4 Cara Mengajari Anak Disleksia Membaca dan Menulis
Jika Si Kecil mengalami kesulitan membaca dan menulis, jangan langsung memarahi anak. Bisa saja jika buah hati Moms menderita kondisi disleksia. Kondisi ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak.
Mengutip dari jurnal Sultan Qaboos University Medical Journal, kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam membaca, ketepatan, kelancaran, mengeja dan kemampuan membaca sandi.
Disleksia bisa disebabkan karena perbedaan cara kerja otak dalam mengolah informasi. Anak-anak yang menderita disleksia memiliki masalah pengolahan informasi yang mereka lihat saat mereka membaca sesuatu.
Baca Juga: Seru! 5 Ide Aktivitas Bermain Sambil Belajar Untuk Balita Disleksia
Makanya biasanya anak akan mengalami kebingungan ketika mengurutkan urutan huruf untuk membentuk suatu kata, atau mengartikan suara dari huruf-huruf yang membentuk sebuah kata.
Masalah ini bisa diatasi dengan cepat jika Moms mengetahuinya sejak awal. Namun keterlambatan deteksi disleksia akan menyebabkan Si Kecil mengalami masalah membaca dan menulis ke depannya.
Lalu bagaimana cara efektif mengajari anak penderita disleksia membaca dan menulis? Ikuti tips berikut ini.
Cara Mengajari Anak Disleksia Belajar Membaca dan Menulis
Foto: Orami Phoro Stock
Sebelum mengajari anak disleksia untuk belajar membaca dan menulis, Moms perlu mencari tahu sebanyak mungkin mengenai disleksia untuk melihat kemungkinan yang dapat dilakukan dalam membantu anak.
Akan tetapi, selalu pastikan bahwa informasi yang didapat berasal dari sumber terpercaya, seperti dokter anak atau psikolog anak.
Berikut cara efektif mengajari anak disleksia untuk belajar membaca dan menulis yang bisa dilakukan.
Baca Juga: 7 Langkah Ajarkan Anak Membaca Jam Analog
1. Latihan secara Rutin
Mengajari anak disleksia bisa dilakukan dengan mengajak anak untuk melakukan latihan membaca dan menulis secara rutin. Hal yang sering dilakukan biasanya akan berubah menjadi kebiasaan, atau dalam peribahasa disebut “bisa karena terbiasa”.
Namun, jangan menekan atau memaksa mereka karena akan membuat anak malas untuk belajar. Berilah dukungan, kesabaran, dan pengertian pada anak agar merasa nyaman dalam belajar.
2. Buat Pelajaran Lebih Menarik
Anak yang mengalami disleksia kesulitan memahami kata-kata, apalagi jika yang ia coba baca adalah buku dengan teks panjang. Oleh sebab itu, dalam mempermudah mengajari anak disleksia sebaiknya kita mengajarkan cara membaca dan menulis dengan lebih menarik.
Gunakan berbagai media, seperti suara, gambar, video, ataupun animasi untuk mengajak anak mempelajari huruf, angka, mengeja, membaca, dan menulis.
Selain itu, juga bisa mengajak anak untuk membaca buku favoritnya atau komik bergambar agar membuatnya tertarik untuk membaca. Selanjutnya, orang tua bisa memintanya untuk menceritakan ulang atau menulis kata yang ada dalam buku tersebut secara acak untuk melatih kemampuannya.
Baca Juga: 5 Aktivitas Untuk Mempersiapkan Balita Belajar Menulis
3. Menyanyikan Lagu dan Menempel Poster Abjad Angka
Anak disleksia bisa kesulitan dalam menyebutkan urutan abjad. Dengan sering menyanyikan lagu abjad, apalagi menggunakan video yang juga menunjukkan bentuk abjadnya maka dapat membantu anak untuk mudah mengingat bentuk abjad tersebut dan urutannya.
Moms juga bisa menempelkan poster abjad dan angka di kamar anak agar membuatnya selalu melihat poster tersebut.
4. Memberi anak waktu untuk beristirahat
Meski kita harus tegas dalam mengajarkan anak belajar dan membaca, namun juga harus tetap memberi anak waktu untuk beristirahat. Jangan membuat anak merasa berbeda sehingga harus terus belajar.
Akan lebih baik jika setelah belajar membaca dan menulis, kita memberi anak waktu beristirahat. Selain itu, juga bisa memberinya makanan favorit atau mengajaknya bermain agar mereka merasa senang dan semangat untuk belajar kembali.
Kapan Harus Mengajari Anak Disleksia Membaca dan Menulis?
Foto: Orami Phoro Stock
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti dalam mengajari anak disleksia membaca dan menulis. Namun, setelah mengetahui anak mengalami disleksia, maka penyakit tersebut tentu harus segera ditangani.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Disleksia pada Anak, Ini Ciri-cirinya
Penanganan dini dapat meningkatkan keberhasilan dalam mengendalikan disleksia yang dialami anak. Moms dapat mengajarkannya untuk membaca dan menulis sesegera mungkin dengan bantuan dokter anak.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kondisi disleksia yang dialami tidak semakin buruk seiring waktu, atau membuatnya malu karena belum bisa baca tulis meski sudah sekolah.
Ketika usianya masih 6 bulan atau kurang dari 6 bulan, dapat mulai membacakan buku cerita untuknya sehingga kelak ia pun akan tertarik untuk membaca. Setelah anak sudah cukup besar, kurang lebih usia prasekolah atau sekitar 4-6 tahun, ajak anak untuk membaca buku dan menulis bersama.
Moms harus terus mendorongnya untuk berlatih membaca dan menulis, serta tunjukkan bahwa hal tersebut juga menyenangkan untuk dilakukan.
Akan tetapi, tidak boleh memaksa anak belajar terlalu dini. Paksaan bagi anak bisa dianggap sebagai suatu ancaman sehingga nantinya malah membuat mereka bosan, frustrasi, dan merasa tidak suka untuk belajar.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kesiapan anak dalam belajar.
Selain itu, berilah banyak pujian ketika mengajarkan anak membaca dan menulis. Hal ini dapat membuat mereka senang dan antusias untuk belajar lagi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.