26 Juni 2024

7 Manfaat Menggabungkan Seni Saat Belajar, Dukung Masa Depan Anak

Mengingat persaingan kian ketat nantinya, anak wajib dibekali pendidikan yang tepat

Kekhawatiran setiap orang tua ketika anaknya mulai memasuki usia pra sekolah adalah sekolah mana yang bagus untuk menunjang perkembangannya baik secara akademis maupun skill di bidang lain.

Terutama mengingat di era sekarang, persaingan global membuat anak-anak patut dibekali dengan banyak keterampilan sejak dini untuk masa depannya.

Jika dulu kesuksesan diraih di usia 40 tahun, saat ini siapapun bisa meraih sukses bahkan di usia 20-an sekalipun.

Karena persaingan yang tinggi tersebut tentu Moms ingin membekali buah hati dengan pendidikan yang terbaik.

Apalagi profesi di masa mendatang akan sangat beragam dan menantang.

“Pendidikan yang mengakomodir kebutuhan tersebut antara lain yang memfasilitasi anak agar bisa berpikir kreatif, fleksibel menghadapi perubahan di sekitar, terbiasa dgn problem solving. Salah satunya dengan art,” ujar Psikolog Jovita Maria Ferliana saat ditemui di pembukaan sekolah baru di Sampoerna Academy BSD, Tangerang baru-baru ini.

Apa Itu Art dalam Pendidikan?

whatsapp image 2018 09 22 at 10.56.31
Foto: whatsapp image 2018 09 22 at 10.56.31

Seni ini adalah bagian menyenangkan, sarana bereksplorasi, dan bukan sekadar seni melukis, menyanyi, dan sejenisnya.

“Namun, sesuatu yang kompleks dan luas karena bisa mendatangkan passion dan merasa gembira ketika melakukannya. Itu sebabnya art dan pendidikan dapat menyatu,” kata Jovita lagi.

Kolaborasi seni dan pendidikan juga memiliki manfaat positif untuk diri anak. Apa saja fungsinya?

1. Memupuk Kreativitas

“Bagaimana anak bisa berpikir out of the box, menghasilkan ide baru, dan anak membutuhkan fasilitas untuk menstimulasinya. Sekolah pun harus bisa memberi fasilitas untuk keinginan tersebut,” tutur Jovita.

2. Belajar Berintegrasi dengan Orang Lain

Kenapa kolaborasi diperlukan? Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Misalnya, seorang dokter sepintar apapun dirinya jika tidak bisa beradaptasi dengan perubahan, tidak mampu mengkomunikasikan ilmunya atau tidak bisa bekerjasama tentu perannya tidak akan maksimal dalam pekerjaan.

Baca Juga : Ciri-ciri Gangguan Belajar Pada Anak

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Seni memang berkaitan erat dengan rasa percaya diri. Dan seni mampu mengasah keberaniaan anak.

“Misalnya, tampil di panggung untuk menari. Bagi dewasa saja grogi apalagi anak. Maka tujuannya seni itu membuat kita berani keluar dari zona nyaman. Mau dan bisa melakukan apa-apa sendiri jadi kalau menghadapi situasi tidak biasa ia tidak akan bingung,” ujar Jovita yang melanjutkan hal ini berbeda dengan ketika anak di rumah dimana banyak hal yang serba tersedia.

4. Memecahkan Masalah

Seni juga membuat anak berpikir soal solusi terbaik dari masalah yang dihadapinya.

Misal, ketika anak diminta membuat pesawat anak tapi ia tidak bisa melakukan, namun kemudian ia bertanya pada gurunya.

“Jadi sangat penting jika gurunya akomodatif dan membantu. Ini berguna untuk di masa depan apapun masalah yang dihadapi anak bisa meghadapinya sendiri.”

5. Daya Juang atau Kegigihan

Jika anak-anak salah dalam arti melakukan hal yang tidak sesuai harapan, Jovita menyarankan orang dewasa tidak menyalahkannya.

Lebih baik mendorongnya agar tidak mengulang kesalahan tersebut.

“Beri apresiasi sejauh mana usaha yang ia lakukan, karena prosesnya juga harus dihargai. Jadi jika anak melakukan kesalahan, dorong ia dengan positif. Tujuannya, agar mental anak terlatih tetap termotivasi untuk memperbaiki kesalahan. Jadi, mau berapa kalipun ia salah, ia tetap gigih agar berhasil.”

6. Fokus

whatsapp image 2018 09 22 at 10.49.29
Foto: whatsapp image 2018 09 22 at 10.49.29

Wah, ternyata seni juga membuat anak lebih mudah fokus, lho. Terutama jika daya konsentrasi anak cukup lemah.

Dengan cara bermain yang menyenangkan, anak tidak merasa melakukan hal yang monoton.

Ia juga akan memperhatikan hal detail dengan baik.

“Misalnya, dengan melakukan prakarya yang dikerjakan step by step.”

7. Rasa Tanggung Jawab

Terakhir, anak memiliki rasa tanggung jawab.

Ia tak hanya tahu harus menyelesaikan tugas tapi juga ia memegang andil dan punya peran bermanfaat bagi orang di sekitarnya.

“One man show saja tidak akan berhasil. Justru anak-anak yang berhasil di masa depan itu yang bisa diajak dan mau bekerjasama dengan orang lain dari kolaborasi macam-macam bidang. Maka ia akan lebih cepat mencapai kesuksesan.”

Jadi, kesimpulannya seni itu menjadi modal penting dalam pembelajaran, ya, Moms.

Terutama karena berperan penting membuat anak lebih aktif, terampil, dan mandiri.

Dengan begitu kita pun tak terlalu khawatir karena ia memiliki bekal untuk masa depannya yang dilatih sejak usia dini.

Apakah Moms setuju dengan manfaat seni dalam pembelajaran sehari-hari?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.