moms mengenakan popok dengan lebih hati-hati dan jangan sampai menutup tali pusar.

Hal itulah mengapa popok bayi baru lahir biasanya memiliki potongan lebih rendah di bagian depan sehingga area pusar tidak tertutup.

Apabila popok Si Kecil tidak demikian, maka lipatlah popok di bagian depan agar popok tidak menyentuh dan mengiritasi area pusar atau sekitarnya, Moms.

Jika tali pusar tertutup kain popok dalam jangka waktu yang panjang, hal tersebut bisa menyebabkan tali pusar lebih lama terlepas.

Kemudian, jangan lupa untuk sesering mungkin mengganti popok kain Si Kecil demi mencegah air pipis dan kotoran bayi terkena tali pusarnya, ya!

Baca Juga: 8+ Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Moms Harus Tahu!

3. Mandikan dengan Waslap

Tips selanjutnya dalam merawat tali pusar bayi berdarah sebelum lepas adalah jangan memandikan Si Kecil di bak, ya!

Ketika tali pusar bayi belum puput, Moms sebaiknya membersihkan badan Si Kecil dengan mengusapkan waslap ke kepala dan badannya dengan lembut.

Hal ini bertujuan agar tali pusar bayi berdarah terhindar dari terkena air terlalu lama.

Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan Si Kecil bisa terkena infeksi.

Selain itu, kenakan pakaian yang longgar pada Si Kecil agar bagian pusarnya tidak tertekan. Pilih pakaian bayi yang memiliki sirkulasi udara baik untuk mencegah gesekan.

Agar tali pusar tetap bersih dan kering, Moms perlu merawat tali pusar dengan lebih ekstra. Jangan sampai kondisi pusar berdarah, bernanah, dan bau dialami oleh Si Kecil.

Ingat ya Moms, kondisi pusar bayi berdarah sangat wajar terjadi ketika tali pusar lepas. Moms hanya perlu menyekanya saja.

Baca Juga: 8 Resep Makanan Balita 1-2 Tahun yang Penuh Gizi dan Enak

Namun, jangan lupa untuk segera memeriksakan ke dokter ketika pusar bayi menjadi berbau, bernanah, dan terus menerus mengeluarkan darah, ya!

Karena ini butuh pemeriksaan dan penanganan dari ahlinya.

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/umbilical-cord/art-20048250
  • https://parenting.firstcry.com/articles/newborn-belly-button-bleeding-causes-caring-tips/
  • http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jnu/article/view/4513
  • https://www.whattoexpect.com/baby-growth/umbilical-cord-care.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.