Herpes pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Herpes pada bayi, atau yang dikenal sebagai herpes neonatal, adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV).
Infeksi ini bisa terjadi selama atau setelah proses persalinan.
Bahkan dalam beberapa kasus yang jarang, dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan.
Karena sistem kekebalan tubuh bayi yang masih sangat rentan, infeksi herpes bisa berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
Baca Juga: 3 Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit Anak, Berikan Perlindungan Tepat, Moms!
Gejala Herpes pada Bayi
Gejala herpes pada bayi bisa terlihat dalam beberapa tanda berikut:
- Bayi yang biasanya tenang bisa menjadi lebih sering menangis dan tampak tidak nyaman.
- Bayi kehilangan selera makan atau menolak untuk menyusu.
- Bayi mengalami peningkatan suhu tubuh atau demam tanpa penyebab yang jelas.
- Muncul ruam atau luka kecil muncul di kulit bayi, terutama di sekitar mulut, mata, atau area lain di tubuh.
Baca Juga: 9 Penyakit Kulit pada Anak yang Umum Terjadi, Wajib Tahu!
Penyebab Penularan Herpes pada Bayi
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan penularan herpes pada bayi, antara lain:
1. Saat Hamil dan Melahirkan
Journal of the Pediatric Infectious Diseases Society menyebutkan, wanita yang mendapatkan herpes genital primer atau episode pertama selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk menularkan infeksi daripada wanita dengan herpes genital rekuren.
Dalam kasus ini, virus dapat menyebar melalui plasenta dan menginfeksi bayi, meskipun risikonya kecil.
Risiko penularan herpes ke bayi akan jauh lebih tinggi selama proses persalinan, terutama jika ibu memiliki infeksi herpes aktif pada saat melahirkan.
Saat bayi melewati jalan lahir, ia bisa terkena lepuh herpes yang ada di area genital ibu, sehingga menyebabkan infeksi herpes pada bayi.
2. Setelah Bayi Dilahirkan
Herpes juga bisa menyebar jika ibu memiliki lepuh herpes di payudara dan menyusui bayi dari payudara yang terinfeksi.
Hal ini karena bayi sangat rentan terhadap herpes dalam 4 minggu pertama setelah lahir.
Selain itu, virus herpes dapat menular ke bayi jika seseorang yang sakit flu mencium Si Kecil yang sehat.
Jadi, Moms sebaiknya berhati-hati dan tidak mencium bayi jika menderita sakit flu untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Baca Juga: Ini Pengobatan Herpes saat Hamil, Catat!
Diagnosis Herpes pada Bayi
Jika Si Kecil mengalami beberapa gejala herpes yang telah disebutkan di atas, coba bawa konsultasi ke dokter, Moms.
Umumnya, diagnosis herpes pada bayi meliputi:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh terhadap bayi untuk mencari tanda-tanda karakteristik herpes, seperti lepuhan atau ruam pada kulit.
2. Tes Sampel
Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes sampel, antara lain:
- Kultur Kulit: Dokter mengambil sampel dari lepuhan kulit bayi untuk dianalisis di laboratorium guna mendeteksi keberadaan virus herpes.
- Kultur Swab: Pengambilan sampel dari area hidung, rectum, atau tenggorokan menggunakan kapas untuk mengetahui adanya virus herpes.
- Tes Darah: Melakukan tes darah untuk mencari antibodi atau DNA virus herpes dalam darah bayi.
- Tes Urin: Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya virus herpes dalam urin bayi.
- Tes MRI atau CT Scan: Jika diperlukan, dilakukan untuk memeriksa apakah infeksi herpes telah menyebar ke organ-organ penting seperti otak.
3. Pemeriksaan Tambahan
Kadang-kadang, dokter juga melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes urin atau pencitraan seperti MRI atau CT scan untuk mengevaluasi kondisi bayi lebih mendalam.
Cara Mengatasi Herpes pada Bayi
Virus herpes pada bayi dapat diobati, tetapi tidak benar-benar bisa disembuhkan.
Ini berarti virus akan tetap berada di tubuh anak kita sepanjang hidup mereka. Namun, gejalanya dapat kita atasi.
Dokter anak yang Moms kunjungi kemungkinan akan mengobati infeksi herpes ini dengan obat antivirus yang diberikan melalui infus, jarum atau tabung yang masuk ke pembuluh darah.
Asiklovir (Zovrax) adalah obat antivirus yang paling umum digunakan untuk herpes pada bayi yang baru lahir.
Pengobatan biasanya berlangsung beberapa minggu dan mungkin aan diberikan juga obat lain untuk mengendalikan kejang atau mengobati syok.
Obat antivirus ini akan diberikan melalui vena (intravena) selama 3 minggu dan kemudian melalui mulut saat usia anak sudah mencapai 6 bulan.
Sedangkan bayi baru lahir yang memiliki infeksi lokal akan diberikan asiklovir melalui vena selama 2 minggu.
Obat ini tidak menyembuhkan infeksi tetapi dapat membantu mencegah penyebaran herpes lebih luas lagi dan membatasi gejalanya.
Ada juga perawatan tambahan, seperti cairan dan bantuan pernapasan yang disediakan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Penjelasan Tentang Penyakit Kulit Hives dan Gambarnya
Cara Mencegah Penularan Herpes pada Bayi
Herpes pada bayi ini sebenarnya dapat dicegah, namun melalui diri Moms sendiri terlebih dahulu.
Beberapa cara mencegah herpes pada bayi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan Seks yang Aman
Moms dapat mencegah herpes pada bayi dengan melakukan hubungan seks yang aman.
Alat kontrasepsi kondom dapat meminimalkan paparan terhadap wabah herpes aktif dan mencegah penularan virus.
Moms juga harus berbicara dengan pasangan tentang riwayat seksual mereka dan menanyakan apakah menderita herpes.
Jika sedang hamil dan Moms atau pasangan menderita herpes atau pernah mengalaminya di masa lalu, diskusikan kondisi ini dengan dokter sebelum hari kelahiran bayi.
Dokter mungkin akan memberikan obat menjelang akhir kehamilan untuk membantu mengurangi kemungkinan penularan herpes kepada bayi saat lahir.
2. Memilih Operasi Caesar
Atau alternatif lainnya yang mungkin disarankan adalah memilih metode melahirkan caesar jika Moms memiliki lesi genital aktif.
Persalinan sesar dapat menurunkan risiko penularan herpes ke bayi kita.
Dalam persalinan caesar, bayi dilahirkan melalui sayatan di perut dan rahim ibu.
Ini akan menjaga bayi terlindungi dari kontak dengan virus di jalan lahir.
3. Tidak Mencium Bayi
Jika Moms menderita sakit pilek atau menduga bahwa kita menderita infeksi herpes, harus segera lakukan tindakan pencegahan berikut:
- Jangan mencium bayi.
- Cuci tangan Moms sebelum bersentuhan dengan bayi.
- Cuci tangan sebelum menyusui Si Kecil.
- Tutupi semua luka untuk menghindari menyentuh mulut dan kemudian payudara secara tidak sengaja. Hal ini bisa menularkan virus ke orang yang sehat.
Itulah beberapa hal yang harus Moms ketahui tentang herpes pada bayi.
Cegah jangan sampai Si Kecil terinfeksi ya, Moms.
- https://www.nhs.uk/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4164179/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.