Ketika Ibu Sakit, Dapatkah Tetap Memberi ASI pada Bayi?
Ketika bayi lahir, menjadi sebuah kebahagiaan untuk orangtuanya. Setiap hal yang diberikan untuk kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan bayi agar tetap baik.
Asupan nutrisi dan gizi yang diberikan ibu melalui ASI juga akan diusahakan sebaik-baiknya.
Seperti yang diketahui, Moms, ASI sangat penting untuk bayi terutama ASI eksklusif. ASI eksklusif diberikan sampai usia bayi 6 bulan, tanpa makanan dan minuman pendamping yang lain.
Secara umum, biasanya anak akan menerima ASI sampai ia berusia 2 tahun.
Tentunya semua tergantung kesediaan ASI yang dimiliki ibu. Untuk itu, bagi ibu yang baru melahirkan, sangat penting untuk mengetahui segala pengetahuan tentang proses menyusui.
Baca Juga : Mitos atau Fakta, Diet Bikin ASI Seret? Begini Diet Pasca Melahirkan yang Tepat
Namun, selama perjalanan waktu menyusui, keadaan setiap orang bisa berubah. Ada kalanya sang bayi yang sakit sehingga membuat ibu khawatir, ada juga kalanya justru kondisi ibu yang sakit dan ini juga membuat ibu khawatir.
Masalahnya, apakah ibu yang sedang dalam kondisi sakit tetap memberikan ASI untuk bayinya? Apakah hal tersebut akan berdampak buruk untuk tubuh bayi?
Lalu, apakah memberikan ASI tidak secara langsung atau ASIP ketika ibu sakit akan jauh lebih baik?
Segala pertanyaan Moms akan dijawab langsung oleh ahlinya, yaitu seorang konselor laktasi bernama dr. Aini.
Secara khusus melalui Kulwap Orami Community pada hari Kamis (19/2) lalu, dr. Aini menjawab tentang persoalan yang pastinya saat ini sering dialami oleh para ibu.
Tetap Berikan ASI ketika Sakit
Foto: cbsnews
Secara umum, jarang orang yang tahu ia terinfeksi penyakit sampai akhirnya menimbulkan gejala.
Padahal, 24 jam sebelum terdapat gejala apa pun, tubuh sudah secara otomatis terinfeksi virus atau bakteri. Jadi, ibu menyusui juga tak luput dari kondisi ini.
Namun ketika ibu sedang sakit, tetap dapat memberikan ASI pada bayi. Malahan, ibu wajib memberikan ASI ketika sakit karena tubuh ibu memproduksi antibodi terhadap penyakitnya yang kemudian diberikan pada bayi lewat menyusui.
Menurut dr. Aini juga, akan lebih baik untuk memberikan ASI secara langsung dan tidak melalui cara lain, misalnya dengan menggunakan dot.
Dot berbeda dengan puting payudara sehingga dapat membuat bayi bingung, hingga berpotensi alami tonsilitis, otitis media, hingga karies dentis.
“Ketika ibu menyusui sakit, tetap berikan ASI. Hal ini justru lebih baik karena antibodi dan sel-sel leukosit yang diproduksi tubuh ibu dapat masuk ke badan bayi melalui proses menyusui secara langsung,” ujar dokter yang praktik di RSIA Kemang Medical Care ini.
Baca Juga : Pentingnya Support System Bagi Ibu yang Baru Memiliki Bayi
Jika Ibu Dirawat di Rumah Sakit…
Foto: verywellfamily
Ibu yang sakit flu atau pilek dan hanya dirawat di rumah mungkin tidak masalah dalam menyusui. Namun ternyata, ketika ibu menyusui sampai dirawat di rumah sakit, ternyata tetap dapat memberikan asupan ASI untuk bayinya.
“Bila pasien sampai di rawat di rumah sakit, biasanya bayi juga ikut dibawa dalam ruang perawatan sehingga ibu tetap bisa menyusui dengan baik.
Disarankan untuk tidak memompa ASI karena bayi tidak mendapatkan sel-sel hidup seperti stem cell, leukosit, makrofag, antibodi, dan lainnya,” lanjut dr. Aini.
Terpenting adalah jaga kesehatan ibu agar tetap terhidrasi dengan baik dan selalu minum banyak cairan.
Ketika tubuh ibu terhidrasi, maka semakin baik suplai ASI yang diberikan pada bayi. Jadi, tak perlu khawatir lagi dengan menyusui saat sakit, ya, Moms!
(DG/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.