Perhatikan Hal Ini Sebelum Memberikan Telur Sebagai MPASI Bayi
Mengenalkan telur pada bayi mungkin menjadi salah satu hal yang membuat Moms bingung.
Di satu sisi telur memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi Si Kecil, sementara di sisi lainnya telur juga termasuk salah satu makanan yang menyebabkan alergi pada bayi.
Tetapi tahukah Moms bahwa sebenarnya telur boleh dikenalkan pada anak sejak ia berusia kurang dari 1 tahun?
Yuk, ketahui beberapa hal penting di bawah ini sebelum Moms mulai memberikan telur sebagai MPASI (makanan pendamping ASI) untuk Si Kecil.
Baca Juga : Alasan Mengapa Simpan Telur Sebaiknya Jangan di Kulkas
Kapan Telur Boleh Diberikan Pada Bayi?
Selama ini telah berkembang kepercayaan bahwa memberikan telur pada bayi sebelum ia berusia 1 tahun akan menyebabkan alergi telur.
Namun, Dr. Dina Kulik, seorang pediatri di Toronto, mengatakan bahwa penelitian terbaru menunjukkan fakta yang sebaliknya.
Memberikan telur pada bayi dan alergen lainnya, pada usia 6 bulan benar-benar bisa mengurangi resiko mengembangkan alergi.
Jadi, Moms bisa mengenalkan telur sebagai MPASI bayi, bahkan sejak pertama kali Si Kecil mulai makan mpasi yaitu sekitar usia 4-6 bulan.
Telur merupakan sumber protein yang mengandung besi, dan karena itu bisa menjadi makanan yang luar biasa untuk Si Kecil.
Baca Juga : Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari?
Periksa Apakah Si Kecil Memiliki Alergi Telur?
Pertama kali Si Kecil makan telur, berikan ia hanya satu atau dua suap.
Pastikan juga untuk memberikan telur terpisah dari makanan penyebab alergi lainnya, seperti susu sapi, ikan, dan selai kacang, karena hal ini akan memungkinkan Moms apakah Si Kecil alergi telur.
Jika Si Kecil alergi telur maka akan muncul reaksi fisik segera setelah ia memakannya, di antaranya seperti berikut ini:
- Ruam atau gatal-gatal
- Mata gatal dan berair
- Pembengkakak
- Sakit tenggorokan
- Hidung berair atau gatal
Baca Juga : Lebih Sehat Mana, Makan Kuning Telur Atau Putih Telur?
Jangan Berikan Telur Mentah atau Setengah Matang
Selalu ada risiko bahwa telur mentah mengandung salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan dan dengan demikian, Moms tidak boleh memberikan telur mentah pada Si Kecil.
Saat memasak telur untuk Si Kecil, pastikan benar-benar matang.
Hindari pula memberikan Si Kecil makanan apa pun yang mengandung telur mentah, seperti adonan kue yang belum dimasak, mayonaise buatan sendiri atau makanan penutup yang mengandung telur mentah.
Baca Juga : Bolehkah Anak Makan Telur Setengah Matang?
Konsultasikan Mengenai Risiko Alergi
Dr. Matthew Greenhawt, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado di Aurora, mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak tidak berisiko mengembangkan alergi makanan. Dengan demikian, mereka tidak memerlukan intervensi atau pengawasan khusus.
Namun, gambaran ini berbeda halnya dengan anak-anak yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan alergi makanan, termasuk anak-anak dengan eksim parah, atau saudara kandungnya memiliki alergi kacang atau alergi makanan lainnya.
Jika Si Kecil berisiko mengembangkan alergi makanan, Moms harus berkonsultasi dengan dokter atau spesialis alergi sebelum mengenalkan makanan yang bisa memicu reaksi alergi.
Mengingat kajian penelitian saat ini tidak membahas mengenai berapa banyak telur yang boleh diberikan kepada bayi, atau seberapa sering, untuk pencegahan alergi yang optimal.
(RGW)
Sumber: newkidscenter.com, cbc.ca, todaysparent.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.