Kandungan Surat Al Anfal Ayat 2, Tentang Sifat yang Dimiliki Orang Mukmin
Surat Al Anfal ayat 2 merupakan salah satu ayat dalam Alquran yang memiliki tafsiran menarik.
Salah satunya, surat ini diturunkan bertepatan dengan Perang Badar.
Surat Alquran yang satu ini secara umum menjelaskan tentang jarahan perang.
Yuk, simak penjelasan mendalam mengenai arti dan kandungan surat Al Anfal ayat 2 berikut ini!
Bacaan Surat Al Anfal Ayat 2 dan Artinya
Foto Ilustrasi Membaca Alquran (Orami Photo Stock)
Surat Al Anfal adalah surat ke-8 dalam Al Quran dan termasuk ke dalam surat Madaniyyah, karena diturunkan di kota Madinah.
Surat Al Anfal turun bertepatan dengan peristiwa Perang Badar, yaitu perang fisik perlawanan terhadap kaum kafir Quraisy Mekkah pada tahun ke-2 Hijriah.
Penamaan surat Al Anfal diambil dari kata yang terdapat di permulaan surat.
Kata Al Anfal dalam bahasa Arab الأنفال yang artinya “Jarahan”.
Secara bahasa, kata Al Anfal dapat diartikan sebagai harta rampasan.
Melansir Lite Quran, berikut bunyi surat Al Anfal ayat 2 beserta artinya:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
Innamal-mu'minūnal-lażīna iżā żukirallāhu wajilat qulūbuhum wa iżā tuliyat ‘alaihim āyātuhū zādathum īmānaw wa ‘alā rabbihim yatawakkalūn(a)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal.” (QS. Al Anfal: 2)
Baca Juga: 9+ Keutamaan Surat Al Qadr, Salah Satunya Masuk Surga tanpa Hisab, Masya Allah!
Kandungan Surat Al Anfal ayat 2
Foto Alquran dan Tasbih (Orami Photo Stock)
Allah menjelaskan bahwa orang-orang mukmin adalah mereka yang memiliki sifat seperti tersebut dalam ayat ini, yakni:
1. Apabila disebutkan nama Allah, maka bergetarlah hatinya
Hal ini karena ingat akan keagungan dan kekuasaan-Nya.
Bergetar hati merupakan perumpamaan dari rasa takut yang timbul karena ketakutan tak dapat memenuhi tugas kewajiban sebagai hamba Allah SWT.
Selain itu, timul perasaan sangat berdosa jika melanggar apa yang telah dilarang-Nya.
Perasaan hati bergetar ini juga timbul dalam jiwanya saat mengingat betapa besar nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepadanya.
Memang perasaan ini adalah sebuah perasaan yang abstrak.
Hanya yang bersangkutan dan Allah lah yang mengetahuinya.
Hal tersebut juga tercantum dalam firman Allah surat Al-Mu'minun ayat 60 berikut:
وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ ۙ
Wal-lażīna yu'tūna mā ātaw wa qulūbuhum wajilatun annahum ilā rabbihim rāji‘ūn(a)
Artinya: “dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.” (QS. Al-Mu'minun: 60)
Baca Juga: Tafsir Surat Ali Imran 134, Ini 4 Sifat Orang Bertaqwa Menurut Alquran
2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah, maka akan bertambah kuat iman mereka
Hal tersebut terjadi karena ayat-ayat itu mengandung dalil-dalil yang kuat.
Bisa mempengaruhi jiwanya sedemikian rupa sehingga membuat mereka bertambah yakin, mantap, serta dapat memahami kandungan isinya.
Bahkan, ayat ini dapat membuat seseorang tergerak untuk melakukan perintah yang terkandung dari dalil tersebut.
Semakin sering mereka mendengar ayat-ayat Al Quran dibacakan, maka akan semakin kokoh pula keimanan mereka.
Selain itu, semakin mendalam juga rasa tunduk terhadap Sang Pencinta, Allah SWT.
Rasulullah bersabda:
َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً، أَعْلاَهَا شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ الله ُوَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذٰى عَنِ الطَّرِيْقِ
(رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)
Artinya: “Iman itu lebih dari 70 cabang, yang tertinggi adalah pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Dan firman Allah:
وَلَمَّا رَاَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْاَحْزَابَۙ قَالُوْا هٰذَا مَا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَصَدَقَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ ۖوَمَا زَادَهُمْ اِلَّآ اِيْمَانًا وَّتَسْلِيْمًاۗ
Artinya: “Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman mereka.” (Al-Ahzab Ayat 22)
Baca Juga: 7 Keutamaan Surat Al Kahfi, Insya Allah Diampuni Dosa dan Mendapatkan Sakinah dalam Keluarga
3. Hanya bertawakal kepada Allah SWT, tidak berserah diri kepada yang lain selain Allah SWT
Tawakal adalah berserah diri kepada Allah.
Lebih tepatnya adalah menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah dalam menghadapi semua permasalahan hidup.
Hal ini termasuk urusan pekerjaan, kesehatan, atau kondisi apa pun, namun tetap harus diiringi dengan melakukan usaha.
Tawakal bukan hanya sekedar perkataan atau ucapan lisan semata, tetapi harus datang dari hati yang paling dalam.
Terkadang, tawakal menjadi hal yang sangat berat dilakukan.
Karena sebagai manusia biasa, sering tanpa disadari bahwa kita terkadang bergantung pada orang lain.
Meski dalam lubuk hati terdalamnya, tetap meyakini bahwa Allah SWT adalah Sang Maha Kuasa.
Dalam bertawakal, seorang muslim harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa kemaslahatan, kemudharatan, penolakan, dan pemberian, semua ada di tangan Allah SWT.
Tidak ada yang lain kecuali Allah, serta tidak berserah diri kepada selain Allah SWT.
Baca Juga: Bacaan Surat Al Kautsar Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Surat Al Anfal Ayat 3-4
Foto Alquran (Orami Photo Stock)
Berikut bacaan surat Al Anfal ayat 3 dalam Bahasa Arab dan latinnya:
الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ
Al-lażīna yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a)
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Anfal: 3)
Sedangkan bunyi surat Al Anfal ayat 4 dalam Bahasa Arab dan latinnya adalah sebagai berikut:
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ
Ulā'ika humul-mu'minūna ḥaqqā(n), lahum darajātun ‘inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqun karīm(un)
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (QS. Al Anfal: 4)
Selain tiga sifat di atas, orang mukmin sejati juga memiliki dua sifat sebagai berikut:
- Istiqamah untuk menunaikan sholat lima waktu dengan sempurna syarat-syarat dan rukun-rukun sholatnya. Serta melaksanakannya tepat waktu dengan khusyuk dan tunduk semata hanya kepada Allah SWT.
- Menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan kepadanya. Infak yang dimaksud adalah dengan mengeluarkan zakat, dan semua hak hamba-hamba Allah baik yang sunnah dan yang wajib.
Allah menegaskan dalam ayat ke-4 Surat Al Anfal bahwa orang-orang yang menghiasi diri dengan sifat-sifat tersebut adalah seorang mukmin sejati.
Baca Juga: 10 Arti Mimpi Perang yang Punya Makna Tanda Peringatan Khusus
Itulah kandungan surat Al Anfal ayat 2 terkait jarahan perang dan sifat orang mukmin.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan mukmin sejati, ya Moms.
- https://litequran.net/al-anfal
- https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-anfal-ayat-2/
- https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-anfal-ayat-3-4/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.