Mengenal Ubun-ubun Bayi dan Cara Menjaganya
Moms tentu menyadari ada bagian lembut di bagian atas kepala bayi. Itulah yang disebut dengan ubun-ubun atau fontanel.
Bagian yang satu ini memang masih sangat rapuh sehingga Moms harus berhati-hati ketika menyentuhnya.
Lalu apakah sebenarnya fungsi ubun-ubun dan bagaimana cara menjaganya? Berikut penjelasannya:
Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Kepala Bayi Berkerak
Mengenal Ubun-Ubun Bayi
Tidak seperti orang dewasa, bayi memiliki tulang tengkorak yang tidak menyatu.
Ruang di antara tulang tengkorak merupakan bagian yang penting karena memungkinkan tulang untuk bergerak, dan bahkan tumpang tindih, ketika bayi melewati jalur lahir.
Ruang-ruang ini juga memungkinkan ruang untuk otak bayi tumbuh dan berkembang.
Terdapat dua bagian dari fontanel yaitu fontanel anterior di bagian atas kepala dan fontanel posterior di bagian belakang kepala.
Seiring waktu, fontanel mengeras dan menutup. Fontanel di bagian belakang kepala bayi Moms biasanya tertutup pada saat bayi berusia 2 bulan.
Fontanel di bagian atas biasanya tutup kira-kira antara usia 7 bulan dan 18 bulan.
Bolehkah Menyentuh Ubun-Ubun Bayi?
Beberapa orang tua mungkin merasa takut untuk menyentuh ubun-ubun bayi. Sebenarnya tidak perlu khawatir atau menghindari menyentuh ubun-ubun.
Hal ini karena ubun-ubun bayi dilindungi oleh membran keras atau lapisan jaringan.
Perubahan atau kelainan pada fontanel dapat memberikan petunjuk tentang perkembangan dan kesehatan bayi Moms.
Inilah alasan bagi dokter atau perawat untuk memeriksa fontanel bayi saat check-up.
Misalnya, penutupan fontanela yang tertunda atau fontanel yang membesar dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi medis.
Ketika Moms menyentuh ubun-ubun bayi, seharusnya terasa kuat dengan sedikit melengkung ke dalam.
Baca Juga : Apa Manfaat Topi untuk Bayi Baru Lahir?
Ubun-Ubun Bayi Cekung
Banyak orang tua akan khawatir tentang fontanel yang 'cekung' atau tertarik ke dalam karena ini merupakan tanda mengalami dehidrasi atau tidak memiliki cukup cairan di tubuh mereka.
Tak hanya itu, ada banyak tanda dehidrasi lain yang terjadi sebelum fontanel menjadi cekung, seperti popok yang basahnya lebih sedikit serta biasanya dehidrasi terjadi ketika bayi tidak makan dengan baik atau kehilangan cairan melalui muntah atau diare. Saat terjadi kondisi seperti ini pada bayi, segeralah untuk menemui dokter.
Selain melengkung ke dalam, fontanel bayi Moms mungkin menonjol atau terlihat terangkat ketika mereka menangis tetapi kembali ke datar atau sedikit melengkung ketika bayi tidak menangis dan berada dalam posisi normal.
Hal Ini bukan masalah yang perlu dikhawatirkan, namun jika fontanel menonjol tidak kembali normal mungkin merupakan tanda kondisi serius, seperti infeksi atau pembengkakan di otak.
Cara terbaik untuk mencegah ubun-ubun cekung adalah mencegah dehidrasi. Beberapa tips untuk mencegah dehidrasi adalah memberi bayi cairan dalam jumlah yang cukup dan mencari bantuan medis.
Moms juga harus meningkatkan jumlah cairan yang diberikan segera setelah bayi muntah atau mengalami diare.
Adapun untuk mengatasi fontanel yang cekung,umumnya memang membutuhkan bantuan dokter karena menyangkut masalah yang lebih serius.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.