7 Makanan yang Bisa Redakan Tantrum Balita, Moms Mau Coba?
Sudah mencoba segala cara, tapi si kecil masih saja sering tantrum? Itu berarti Moms perlu mulai melakukan perubahan dalam makanan balita.
Dari Amanda Ursell, penulis dari Baby and Toddler Food Bible, diketahui kalau makanan dan konsumsi gula balita dapat mempengaruhi frekuensi dan lamanya tantrum. Ini karena makanan berperan penting dalam produksi hormon serta kadar gula darah balita.
Contohnya saja, mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat akan memicu produksi hormon stress dan adrenalin yang membuat balita cemas, rewel, gelisah, dan emosional.
Di sisi lain, kebiasaan balita tantrum bisa diredakan bila Moms memberikan makanan balita yang mendorong produksi dua hormon berikut:
• Serotonin. Si “hormon bahagia” yang membuat perasaan lebih tenang.
• Dopamin. Hormon yang meningkatkan kadar kepuasan dan kebahagiaan.
Supaya balita senang dan Moms tenang, coba mulai berikan beberapa makanan ini:
Sayuran Hijau
Foto: Bellamysorganic.com.sg
Batasi konsumsi gula dan tambahkan lebih banyak sayuran hijau kedalam makanan balita untuk membatasi produksi adrenalin dan membuatnya lebih tenang.
Selain kaya akan vitamin B yang dapat meningkatkan mood, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, sawi, atau kangkung juga memiliki kadar zinc dan magnesium tinggi.
Baca Juga: 4 Cara Jitu Agar Anak Mau Makan Sayur
Telur
Foto: Freshmommyblog.com
Sedang melalui masa dimana balita sering rewel dan mudah tantrum karena masalah kecil? Coba tambahkan telur dalam pola makan balita untuk mendapatkan tyrosine yang berperan dalam produksi dopamin.
Yang luar biasa, tyrosine dapat menambah motivasi, sehingga balita tidak gampang menangis dan frustasi saat menghadapi tantangan.
Bubur Oatmeal
Foto: Crosswinds.org
Makan semangkuk bubur oatmeal atau sajian berbahan dasar oatmeal lain untuk sarapan bisa membantu balita lebih tenang dan fokus sepanjang hari lho, Moms.
Menurut ahli gizi Loweri Turner, oatmeal bisa meredakan balita tantrum karena mengandung asam glutamat yang digunakan oleh tubuh untuk memproduksi hormon serotonin dan zat kimia otak bernama gaba.
Nah, kombinasi kedua kandungan dalam oatmeal tadi akan membuat balita lebih rileks dan tidak gampang cemas, sehingga tidak mudah tantrum.
Salmon
Foto: Nanoosh.com
Sudah tahu kan Moms, kalau ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel mengandung asam lemak omega-3?
Selain baik untuk perkembangan otak, asam lemak omega-3 juga dapat melancarkan komunikasi antar sel otak. Hasilnya, balita menjadi lebih kalem, fokus, dan tidak gampang tantrum.
Baca juga : Resep Bubur Ikan Salmon untuk Sekeluarga
Daging
foto: home.bt.com
Sebuah studi dari University of Minnesota menyimpulkan bahwa kadar zinc dan zat besi yang terlalu rendah dalam tubuh dapat membuat bagian hippocampus otak balita tidak berfungsi secara efektif, sehingga menjadi gampang tantrum.
Nah, Moms bisa menambahkan daging sapi, kambing, maupun paha dan sayap ayam sebagai sumber zinc dan zat besi agar balita lebih fokus dan kalem.
Dark Chocolate
Foto: Adelbergpediatricdental.com
Maksudnya bukan coklat susu yang rasanya manis Moms, tapi dark chocolate yang tinggi kadar kakao dan rendah gula.
Walau rasa dark chocolate lebih pahit, kandungan didalamnya bisa membantu menekan produksi hormon penyebab balita tantrum dan cemas seperti kortisol, epinephrine, dan norepinephrine.
Baca Juga: Selain Untuk Mengurangi Stres, Ini 6 Manfaat Lain dari Dark Chocolate
Buah
Foto: Telegraph.co.uk
Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam buah strawberry, blueberry, alpukat, dan jeruk juga bisa menekan produksi hormon stress penyebab tantrum lho, Moms. Sedangkan buah peach bisa berfungsi sebagai penenang alami yang membantu otot dan pikiran balita lebih kalem, serta mengurangi rasa cemas.
Supaya lebih efektif, sebaiknya buah disajikan dengan segar tanpa tambahan gula ya, Moms.
Ungkapan “kamu adalah apa yang kamu makan” juga ternyata berlaku bagi balita. Jadi kalau ingin meredakan balita tantrum, Moms perlu terus memperhatikan pola makannya.
Bagaimana Moms, tertarik untuk mencoba? Tapi jangan lupa jika Si Kecil menunjukkan gejala tanrtum yang berlebihan, konsultasikan pada psikolog anak.
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.