4 Ciri-Ciri ASI Basi dari Bau, Tekstur, Warna dan Rasanya
Sebagai ibu yang sedang menyusui, Moms perlu mengetahui beberapa ciri-ciri ASI basi, lho.
Tidak ada yang lebih buruk daripada mengetahui bahwa ASI menjadi basi lebih cepat dari yang diharapkan, padahal kita sudah memompa sepenuh hati.
Tidak ada seorang ibu pun yang mau membuang setetes susu yang diperolehnya dengan susah payah.
Tidak berbeda dengan susu sapi, ASI akan membusuk jika dibiarkan terbuka, atau bahkan di lemari es lebih lama dari waktu yang dianjurkan.
ASI harus dibiarkan pada suhu kamar tidak lebih dari 4 hingga 6 jam.
Demikian pula, ketahanan ASI dalam kulkas tidak lebih dari delapan hari.
Bila ingin menyimpan ASI lebih lama, maka ASI harus dibekukan, atau segera digunakan, selama tidak terdapat ciri-ciri ASI basi yang terlihat.
Nah, kira-kira bagaimana penampilan dari ASI yang telah basi? Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: 9 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami serta Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
Faktor yang Memengaruhi Bau dan Rasa ASI
Perubahan aroma dan tekstur, serta kualitas suatu makanan atau minuman dipengaruhi oleh beberapa hal.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Pediatric Clinics of North America, saat bayi menyusu dari ibunya, sebagian air liurnya kembali ke payudara ibu melalui sinus laktiferus (lubang utama tempat ASI mengalir).
Tubuh ibu secara efektif membaca air liur sebagai penanda pertumbuhan, cedera, dan penyakit, serta mengubah faktor bioaktif yang dihasilkan payudara.
Hal ini akan menyebabkan perubahan tekstur dan bau susu dari satu pemberian ASI ke pemberian lainnya.
Jika bayi sakit, ASI mungkin memiliki lebih banyak antibodi spesifik atau agen antiinflamasi dibandingkan saat bayi 100% sehat.
Hal-hal yang mempengaruhi bau ASI antara lain:
- Makanan
- Mengonsumsi obat-obatan
- Proses pembekuan
- Wadah penyimpanan
Karena bau dan rasa sangat erat kaitannya, faktor yang sama yang mempengaruhi bau ASI juga dapat memengaruhi rasanya.
Makanan merupakan faktor yang sangat penting, misalnya rasa yang kuat, terutama rasa pedas atau rempah yang menyengat dapat mempengaruhi ASI dengan rasa tersebut.
Dilansir dari Very Well Family, ASI yang normal memiliki berbagai warna. Beberapa di antaranya adalah kuning, putih pucat, berwarna biru, dan juga sedikit jingga.
Warna ASI bahkan dapat bervariasi dalam sesi pemompaan yang sama.
Terdapat dua jenis ASI yang dibagi berdasarkan teksturnya, yaitu foremilk dan hindmilk.
ASI foremilk atau air susu pertama yang memiliki tekstur lebih encer. Sedangkan ASI hindmilk memiliki tekstur lebih kental dan berlemak.
Baca Juga: 12 Makanan Pelancar ASI yang Enak serta Bergizi, Bikin ASI Deras dan Nggak Seret!
Ciri-Ciri ASI Basi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ciri-ciri ASI busuk sangat penting untuk diketahui oleh Moms yang tengah menyusui.
Berikut beberapa ciri-ciri ASI basi yang wajib Moms ketahui.
1. Berbau Busuk yang Menyengat
Salah satu ciri-ciri ASI basi yakni memiliki aroma yang mirip dengan susu sapi busuk.
Selain itu, terkadang aromanya juga bisa seperti bau logam dengan tekstur susu yang seperti sabun.
Bau ini biasanya disebabkan oleh tingkat enzim lipase yang lebih tinggi yang diproduksi beberapa ibu. ASI mengandung lipase yang memecah lemak untuk bayi.
Pada Moms dengan ASI lipase tinggi, enzim tersebut dapat menyebabkan ASI yang dicairkan berbau asam atau seperti sabun.
Namun meskipun begitu, ASI masih aman dikonsumsi, dikutip dari La Leche League International.
2. ASI Menggumpal
Ciri-ciri ASI basi selanjutnya adalah tampilan ASI yang cenderung menggumpal.
Meskipun ASI sering kali terpisah menjadi lapisan berlemak, namun jika ASI masih segar biasanya akan kembali mengental saat diaduk dengan lembut.
Jika ASI tidak tercampur saat diaduk atau jika ada gumpalan di dalam ASI, itu adalah ciri-ciri ASI basi.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa bayi akan menolak ASI ini.
Jadi, sebelum membekukan ASI dalam jumlah besar, mungkin ada baiknya memberi ASI segar untuk melihat apakah bayi akan menerimanya atau tidak.
Jika tidak, Moms dapat mengatasi masalah ini dengan mendidihkan ASI sebelum dibekukan.
Moms juga bisa menyiasatinya dengan selalu memberikan ASI hangat pada bayi, dengan menyesuaikan suhunya setelah dicairkan dari lemari es atau freezer.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Cooler Bag ASI untuk Jaga Kualitas ASI
3. Memiliki Rasa yang Asam
Cara termudah untuk mengetahui ciri-ciri ASI basi atau tidak adalah dengan mencicipinya sendiri.
Banyak Moms yang merasakan bahwa akan terasa mirip dengan susu sapi busuk dan terasa asam.
ASI yang terasa asam bisa jadi ciri-ciri ASI basi, juga Moms!
Jadi, jika Moms merasakan sesuatu yang aneh, sebaiknya tidak memberikannya kepada bayi.
4. Berubah Warna
Ciri-ciri ASI basi yang terakhir adalah adanya perubahan warna pada ASI.
Warna ASI memang bisa berbeda-beda dalam sesi pemompaan yang sama.
Sebagian besar variasi disebabkan oleh rasio spesifik foremilk dan hindmilk yang cenderung berubah dari pagi ke malam.
Foremilk jauh lebih encer, sedangkan hindmilk lebih kental dan berlemak.
Namun, faktor lain seperti diet, pengobatan, jamu, dan hidrasi juga berperan.
Hal penting yang harus diingat adalah bahwa warna normal ASI sebelum basi.
Ciri-ciri ASI basi memiliki warna yang terlihat lebih kemerahan atau berubah menjadi kecokelatan.
Berapa Lama ASI Bisa Basi?
Menurut Baby Center, ASI yang telah diperah akan tetap segar saat disimpan di dalam lemari es selama 3 sampai 5 hari, tergantung pada suhu dan tempat menyimpan ASI tersebut.
Untuk masa simpan yang maksimal, simpan ASI di tempat yang paling dingin di dalam lemari es dan bukan di bagian pintu yang suhunya berubah-ubah.
Perhatikan cara dan tempat menyimpan ASI di dalam kulkas ini agar nutrisi dari ASI dapat terjaga dengan baik.
Berikut adalah panduan penyimpanan ASI yang disarankan:
1. Pada Suhu Ruangan (25°C atau lebih rendah)
ASI bertahan hanya selama 4 jam (sebaiknya gunakan dalam 1–2 jam jika suhu lebih tinggi).
2. Dalam Kulkas (4°C): 3–8 hari
Idealnya gunakan dalam 4 hari untuk kualitas terbaik. Simpan di bagian tengah kulkas, bukan di pintu, untuk suhu yang lebih stabil.
3. Freezer Bagian Atas Kulkas (-18°C): 6-12 bulan
Tetapi sebaiknya gunakan dalam 6 bulan.
4. Deep Freezer (-20°C): 12 bulan atau lebih
Tetapi sebaiknya gunakan dalam 12 bulan.
Pastikan untuk menyimpan ASI dalam wadah yang tertutup dengan rapat dan label dengan tanggal ketika ASI tersebut diperas.
Saat hendak memberikannya pada bayi, sebaiknya gunakan ASI yang paling lama terlebih dahulu.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Kantong ASI dari Berbagai Brand Terbaik, Yuk Pilih Moms!
Tips Menyimpan ASI agar Tidak Cepat Basi
Ada dua fase ASI, yakni ASI segar dan ASI yang sudah disimpan.
Sesuai namanya, ASI segar adalah air susu yang baru saja dipompa, memiliki kesegaran yang baik, dan penuh dengan nutrisi, serta antibodi yang baik.
ASI yang sudah disimpan adalah ASI yang telah melewati masa idealnya tetapi masih baik untuk diberikan pada bayi.
ASI ini telah disimpan dengan benar di lemari es atau freezer, tidak mengandung bakteri, dan tidak akan mengancam kesehatan bayi.
Moms dapat menjamin ASI untuk si kecil, tetapi beberapa manfaatnya mungkin akan berkurang karena kondisi ASI yang tidak lagi segar.
Selain itu, ada dua faktor utama yang mempengaruhi lamanya waktu untuk mengawetkan ASI secara efektif.
1. Perhatikan Suhu Tempat Penyimpanan
ASI yang disimpan di lemari es sebaiknya disimpan di bagian belakang, dimana suhunya paling dingin dan paling stabil, tidak terpengaruh oleh buka tutup pintu.
ASI yang disimpan dalam freezer lemari es dapat bertahan hingga 6 bulan.
Baca Juga: Bra Menyusui: Tips Memilih, Menggunakan, dan Rekomendasi Produk yang Bagus serta Nyaman
2. Simpan di Wadah Khusus yang Tersegel Rapat
Simpan ASI dalam kantong penyimpanan khusus ASI yang dibuat khusus untuk pembekuan atau dalam botol plastik keras atau bisa juga dengan botol kaca.
Wadah-wadah tersebut harus bersih dan tertutup rapat sebelum disimpan untuk mencegah kontaminasi, yang dapat menyebabkan pembusukan ASI.
Jika ASI tidak tersegel atau tertutup dengan benar, misalnya karena kantung atau wadahnya sobek, kemungkinan ASI rusak sangat meningkat.
Pastikan untuk menurut rapat wadahnya dan menyimpan ASI dengan posisi yang benar sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.
Melansir dari Mayo Clinic, direkomendasikan untuk menyimpan ASI dalam wadah plastik keras, atau dalam kantong ASI yang dirancang khusus.
Karena penggunaan barang tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk sobek dan tidak rentan terhadap kontaminasi.
3. Gunakan Label dengan Tanggal
Jika hendak menyimpan ASI, Moms perlu mencatat label dengan tanggal.
Selalu tulis tanggal ASI pada wadah atau kantong penyimpanan.
Ini membantu Moms mengikuti urutan penyimpanan ASI dan menghindari penggunaan ASI yang sudah basi.
Baca Juga: 19 Cara Memperbanyak ASI, Ketahui Tanda ASI Seret Juga!
Itu dia beberapa ciri-ciri ASI basi yang patut setiap orang tua ketahui.
Jangan sampai akibat keteledoran, membuat Si Kecil menjadi korbannya.
Jika telah terlihat beberapa ciri-ciri ASI basi terlihat pada ASI yang sudah Moms simpan, ada baiknya untuk segera membuangnya.
Selalu dicek terlebih dahulu sebelum diberi pada Si Kecil, ya!
- https://www.laleche.org.uk/storing-your-milk/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
- https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/how-to-safely-store-breast-milk_20000311
- https://www.llli.org/breastfeeding-info/milk-issues/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3586783/
- https://www.verywellfamily.com/the-colors-of-breast-milk-431984
- https://momlovesbest.com/feeding/breast-pumps/breast-milk-gone-bad
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.