Waspada TBC, Kenali Cara Penularan, Gejala, dan Pengobatannya
TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium. Sebagian besar kuman ini memang menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya yang dikenal dengan TBC paru-paru, TBC otak, TBC tulang, TBC usus, dan anggota tubuh lainnya. Dirangkum dari Talkshow Kesehatan TBC yang dipandu oleh Arifin Panigoro, ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI), berikut penjelasan mengenai gejala dan cara penularan TBC.
Terdapat dua jenis tuberculosis yang dapat menyerang tubuh yaitu TB Laten dan TB Aktif dengan gejala:
1. TB Laten
Pada kondisi ini, Moms memiliki infeksi TB, tapi bakteri tersebut tumbuh dalam tubuh Moms dalam keadaan tidak aktif serta tak menimbulkan gejala.
TB laten juga disebut TB tidak aktif atau TB infeksi yang tak menular. Namun, bisa berubah menjadi aktif sehingga pengobatan penting bagi TB laten untuk membantu mengendalikan penyebaran TB. Diperkirakan, sepertiga penduduk dunia mengalami TB laten.
Baca Juga: Nana Krip Meninggal Dunia, Kenali 5 Gejala Infeksi Paru-Paru
2. TB aktif
Kondisi ini membuat Moms sakit dan dapat menularkan ke orang lain. Ini bisa terjadi beberapa minggu pertama setelah terinfeksi bakteri TB atau beberapa tahun kemudian.
Lalu bagaimana TB dapat menular? Mari simak ulasannya.
Penularan TBC
Kuman TBC memang banyak ditemukan di Indonesia, sehingga cukup sulit untuk menghindarinya. Namun Moms, secara alamiah kuman TBC bisa hancur dengan sinar matahari dan imun antibodi dari tubuh kita sendiri, lho.
Sementara untuk penyebaran yang terjadi dari penderita TBC, dapat disebarkan melalui udara, batuk, flu dan pilek penderita TBC, bersin, dengan cipratan sedikit ludah pun dari penderita TBC, Moms bisa terkena virus tersebut.
Penyakit TBC memang menular, namun tak secara langsung. Virus TBC memang ada dan tumbuh serta berkembang perlahan terutama ketika Moms menghabiskan banyak waktu di sekitar orang yang menderita TBC, lambat laun Moms bisa terserang tergantung dari kondisi kebersihan dan kesehatan tubuh masing-masing. Itulah mengapa TBC sering menyebar di antara rekan kerja, teman sepermainan, dan bahkan anggota keluarga sendiri.
Meski demikian, bukan berarti penderita TBC harus dikucilkan kok. Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar TBC tak menular. Diantaranya dengan:
- Tutupi saat batuk dan bersin
- Jangan meludah sembarangan
- Hindari menggunakan barang-barang pribadi secara bersama-sama
- Hindari kontak langsung dengan anak-anak
- Pisahkan peralatan makan Anda
- Menjemur perlengkapan tidur
Baca juga : Cek! 5 Kondisi Kuku yang Menunjukkan Ada Penyakit di Tubuh
Gejala TBC
Berikut sejumlah tanda dan gejala TB:
1. Batuk
Pada tahap selanjutnya, batuk bisa menghasilkan dahak berwarna abu-abu atau kuning yang bisa bercampur dengan darah
2. Penurunan Berat Badan
Perhatikan penurunan berat badan yang secara drastis dan tanpa sebab
3. Kelelahan
Perhatikan kondisi tubuh, waspadalah jika terlalu mudah lelah
4. Demam
Berkeringat di malam hari adalah salah satu cara tubuh melindungi dari penyakit. Berkeringat di malam hari dapat dimulai dengan demam dan akhirnya menyebabkan keringat berlimpah diikuti oleh menggigil.
5. Panas dingin
Pastikan suhu tubuh dalam keadaan normal dan tak mengalami panas dingin
Baca Juga: Tak Hanya Rokok, Ternyata Asap Dapur Juga Bisa Menyebabkan Kanker Paru-Paru!
6. Kehilangan nafsu makan
Jika Moms mengalami kehilangan nafsu makan secara tak normal, segeralah mencoba mencari tahu penyebabnya dan jangan dibiarkan
7. Urine yang Berubah Warna
Amati urine yang berubah warna (kemerahan) atau urine keruh. Ini merupakan gejala yang muncul pada tahap selanjutnya
Pengobatan TBC
Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada paru/dada dan mungkin saja meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin. Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan berbagai macam obat.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.