17 April 2024

6 Masjid di Jakarta Barat yang Indah untuk Nyaman Ibadah

Salah satunya Masjid Angke
6 Masjid di Jakarta Barat yang Indah untuk Nyaman Ibadah

Foto: Google.com/maps/Masjid Jami Al Hamidiyah

Ada banyak pilihan masjid di Jakarta Barat untuk umat Islam jadikan tempat beribadah.

Dari masjid bersejarah hingga bangunan modern yang megah, setiap masjid di Jakarta Barat memiliki cerita dan keunikan tersendiri.

Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid di Jakarta Barat juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan kesejahteraan umat.

Misalnya mengadakan program keagamaan hingga kegiatan sosial seperti pemberian makanan dan bantuan bagi yang membutuhkan.

Hal ini menjadikan masjid di Jakarta Barat menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas yang memperkaya kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga: 15 Contoh Materi Pesantren Kilat SD di Bulan Ramadan

Daftar Masjid di Jakarta Barat

Berikut daftar masjid di Jakarta Barat yang bisa umat muslim sambangi untuk beribadah sekaligus memperkaya pengetahuan agama islam.

1. Masjid Jami Al Hamidiyah Kalideres

Masjid Jami Al Hamidiyah Kalideres
Foto: Masjid Jami Al Hamidiyah Kalideres (Google.com/maps/Said Indo)

Lokasi: Jl. Raya Semanan Rt.04/06, Kel Semanan Kec. Kalideres, Jakarta Barat

Masjid Jami Alhamidiah merupakan masjid terbesar di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Masjid ini diwakafkan oleh Hj. Sadiah dikhususkan untuk mendiang suami tercintanya yaitu H. Abdul Hamid bin H. Ramban.

Bentuk eksterior bangunan masjid ini didominasi warna putih polos. Sederhana, tapi sekaligus megah.

Sementara interiornya cukup menarik. Di bagian langit-langit kubahnya dihias paduan warna biru dan putih.

Seperti warna langit dengan awannya atau warna air laut dengan buihnya.

Masjid ini terdiri dari dua lantai, di mana langit-langitnya menyatu, sehingga bangunan tampak tinggi dan luas.

Terdapat juga area parkir yang dapat menampung beberapa kendaraan.

2. Masjid Jami An-Nawier

Masjid Jami An Nawier
Foto: Masjid Jami An Nawier (Google.com/Maps/R. Ramadan)

Lokasi: Jl. Pekojan Raya No.71, RT.3/RW.1, Pekojan, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat

Masjid Jami An-Nawier, atau lebih dikenal sebagai Masjid Jami Pekojan, merupakan salah satu masjid bersejarah di Jakarta Barat.

Masjid ini memiliki sejarah yang panjang, terkait dengan perjuangan pendirinya, yaitu Komandan Dahlan, seorang tokoh ulama terkemuka pada masanya.

Masjid Jami Pekojan memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Jakarta, serta memiliki hubungan erat dengan masjid-masjid kuno di Keraton Surakarta dan Banten.

Masjid ini juga merupakan pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan, dengan jumlah jamaah yang tidak kurang dari 2000 orang setiap Jumatnya.

Untuk mengatasi jumlah jamaah yang tidak tertampung, pengurus masjid terus berusaha menambah ruangan.

Di dalam masjid terdapat sebuah mimbar yang cukup antik, hadiah dari seorang Sultan Pontianak pada abad ke-18.

Meskipun telah mengalami beberapa perubahan, Masjid Jami Pekojan tetap mempertahankan kesan kekunoannya.

Pemerintah DKI Jakarta bahkan turut serta dalam pemeliharaan masjid ini, yang merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan pariwisata di Jakarta.

Baca Juga: Daftar Masjid Surabaya yang Unik, Jangan Lupa Berkunjung!

3. Masjid Angke

Masjid Angke
Foto: Masjid Angke (Google.com/Maps/Hery Syahrir)

Lokasi: Jl. Pangeran Tubagus Angke Jl. Pangeran Tubagus Angke Gg. Masjid I No.1 1, RT.1/RW.5, Angke, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat

Masjid di Jakarta Barat selanjutnya yakni Masjid Angke atau juga dikenal sebagai Masjid Jami Al-Anwar.

Melansir laman NU Online, masjid ini didirikan pada tahun 1761, pada masa kepemimpinan Pangeran Tubagus Angke atau dikenal sebagai Pangeran Jayakarta II.

Kampung Angke awalnya merupakan pusat transit para pedagang dan pejuang dari mancanegara sehingga perkembangan Islam di kawasan ini berkembang pesat.

Selain sejarahnya, Masjid Jami Angke juga memiliki arsitektur yang unik, mencerminkan perpaduan budaya Jawa, Bali, Arab, Tionghoa, dan Eropa.

Setiap komponen arsitekturnya memiliki makna filosofis yang kuat.

Misalnya lima anak tangga pada pintu utama yang melambangkan rukun Islam, dan jumlah jeruji-jeruji jendela yang berbeda-beda yang memiliki makna yang mendalam.

Meskipun telah mengalami restorasi pada tahun 2017 karena atapnya yang bocor, bentuk bangunan Masjid Angke tetap dipertahankan tanpa mengubah filosofi yang terkandung di dalamnya.

Di sekitar masjid, terdapat beberapa makam tokoh pedagang, pendiri masjid, dan pejuang yang gugur dalam perjuangan melawan penjajah, seperti makam keluarga Tubagus Angke dan Syarif Hamid Al-Qodri dari Pontianak.

Ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1371 Tahun 2019, Masjid Jami Angke menjadi destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah, terutama pada malam Jumat setiap pekan.

Baca Juga: 7+ Inspirasi Desain Mushola dalam Rumah, Agar Ibadah Makin Khusyuk!

4. Masjid Langgar Tinggi

Masjid Langgar Tinggi
Foto: Masjid Langgar Tinggi (Google.com/Maps/Jakarta Tourism)

Lokasi: Jl. Pekojan Raya No.43 2, RT.2/RW.1, Pekojan, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat

Masjid Langgar Tinggi menjadi salah satu masjid di Jakarta Barat yang menarik untuk dijadikan destinasi wisata religi.

Masjid Langgar Tinggi termasuk masjid tertua di Jakarta karena didirikan pada tahun 1829.

Masjid ini dibangun oleh seorang saudagar Arab bernama Said Naum dari Yaman Hadramaout yang memiliki banyak tanah di sekitar wilayah tersebut.

Dia bahkan mewakafkan beberapa tanahnya untuk kepentingan warga setempat, termasuk membangun rumah susun di Tanah Abang.

Mesjid ini diberi nama "Langgar Tinggi" karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan hanya digunakan untuk kegiatan seperti mengaji dan sholat.

Bukan untuk sholat Jumat dengan banyak jemaah.

Bangunan masjidnya unik karena berada di lantai dua dan diakses melalui tangga kayu.

Di lantai dasarnya, terdapat tempat berwudhu, toilet, dan beberapa toko minyak wangi milik warga setempat yang dahulu digunakan sebagai penginapan.

Masjid Langgar Tinggi memiliki arsitektur yang menarik, dengan menampilkan perpaduan gaya arsitektural Eropa, Tionghoa, dan Jawa.

Pengaruh Eropa terlihat pada pilar-pilar bergaya neoklasik Toskan, sementara pengaruh Tionghoa dan Jawa terlihat pada hiasan-hiasan dan denah dasarnya.

Masjid ini juga memiliki mimbar tua yang berasal dari Palembang, sebagai penghargaan bagi Sa'id Na'um.

Saat ini, Masjid Langgar Tinggi telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah DKI Jakarta.


5. Masjid KH Hasyim Asyari

Masjid KH Hasyim Asyari
Foto: Masjid KH Hasyim Asyari (Google.com/Maps/Zhen Mohamed)

Lokasi: Jalan Daan Mogot KM 14,5 No.14, RT.3/RW.14, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat

Masjid di Jakarta Barat lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Masjid KH Hasyim Asyari.

Dinamai sesuai dengan nama KH Hasyim Asy'ari sebagai penghormatan kepada tokoh nasional dan pendiri Nahdlatul Ulama yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan mencapai 16.985,43 meter persegi.

Arsitektur masjid ini memiliki sentuhan khas Betawi, dengan ornamen gigi balang sebagai fondasi bangunan dan lima menara yang melambangkan Rukun Islam.

Masjid KH Hasyim Asyari merupakan masjid raya pertama di Jakarta.

Ide pembangunan masjid ini muncul saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.

Pembangunannya dimulai pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2017.

Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari adalah hasil kerjasama dari pemimpin Jakarta sebelumnya, yaitu Jokowi, Ahok, dan Djarot, dan menjadi salah satu janji kepemimpinan yang berhasil direalisasikan.

Baca Juga: 20+ Menu Takjil Favorit untuk Kudapan Buka Puasa Ramadan

6. Masjid Jami Kebon Jeruk

Masjid Jami Kebon Jeruk
Foto: Masjid Jami Kebon Jeruk (Google.com/Maps/Santiago Merino)

Lokasi: Jl. Hayam Wuruk No.83 9, RT.9/RW.5, Maphar, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat

Masjid Jami Kebon Jeruk adalah masjid di Jakarta Barat yang memiliki daya tarik tersendiri.

Meskipun bangunannya tidak tinggi dan tersembunyi di antara gedung-gedung tinggi di sekitarnya, masjid ini memiliki sejarah yang kaya.

Dibangun sekitar tahun 1780-an, masjid di Jakarta Barat ini memiliki pilar-pilar usang berwarna abu di dalamnya yang menopang atap kayu berbentuk limas segi empat.

Awalnya, masjid ini didirikan di atas tanah milik Tuan Tschoa atau Kapitan Tamien Dossol Seng, seorang kepala kaum Muslim Tionghoa pada zamannya.

Batu nisan dengan tulisan Mandarin "Xian bi Cai men zhi mu" yang artinya "makam wanita keluarga Cai" menjadi bukti sejarah bahwa masjid ini didirikan oleh orang Tionghoa.

Wanita yang dimakamkan di sana dikenal sebagai Fatimah Cai atau Aisyah, yang diyakini bukanlah seorang mualaf, melainkan orang Tionghoa yang telah beragama Islam sejak awal.

Awalnya, masjid ini dibangun di tengah sebuah kebun jeruk, dan kemudian berkembang seiring dengan waktu dan renovasi bertahap.

Pada tahun 1974, masjid ini dijadikan sebagai markas Jamaah Tabligh, sebuah kelompok yang melakukan dakwah di berbagai masjid.

Sejak itu, masjid Jami Kebon Jeruk telah menjadi tempat penting bagi Jamaah Tabligh dan juga tempat peristirahatan bagi jemaah dari luar kota dan luar negeri yang datang untuk berziarah ke makam Fatimah Cai di dalam masjid ini.

Baca Juga: Apakah Kentut Bisa Membatalkan Puasa? Berikut Hukumnya

Itulah beberapa rekomendasi masjid di Jakarta Barat yang bisa dijadikan pilihan destinasi wisata religi, Moms. Tertarik mengunjunginya?

  • https://jakarta.nu.or.id/sejarah/masjid-jami-angke-dibangun-tahun-1761-jadi-simbol-kebinekaan-di-jakarta-phOPE
  • https://duniamasjid.islamic-center.or.id/1065/masjid-jami-an-nawier-pekojan/
  • https://duniamasjid.islamic-center.or.id/1072/masjid-al-anwar-muara-angke/
  • https://masjidrayahasyimasyari.org/sejarah-masjid-raya-kh-hasyim-asyari-jakarta/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.