5 Ketakutan Pria Saat Menjadi Ayah
Bagi seorang pria, memulai komitmen dalam suatu jalinan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika tak lama kemudian mereka akan menyambut datangnya momongan. Ketakutan pria saat menjadi ayah ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa hal, lho. Berikut yang perlu Moms ketahui dan bagaimana menyikapinya.
- Takut Tidak Mampu Memberikan yang Terbaik
Ini adalah hal utama ketakutan ayah pada saat baru memiliki anak. Rasa bahagia tentu ada dalam hatinya, tetapi pertanyaan terbesar yang sering mereka tanyakan kepada diri mereka sendiri adalah “Apakah saya dapat terus memberikan yang terbaik untuk keluarga saya?” Hal ini sangat manusiawi dirasakan seorang pria yang merupakan kepala keluarga. Moms, sebagai partner hidup sudah semestinya meyakinkan pasangan Anda bahwa semuanya akan baik-baik saja selama usaha, kerjasama dan doa selalu menyertai keluarga kecil Moms.
- Goodbye Happy Hour!
Peralihan menjadi seorang suami ke seorang ayah biasanya didominasi rasa ketakutan “Saya tidak akan banyak waktu lagi untuk me time atau pergi hangout saat akhir pekan”. Setiap orang memang berhak mempunyai kehidupan sosial, maka dari itu Moms wajib membuat kesepakatan paling tidak sebulan sekali Moms dan suami mendapat “jatah” bergilir untuk menyenangkan diri sendiri. Entah itu sekadar minum kopi atau pergi ke suatu tempat bersama teman-teman terdekat.
- Saya Tidak Tahu Bagaimana Merawat Bayi
Ketakutan ayah baru yang lainnya adalah ketika mereka merasa tidak tahu harus memulai dari mana untuk merawat bayinya. Ayah tentu tidak ingin salah langkah atau terjadi hal-hal yang fatal akibat minimnya pengetahuan merawat bayi. Mari meminimalisir hal tersebut mulai dari masa-masa kehamilan. Membaca buku-buku atau artikel parenting bukan hanya tugas Moms lho. Ajak suami untuk belajar bersama bagaimana cara menyuapi bayi, mengganti popok, menenangkan bayi saat menangis dan mungkin menonton video panduan bagaimana cara memandikan bayi.
- Apakah Masih Ada Perhatian Dari Istri Saya?
Pada saat bayi lahir, tentu Moms akan sibuk dengan berbagai keperluan si kecil. Ketakutan ayah baru yang sepertinya umum terjadi adalah kekhawatiran kurangnya perhatian dan kasih sayang yang Moms berikan. Bagaimanapun, suami juga butuh perhatian-perhatian kecil yang membuat dirinya merasa diapresiasi. Walau waktu kalian tidak lagi banyak untuk berduaan, coba curi-curi waktu untuk mengecup kening saat suami tertidur, atau membuatkan kopi setiap pagi dan meluangkan waktu untuk mengawali pembicaraan hangat akan membuat suami merasa nyaman dan merasa didengarkan.
- Kurang Tidur dan Akan Menghambat Konsentrasi Di Kantor
Tiga bulan pertama bagi ayah baru adalah masa-masa adaptasi dimana Moms dan suami harus siap siaga terbangun di malam hari untuk mengganti popok, menyusui, atau mendiamkan bayi Anda ketika tiba-tiba menangis. Ini tentu akan mengganggu waktu istirahat dan ada hal yang ditakutkan seorang ayah bahwa “Jika terus menerus istirahat saya terganggu, saya takut produktivitas di kantor akan menurun dan berdampak pada karir saya”. Meskipun demikian, Moms harus menanamkan pola pikir yang positif pada pasangan bahwa proses ini suatu saat akan kalian rindukan dan akan menjadi kenangan yang indah.
Menikmati proses menjadi orangtua baru memang melelahkan dan penuh pengorbanan. Dari waktu, emosi, tenaga, juga materi. Tetapi belajar dari hal-hal kecil bersama pasangan akan menjadi satu masa yang indah bahwa membesarkan seorang anak bukan hanya tanggung jawab seorang wanita, tapi juga kerja sama suami istri. Say no to stress and enjoy be a happy parents.
<LMF>
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.