5 Tips Lancar Menyusui Saat Puasa
Selama bulan Ramadan, seluruh umat Islam menjalani ibadah puasa yang dimulai sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Tapi, jika Moms masih memberikan ASI ekslusif untuk Si Kecil bagaimana caranya agar tetap lancar menyusui saat puasa?
Menurut Kelly Bonyata, International Board Certified Lactation Consultant yang menulis tentang menyusu di Kelly Mom, wanita muslim yang sedang hamil atau menyusui mendapatkan pengecualian untuk tidak menjalani puasa. Terutama jika mereka merasa bahwa kesehatannya atau bayinya akan terganggu jika berpuasa.
Baca Juga : Tips Mengatasi 3 Gangguan Kehamilan Saat Puasa
Akan tetapi, sebenarnya Moms boleh saja berpuasa meski masih menyusui buah hati. Asalkan tidak ada keluhan medis untuk Moms maupun Si Kecil, Moms bisa mengikuti 5 tips berikut agar lancar menyusui saat puasa.Yuk, disimak!
1. Rencanakan Sebelum Puasa Tiba
Moms harus merencanakan setidaknya sebulan sebelum bulan Ramadan tiba. Selama waktu tersebut Moms juga bisa mulai menyediakan stok ASI perah yang akan diberikan pada Si Kecil selama Moms berpuasa.
Stok ASI perah tersebut bisa menjadi cadangan Moms di bulan puasa jika mengalami kesulitan menyusui langsung.
2. Makan Cukup dan Bernutrisi Saat Sahur dan Berbuka
Pastikan Moms makan makanan bernutrisi serta banyak minum, terutama saat sahur. Karena sahur dan berbuka puasa merupakan waktu yang penting bagi Moms untuk mendapatkan nutrisi maupun kalori yang dibutuhkan tubuh serta produksi ASI. Sebaiknya Moms juga makan jenis makanan tertentu sebelum waktu sahur tiba.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar beberapa nutrisi di dalam ASI, seperti zinc, magnesium, dan potassium, cenderung menurun saat Moms menyusui dalam kondisi berpuasa selama Ramadan. Jadi cobalah untuk makan dengan baik saat sahur dan berbuka puasa dengan makanan bergizi.
Jika perlu Moms juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin untuk ibu menyusui.
Para ahli merekomendasikan bahwa semua orang dewasa mengonsumsi suplemen harian yang mengandung 1 mikrogram vitamin D. Sementara Moms yang menyusui selama bulan Ramadan dapat mengonsumsi suplemen tersebut saat sahur.
Baca juga: Tetap Puasa Saat Hamil, Kenapa Tidak?
3. Konsumsi Kurma Saat Berbuka
Saat waktu berbuka puasa tiba, awali dengan mengonsumsi tiga sampai empat kurma. Karena kurma mengandung mineral yang cukup lengkap sekaligus mengandung gula sederhana yang mudah diserap oleh tubuh, sehingga sangat membantu mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa menjadi kembali normal secara perlahan.
Selain kurma, pisang juga bagus untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Kemudian lanjutkan dengan minum air hangat atau sumber cairan lainnya. Perlahan-lahan lanjutkan dengan makan makanan lainnya yang mengandung rendah garam dan minyak.
4. Jaga Cairan Tubuh dan Cukup Istirahat
Memutuskan untuk menyusui di bulan puasa sambil ikut berpuasa, pastikan tubuh Moms selalu dalam kondisi terhidrasi. Setidaknya sejak setelah waktu sahur hingga waktu berbuka tiba.
Untuk membantu tubuh terhidrasi selama berpuasa, minum banyak air hangat sepanjang malam atau setelah berbuka. Para ahli medis juga menyarankan agar ibu menyusui yang berpuasa meningkatkan asupan cairan dua hari sebelum mulai berpuasa.
Selain itu, istirahatkan tubuh dengan tidur siang. Bahkan para ahli laktasi menganjurkan ibu menyusu yang berpuasa untuk menghindari paparan panas dan mengurangi aktivitas sebanyak mungkin.
Baca Juga : 9 Tips Mempersiapkan Tubuh Agar Tak Kaget Saat Puasa
5. Menyusui dan Memerah ASI Saat Malam Hari Setelah Berbuka
Biasakan untuk menyusui Si Kecil setelah berbuka sepanjang bulan Ramadan. Moms juga perlu memerah ASI pada malam hari setidaknya satu atau dua kali untuk menjaga pasokan ASI perah. Terutama sebagai persediaan jika Moms membutuhkannya selama bulan Ramadan masih berlangsung.
Nah, begitulah Moms cara yang bisa Moms terapkan jika ingin tetap menyusui saat puasa. Jadi, apa sekarang Moms sudah siap menunaikan ibadah puasa sambil tetap menyusui si kecil secara eksklusif?
(RGW)
Sumber: babycentre.co.uk, breastfeeding.support, sg.theasianparent.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.