Seperti Apa Perkembangan Penglihatan Bayi 1 Bulan?
Meski baru lahir, bayi akan belajar untuk fokus memandang dengan kedua matanya, sehingga sekarang ia dapat melacak objek bergerak.
Meskipun perkembangan penglihatan bayi 1 bulan didominasi pandangan yang buram, penglihatannya akan menajam seiring pertumbuhannya dari hari ke hari.
Berikut ini pedoman dari ahli kesehatan University of Rochester School of Medicine and Dentistry terkait perkembangan penglihatan bayi 1 bulan.
Penting untuk diingat bahwa tidak setiap anak adalah sama. Beberapa bayi mungkin mencapai milestone indra penglihatan pada usia yang berbeda.
Jangan ragu konsultasi secara klinis ya Moms jika curiga ia mengalami permasalahan penglihatan.
Perkembangan Penglihatan Bayi 1 Bulan
Foto: Orami Photo Stock
Sesaat setelah lahir, bayi akan memulai pandangannya dengan penglihatan yang buruk.
Namun, tidak perlu ragu akan kemampuannya melacak lokasi puting untuk proses inisiasi menyusui dini (IMD).
Berdasarkan hasil penelitian di Policlinico Abano Terme Italia pada 2015, terungkap bayi dapat menemukan puting Moms karena suhunya yang lebih hangat dari payudara.
Refleks mencari puting juga dibantu oleh indera penciumannya yang sudah sangat tajam, mendeteksi dari mana aroma susu berasal. Menurut para peneliti, suhu puting ibu rata-rata lebih tinggi 0,2 derajat Celcius dibanding sekitarnya.
Menjelang 1 bulan, kemampuan penglihatannya terlihat ketika bayi akan berkedip sebagai respons terhadap cahaya terang atau sesuatu yang mendekat.
Baca Juga: Usia Berapa Bayi Bisa Melihat dengan Jelas? Ketahui Tahap Perkembangan Penglihatannya
Mata terkadang tidak terkoordinasi, mungkin terlihat juling, adalah hal yang normal, dan mulai akan membaik di bulan berikutnya.
Ia juga akan mampu menatap objek jika dipegang 20-25 cm di hadapannya.
Saat 1 bulan, bayi akan mulai melihat dengan jelas lekuk wajah, kontrasnya warna hitam dan putih, hingga dapat mengikuti suatu objek bergerak hingga 90 derajat.
Makanya di usia ini, mereka mulai mengenali siapa orang tua atau pengasuh, sehingga bisa menangis saat ditinggal. Di usia ini juga air mata mulai terbentuk.
Menstimulasi Penglihatan Bayi 1 Bulan
Foto: Orami Photo Stock
Dikutip dari Baby Centre, untuk melatih perkembangan penglihatan bayi 1 bulan, yang pertama, adalah melintaskan mainan atau benda di depan wajahnya untuk menarik perhatiannya.
Jika Moms mencoba bermain tatapan mata-ke-mata dengan bergerak sangat dekat dengan wajahnya, dan perlahan-lahan menganggukkan kepala, Moms akan sadar matanya terkunci hanya pada pandanganmu.
Perkembangan penglihatan bayi 1 bulan sangatlah menakjubkan. Tidak perlu memberikan dia banyak mainan di awal kelahiran.
Untuk mengenal warna dan tekstur yang berbeda, bayi baru lahir cukup distimulasi dengan benda-benda yang ada di rumah.
Bawalah kertas foil mengkilap, atau perkakas dapur plastik cerah, di depan wajahnya lalu bawa ke atas, bawah, dari sisi ke sisi untuk memperoleh fokusnya.
Meskipun bayi baru bisa lancar mengikuti gerakan vertikal sampai dia berusia sekitar 3 bulan.
Baca Juga: Gangguan Penglihatan pada Anak, Apa Penyebabnya?
Mengapa Bayi Suka Menatap ke Atas?
Foto: Orami Photo Stock
Mary Kohn, dokter anak dari Rumah Sakit Universitas Colorado, menyatakan tidak perlu khawatir dengan kebiasaan bayi 1 bulan menatap ke atas.
Seperti disebut di awal artikel, bayi 1 bulan baru bisa menatap jelas benda sekitar 9 inci di depan wajahnya.
Keberadaan atau warna langit-langit yang kontras dan cukup menarik, ditambah cahaya lampu atau bayangan yang membuatnya senang mendongak dan menatap ke atas.
"Bayi baru lahir dan bayi secara visual tertarik pada kontras. Misalnya, alih-alih melihat keluar jendela, mereka akan memperhatikan bingkai jendela," kata Kohn seperti dilansir Romper.
Baca Juga: 4 Permainan Sensori untuk Stimulasi Indera Penglihatan Bayi 0-12 Bulan, Yuk Coba!
Untuk memastikan Si Kecil tumbuh dan berkembang sesuai usianya, Moms bisa pantau tinggi dan berat badannya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!
Pada fitur Growth Tracker ini, Moms dapat mengetahui apakah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.
Yuk, coba fiturnya dengan meng-klik gambar di bawah ini, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.