Pengertian dan Makna Jembatan Sirotol Mustaqim Menurut Para Ulama
Sebagai umat muslim, kita meyakini adanya jembatan sirotol mustaqim yakni sebuah jembatan yang dilalui oleh seluruh umat muslim ketika berada di akhirat atau jalan lurus di atas api neraka jahanam.
Menurut M. Abdul Mujieb, Syaifah, dan H. Ahmad Ismail M. dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Ghazali (2009: 432), dijelaskan bahwa jembatan sirotol mustaqim jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, berarti 'jalan yang benar' atau 'titian di neraka sebesar rambut dan tajam sekali'.
Baca Juga: 8 Nama-nama Surga yang Disebutkan dalam Alquran dan Calon Penghuninya, Masya Allah!
Asal muasal jembatan sirotol mustaqim dikisahkan pertama kali bahwa ada seorang yang akan menyeberangi jembatan sirotol mustaqim yakni Rasulullah SAW beserta umatnya.
Ketika menyeberang, tidak ada yang berani bersuara kecuali Rasulullah SAW. Beliau ketika menyebrangi jembatan sirotol mustaqim mengucapkan,"Allahumma slim" yang berarti "Ya Allah, selamatkanlah".
Sementara itu, dalam Alquran, kata 'sirotol mustaqim' disebutkan sebanyak 10 kali. Salah satunya yang tercantum dalam Surat Al Imrat ayarr 51, yang berbunyi:
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya:
"Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS. Al Imran: 51)
Ada banyak pengertian, makna, hikmah, dan kisah dalam jembatan sirotol mustaqim. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai makna dan pengertian sirotol mustaqim. Yuk, Moms, simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: 9 Larangan Saat Haid Menurut Islam dan Kesehatan, Wajib Tahu!
Pengertian dan Makna Jembatan Sirotol Mustaqim
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut buku Wasathiyah dalam Alquran: Nilai-Nilai Moderasi Islam dalam Akidah, Syariat, Akhlak (2007: 69) karya Prof. Dr. Ali Muhammad Shalabi, Imam At Thabari, meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda:
“Kemudian dia menyebutkan Quran. Lalu dia berkata, "itulah shiratal mustaqim."
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran di mana Allah SWT berfirman:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus".
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan setelah Berhubungan Intim Menurut Islam? Simak di Sini!
Sementara itu, menurut sumber lainnya jembatan sirotol mustaqim adalah Islam. Meminta petunjuk yang lurus tercantum dalam Surat Al Fatihah ayat 6 yang merujuk kepada agama yang benar, yakni Islam.
Dikutip dari buku M. Abdul Mujieb, Syaifah, dan H. Ahmad Ismail M. berjudul Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Ghazali (2009: 430), dijelaskan pengertian jembatan sirotol mustaqim memiliki berbagai makna, yakni:
- Islam adalah sebuah agama yang diberikan kenikmatan oleh Allah SWT dan bukan jalan bagi orang-orang yang dimurkai-Nya, bukan pula jalan bagi mereka yang sesat.
- Islam adalah orang-orang yang berpegang teguh pada agama Allah SWT.
- Agama yang benar adalah agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, kemudian selanjutnya diteruskan kepada Nabi Muhammad SAW disempurnakan oleh Allah SWT.
- Jalan Allah SWT yang mempunyai segalanya yang ada di bumi dan hanya kepada-Nya segala urusan dapat kembali.
- Hanya Allah SWT tempat mengabdi bagi umat-Nya.
Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai makna jembatan sirotol mustaqim menurut ulama.
Baca Juga: 70 Nama Bayi Perempuan Islami yang Indah dan Tidak Pasaran
1. Pengertian Jembatan Sirotol Mustaqim Menurut Quraish Shihab
Foto: Orami Photo Stocks
Ulama Quraish Shihab mengartikan kata ‘shirath’ dalam Al-Qur’an Surat al-Fatihah ayat 6 ‘shirathal mustaqim’ sebagai jalan yang lebar.
Beliau mengibaratkan 'shirath' sebagaimana dengan jalan tol. Dalam sebuah video yang diunggah oleh Mata Najwa di channel Youtube-nya, Quraish Shihab mengatakan bahwa di dalam Alquran kata 'shirat' berbentuk tunggal yang memiliki makna lain dalam Alquran berarti 'sabil' atau jalan kecil.
Quraish Shihab menjelaskan sabil adalah jalan kecil yang mengantarkan manusia pada kesesatan namun juga mengantarkannya pada jalan yang lurus (shiratal mustaqim).
Baca Juga: 5 Pahala Istri yang Diselingkuhi Suami, Salah Satunya adalah Jalan Masuk Surga!
Melansir dari NU Online, Quraish Shihab menyebutkan bahwa di dalam Alquran ada jalan untuk orang yang tidak mengerti (sabilil ladzina la ya’lamun) dan jalannya para pendurhaka (sabilul mujrimin).
Selain itu, ada pula sabil atau jalan kecilnya orang yang bertakwa (sabilul muttaqin) atau jalannya Allah (sabilillah).
Sehingga ketika seseorang masih di jalan kecil, maka dia bisa tersesat atau di jalan kebaikan yang mengantarkannya ke jalan yang lurus (shiratal mustaqim).
“Jadi shirath itu jalan tol, sabil itu jalan kecil. Jalan kecil selama bercirikan kedamaian itu mengantar ke jalan tol. Kalau Anda sudah sampai sirath, jalan tol, pasti sudah sampai ke tujuan. Tidak sesat lagi,” jelasnya.
Quraish Shihab juga menuturkan, apabila ada seseorang yang mengajak ke jalan perpecahan dan permusuhan atau tidak ke jalan Allah, maka ia tidak akan sampai atau tidak akan bisa melalui shirathal mustaqim.
Sebab, jalan yang mengantarkan kita ke shiratal mustaqim seharusnya merupakan jalan kebaikan.
Baca Juga: Hukum Memotong Rambut saat Hamil Menurut Islam, Sudah Tahu?
2. Pengertian Jembatan Sirotol Mustaqim Menurut KH Luqman Hakim
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut ulama sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim, jembatan sirotol mustaqim merupakan jembatan yang harus dilalui oleh manusia secara hakikat, tak hanya di akhirat namun juga di dunia.
Menurutnya, kini, manusia di dunia sedang melintasi jembatan sirotol mustaqim. Tindakan, hal-hal yang dipilih manusia saat melewati jembatan sirotol mustaqim di dunia inilah yang akan menentukan apakah mereka akan berakhir di surga atau neraka.
"Neraka di dunia yang berada di bawah jembatan sirotol mustaqim ialah neraka caci maki, jilatan api fitnah, dendam, jahanam kemungkaran, dan kegelapan kekufuran," ujar KH Luqman Hakim.
Baca Juga: 11+ Keutamaan Membaca Alquran, Salah Satunya Mendapat Kedudukan Tinggi di Surga!
Penulis buku Jalan Cahaya ini juga menekankan bahwa manusia tidak diperbolehkan untuk putus asa dengan kondisi yang sedang dihadapi saat melintasi jembatan sirotol mustaqim di dunia.
Sebab, hanya mereka yang berani dan mampu menahan hawa nafsu akan berhasil melintasi jembatan sirotol mustaqim dan menggapai surga.
Itulah pengertian jembatan sirotol mustaqim. Semoga kita, umat muslim, senantiasa selalu bisa melewati setiap tantangan di dunia agar bisa mengarungi jembatan sirotol mustaqim dengan aman di akhirat dan bisa merasakan nikmatnya surga.
- https://islam.nu.or.id/post/read/118478/gambaran-jembatan-ash-shirath-yang-kelak-dilintasi-manusia-di-akhirat
- https://www.nu.or.id/post/read/102229/kh-luqman-hakim-jelaskan-jembatan-shirathal-mustaqim-di-dunia
- https://www.nu.or.id/post/read/106051/makna-shirathal-mustaqim-menurut-prof-quraish-shihab
- https://uia.e-journal.id/alrisalah/article/download/592/359
- https://books.google.com.my/books?id=jYeK_YpdUloC&printsec=frontcover
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.