Waspadai Ini Saat Bayi Mulai Berguling Sendiri
Salah satu keahlian yang penting untuk dicapai adalah jika bayi mulai berguling sendiri. Ini merupakan tanda bahwa bayi sudah semakin mandiri dan dapat bergerak lebih leluasa.
Meski merupakan salah pencapaian yang menggembirakan, namun tidak semua bayi senang akan hal tersebut. “Sebagian bayi dapat terkejut sendiri saat pertama kali berguling dan bahkan sampai menangis,” ungkap Dokter anak asal Seattle, Wendy Sue Swanson, M.D., seperti dikutip dari parents.com.
Namun sejalan dengan waktu, bayi akan mulai terbiasa dan menikmati keahlian barunya untuk berguling tanpa bantuan orang dewasa.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Bayi Mulai Berguling Sendiri
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bayi mulai berguling sendiri.
1. Berguling Mendadak
Foto: pinkpig0416 – Pixabay.com
Kebanyakan bayi mulai berguling sendiri antara usia tiga hingga enam bulan. Namun sangat mungkin jika Moms melihat bayi mulai berguling sendiri lebih cepat dari usia ini, tapi biasanya terjadi karena suatu kebetulan dan bukan karena gerakan yang disengaja.
Misalnya saat bayi sedang melakukan tummy time dan bayi mulai merasa tidak nyaman, bayi dapat bergerak sendiri untuk memperbaiki posisi dan tanpa sengaja berguling.
Ini bukan berarti bayi dapat melakukannya lagi. Tidak hanya karena merasa kurang nyaman dengan posisi yang sedang dialaminya, sejak bayi baru lahir pun terkadang dapat berguling secara tidak terduga.
Untuk itu, pastikan menempatkan bayi pada matras datar, keranjang bayi, atau di tempat di mana bayi dilengkapi dengan tali pengaman, seperti bouncer dan car seat.
Baca Juga: Cara Stimulasi Bayi agar Mudah Berguling
2. Beri Ruang
Foto: unsplash.com
Selain memastikan bayi berada di tempat datar saat bayi mulai berguling sendiri, pastikan juga bayi mendapatkan ruang yang cukup untuk berguling.
Batasi penggunaan bouncer, car seat, atau gendongan bayi, sehingga bayi memiliki waktu untuk berlatih berguling.
Bayi yang mengalami pembatasan pergerakan, akan lebih sulit mengasah keterampilannya, sehingga lebih rentan mengalami keterlambatan gerak.
Ingatlah bahwa keterlambatan gerak bayi untuk berguling akan berdampak pada kemampuan perkembangan bayi lainnya, seperti bayi duduk sendiri hingga berjalan.
Ada baiknya, tetap melakukan pemantauan pada bayi jika bayi mulai berguling dan tidak meninggalkannya sendiri tanpa pemantauan.
Baca Juga: 7 Fakta Dibalik Kebiasaan Bayi Memasukkan Tangan ke Mulut
3. Posisi Berguling
Foto: Picsea – Unsplash.com
Dikutip dari healthychildren.org, sebagian besar bayi mulai berguling sendiri dari posisi perut di bawah lalu berguling ke belakang. Namun jika bayi terlihat berguling sendiri dengan arah yang berlawanan (dari terlentang menjadi tengkurap), hal tersebut tetap wajar.
“Berguling dari posisi terlentang lalu berguling ke depan pasti membutuhkan lebih banyak kekuatan.
Jadi jika bayi sudah bisa melakukan itu, kemungkinan bayi juga sudah mampu berguling dari posisi perut di bawah menjadi terlentang,” ungkap Dokter anak Deena Blanchard, MD, MPH, seperti dikutip dari thebump.com.
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Berguling Sendiri?
Saat bayi mulai berguling sendiri, pastikan keamanan dan kenyamanan bayi tetap terjaga. Sehingga bayi dapat leluasa mencapai kemampuan gerak selanjutnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.