5 Penyakit Balita yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi
Prihatin sekali ya Moms, melihat berita tentang balita dan orang dewasa yang terkena wabah difteri dan juga campak belakangan ini.
Untuk difteri misalnya, saking meluasnya wabah difteri, pemerintah bahkan sampai menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) agar semua warga Indonesia bisa lebih waspada.
Tapi apa Moms tahu kalau sebenarnya penyakit difteri bisa dicegah dengan imunisasi dan vaksin?
Bukan hanya itu, manfaat imunisasi juga ampuh mencegah berbagai penyakit balita berbahaya lainnya, seperti:
Campak
Menurut definisi medis, campak adalah penyakit yang berasal dari virus campak (measles) dan bersifat menular. Jika seseorang belum divaksin campak dan berdekatan dengan penderita campak, ada kemungkinan 90% orang tersebut dapat tertular.
Gejala yang ditimbulkan campak sebenarnya baru akan terlihat 10 hingga 12 hari setelah tubuh terkena virus campak, seperti mata memerah, muncul bercak merah di sekujur leher dan kepala, kemudian muncul bintik-bintik putih di daerah mulut.
Kalau terus dibiarkan, penderita campak bisa sakit hingga seminggu lebih bahkan mengakibatkan kematian lho, Moms.
Hepatitis
Salah satu penyakit paling berbahaya yang bisa dicegah oleh vaksin adalah hepatitis. Seperti yang Moms tahu, hepatitis disebabkan oleh virus Hepatitis B yang menyerang tubuh. Virus ini akan menyerang organ hati penderita dan dapat menular bila seseorang terpapar cairan tubuh penderita.
Untungnya, penyakit Hepatitis B ini sudah bisa dicegah dengan vaksin dan imunisasi rutin. Menjaga jarak dengan penderita Hepatitis B serta menjaga kesehatan, kebersihan, dan asupan makan juga akan semakin melindungi balita dari penyakit ini.
Meningitis
Meningitis adalah penyakit radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Hib B dan dapat menyerang anak berusia kurang dari 5 tahun. Bila diderita oleh anak kecil, penyakit ini memiliki resiko kesehatan yang sangat besar, bahkan hingga bisa mengancam nyawanya.
Untuk mencegah penyakit meningitis, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Imunisasi HiB berupa vaksin PRP-T dan wajib diberikan pada bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Di umur 18 bulan vaksin ini akan diulang kembali untuk memastikan balita kebal terhadap penyakit berbahaya ini.
Rotavirus
Rotavirus adalah penyakit infeksi diare yang biasanya menyerang sistem pencernaan balita, dan sering juga disebut dengan muntaber. Gejala utama yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah muntah berkelanjutan, diare hebat, dan nyeri di bagian perut.
Jika tidak segera ditangani, muntaber bisa terjadi selama 3-7 hari dan akan menyebabkan penderitanya kekurangan cairan.
Untungnya, pemerintah sudah menyiapkan 2 jenis rotavirus bagi penduduk Indonesia. Untuk meminta informasi tentang vaksin ini, Moms bisa bertanya ke posyandu terdekat. Tentu saja ini gratis dan tanpa dipungut biaya ya, Moms.
Demam Tifoid
Apa Moms pernah mendengar penyakit bernama demam tifoid? Ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus salmonella yang masuk ke saluran pencernaan, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Kuman dan virus akan masuk ke organ dalam seperti paru-paru, hati, dan jantung, sehingga akhirnya akan merusak sistem kerja organ dalam tubuh secara keseluruhan.
Untuk mencegah mewabahnya penyakit ini, Dinas Kesehatan sudah punya vaksin khusus untuk membuat balita imun terhadap demam tifoid. Hebatnya lagi, vaksin ini tidak memiliki efek samping lain yang bisa dirasakan oleh si kecil. Wah, hebat sekali ya, Moms!
Meski imunisasi dan vaksin cukup efektif menangkal berbagai penyakit balita, selalu perhatikan kebersihan serta asupan makanan bergizi si kecil agar tubuhnya tidak gampang sakit ya, Moms. Bagaimana, apa imunisasi buah hati Moms sudah lengkap?
(WA)
Sumber: familydoctor.org, webmd.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.