5 Masalah Paru-paru yang Kerap Terjadi Pada Anak
Paru-paru merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting karena berfungsi menjalankan sistem pernapasan atau respirasi.
Ketika merasakan sesak atau penyakit paru-paru tentu akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan kemampuan beraktivitas. Bagaimana jika anak-anak yang menderita penyakit paru? Masalah paru-paru pada anak juga bukan kasus yang sedikit, lho.
Ada banyak infeksi dan kondisi yang dapat memengaruhi pernapasan dan paru-paru Si Kecil. Sebagian besar masalah paru-paru pada anak disebabkan oleh kombinasi gen Si Kecil sejak lahir dan kondisi di lingkungan tempatnya tumbuh.
Faktor risiko yang membuat masalah paru-paru lebih mudah terjadi adalah anak menghirup asap rokok, polusi udara (baik di luar maupun di rumah), risiko awal kehidupan, seperti kelahiran prematur atau berat lahir rendah, dan terakhir adalah akibat infeksi saluran pernapasan.
Baca Juga: Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah?
5 Masalah Paru-paru Pada Anak yang Sering Terjadi
Ada banyak masalah paru-paru yang bisa diderita oleh Si Kecil. Namun, ternyata ada 5 masalah yang kerap menyerang sistem pernapasannya itu.
1. Influenza
Foto: The Straits Times
"Influenza atau flu adalah virus yang biasanya menyebabkan demam tinggi selama lima hingga tujuh hari, nyeri otot, kelelahan, batuk dan pilek," kata dokter Katherine Williamson, seorang dokter anak dengan CHOC Children's di Mission Hospital di Orange County, California, dan juru bicara American Academy of Pediatrics.
Jika flu tidak diobati dengan benar maka akan menajdi komplikasi. Salah satu komplikasi yang sangat para adalah penyakit pneumonia.
2. Asma
Foto: Stocksy United
Asma adalah penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan saluran udara mengencang dan menyempit. Kondisi ini dialami anak-anak seringkali dipicu oleh iritasi di udara, seperti asap rokok, serangan asma melibatkan kontraksi otot, dan pembengkakan pada lapisan saluran udara kecil.
Parahnya, menurut penelitian yang dilakukan oleh jurnal JAMA Network Open, ditemukan bahwa anak yang memiliki asma cenderung akan mengidap diabetes tipe 1.
"Dalam data kami ditemukan bahwa anak yang menderita asma jauh lebih muda usianya dibandingkan yang menderita diabetes tipe 1. Anak-anak yang memiliki pnyakit asma dan diabetes tipe 1 pada umumnya sudah menerima diagnosis asma sebelum mereka mengembangkan diabetes tipe 1," ujar Awad Smew, MD, dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia.
Baca Juga: Flek Pada Paru-paru Anak karena Asap Rokok, Kenali Gejalanya
3. Bronkitis
Foto: Pulmonology Advisor
Bronkitis adalah radang yang terjadi di bronkus atau saluran pernapasan besar di paru-paru. Biasanya disebabkan oleh virus dan dapat berkembang setelah anak mengidap pilek atau flu. Si Kecil akan mengalami gejala yang tidak jauh berbeda dari orang dewasa ketika menderita penyakit ini.
Gejalanya seperti hidung beringus, nyeri dada dan sulit bernapas, demam dan menggigil, sering merasa kelelahan, dan sakit tenggorokan.
Walau gejalanya mirip dengan orang dewasa, tetapi anak-anak dengan bronkitis lebih banyak menghasilkan lendir daripada batuk.
4. Tuberkulosis
Foto: Cidrap
Penyakit paru yang satu ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Biasanya penyakit ini bisa menyerang anak-anak karena adanya kontak dengan seseorang yang menderita tuberkulosis aktif.
Bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi untuk terkena tuberkulosisi dan cenderung mengembangkan bentuk aktif penyakit ini lebih cepat daripada orang dewasa.
Jika tidak diobati, bayi dan anak-anak memiliki kemungkinan 50-60% meninggal akibat infeksi.
Baca Juga: Bayi Bisa Tertular Tuberkulosis, Kenali Gejalanya!
5. Pneumonia
Foto: Kids Health Links
Pneumonia adalah penyakit paru-paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Anak-anak harus berjuang untuk bernafas karena paru-paru mereka dipenuhi dengan nanah dan cairan.
Dilansir dari Reuters, menurut Badan Kesehatan Global, pneumonia sudah membunuh lebih dari 800.000 bayi dan anak kecil tahun 2018 lalu. Meskipun begitu, sebagian besar dapat disembuhkan.
"Fakta bahwa pneumonia dapat dicegah, diobati, dan mudah didiagnosis tapi ternyata masih merupakan pembunuh anak-anak muda terbesar di dunia sungguh mengejutkan," ujar Seth Berkley, kepala eksekutif aliansi vaksin GAVI, dikutip dari Reuters.
Beberapa masalah paru-paru pada anak ini dapt dihindari. Dengan demikian, Moms dapat memastikan Si Kecil dapat bernapas dengan lega.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.