Waspada, Ini Penyebab Pria Disfungsi Ereksi di Malam Pengantin

Sulit dipungkiri bahwa hubungan seks di malam pertama pernikahan sering menjadi fantasi yang indah.

Namun pada kenyataannya, tidak semua pengantin baru melakukan hubungan seksual sesaat setelah resmi menikah.

Ada yang sibuk menjamu keluarga dan ada juga yang sudah sangat kelelahan.

Namun tahukah anda, ada yang tidak bisa berhubungan seks pada malam pertama pernikahan.

Sebab, sang pria tidak bergairah hingga penis mengalami disfungsi ereksi dan tidak bisa dikondisikan untuk seks yang diidam-idamkan.

Tekanan Psikologis Pernikahan

Foto: medicalnewstoday.com

Ladon Trost, seorang urolog dari Mayo Clinic mengatakan, disfungsi ereksi di malam pertama ternyata sangat lumrah.

Banyak pasangan yang ternyata merasa tertekan dengan ekspektasi besar mereka sendiri.

Belum lagi banyaknya perubahan besar yang akan mereka jalani akibat komitmen tersebut.

Hal itu kadang-kadang terlalu berat untuk dipikul oleh pengantin baru sehingga pria tidak mudah berereksi.

Keadaan disfungsi ereksi akibat tekanan psikologis pernikahan tersebut biasa disebut honeymoon syndrom.

Baca Juga: Patut Tahu, Ini Hubungan Antara Pernikahan dengan Kesehatan Jantung

Honeymoon Syndrome

Foto: laywerandmediator.com

Trost mengatakan, honeymoon syndrome sebetulnya juga adalah kepanikan dan kekhawatiran atas performanya sendiri.

Saat seorang pria terlalu cemas, otak mereka sulit merespon stimulus yang normalnya bisa membuat mereka ereksi.

Salah satu ciri honeymoon syndrome adalah kejadiannya tiba-tiba. Ingat, kata Trost, jangan tertipu dengan namanya.

Mentang-mentang namanya honeymoon syndrome, tidak berarti itu hanya terjadi pada saat berbulan madu.

Disfungsi ereksi sejenis bisa terjadi dalam momen-momen besar hidup sang pria di mana begitu banyak perubahan yang harus dipikulnya.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Suami Lebih Bergairah Sepulang Kerja

Mengobati Disfungsi Ereksi

Foto: medlineplus.com

Berita baiknya, penyakit tersebut bisa diobati, menurut studi yang dipublikasikan pada Journal of Sexual Medicine tahun 2006.

Pendekatan paling baik untuk ‘mengangkat’ penis yang loyo tersebut adalah dengan sejenis zat yang terdapat dalam Viagra, sildenafil, dan terapi seks.

Jika dibutuhkan, obat-obatan untuk menangani kecemasan bisa diresepkan.

Sedangkan terapi dimaksudkan untuk melihat akar masalah yang membuat penderita mengalami kondisi tersebut.

Nah, apakah pasangan Moms mengalami hal ini? Jika ya, jangan buru-buru kecewa.

Trost menyarankan agar anda membantu pasangan dengan memberikan dukungan emosional dan bertanya apakah sebelumnya pernah terjadi demikian.

Baca Juga: 5 Cara Mengendalikan Keinginan Berhubungan Seks dengan Tepat

Bertanyalah saat tidak sedang dalam suasana untuk melakukan hubungan seks dan jangan terlalu berlebihan dalam menanggapinya karena akan memancing lebih banyak kecemasan padanya.

Pelan-pelan saja, dan penis suami anda akan berfungsi normal kembali.

(MAG)