Pahami Makna Kontrol Diri dalam Surah Al Anfal Ayat 72
Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki kontrol diri. Salah satu landasannya ada dalam surah Al Anfal ayat 72 lho, Moms.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan umat Islam untuk memelihara diri dengan selalu berbuat kebaikan dan menghindari perbuatan tercela.
Nah, lantas bagaimana selengkapnya kandungan dari surah Al Anfal ayat 72? Yuk, disimak!
Baca Juga: Bacaan Surah Maryam Ayat 30 Lengkap dengan Tafsir dan Kandungannya
Bacaan Surah Al Anfal Ayat 72
Al Anfal berasal dari bahasa Arab yang artinya harta rampasan perang.
Surah ini merupakan surah Madaniyah yang termasuk ke dalam juz ke-10 dan surah ke-8 dalam Al-Qur'an.
Berikut ini bacaan surah Al Anfal ayat 72 beserta tulisan Arab, latin, dan artinya untuk memudahkan dalam membacanya:
اِنَّ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ ہَاجَرُوۡا وَ جٰہَدُوۡا بِاَمۡوَالِہِمۡ وَ اَنۡفُسِہِمۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَ الَّذِیۡنَ اٰوَوۡا وَّ نَصَرُوۡۤا اُولٰٓئِکَ بَعۡضُہُمۡ اَوۡلِیَآءُ بَعۡضٍ ؕ وَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ لَمۡ یُہَاجِرُوۡا مَا لَکُمۡ مِّنۡ وَّلَایَتِہِمۡ مِّنۡ شَیۡءٍ حَتّٰی یُہَاجِرُوۡا ۚ وَ اِنِ اسۡتَنۡصَرُوۡکُمۡ فِی الدِّیۡنِ فَعَلَیۡکُمُ النَّصۡرُ اِلَّا عَلٰی قَوۡمٍۭ بَیۡنَکُمۡ وَ بَیۡنَہُمۡ مِّیۡثَاقٌ وَ اللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِیۡرٌ
(Innal-ladziina aamanuu wahaajaruu wajaahaduu biamwaalihim wa-anfusihim fii sabiilillahi waal-ladziina aawau wanasharuu uula-ika ba’dhuhum auliyaa-u ba’dhin waal-ladziina aamanuu walam yuhaajiruu maa lakum min walaayatihim min syai-in hatta yuhaajiruu wa-iniistansharuukum fiiddiini fa’alaikumunnashru ilaa ‘ala qaumin bainakum wabainahum miitsaaqun wallahu bimaa ta’maluuna bashiirun).
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah.
(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q. Al Anfaal: 72)
Baca Juga: Bacaan Surah Dhuha Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Tafsir Surah Al Anfal Ayat 72
Karena memiliki makna yang dalam, terdapat beberapa tafsir dari surah Al Anfal ayat 72 yang dapat menambah pemahaman untuk umat Islam, seperti:
Tafsir Al-Mishbah
Orang-orang yang percaya pada kebenaran dan tunduk kepada hukum Allah lalu berhijrah dari Makkah.
Kemudian berjihad dengan taruhan jiwa dan harta yang berlindung dalam keterasingan.
Lalu, membantu Rasulullah SAW memerangi musuh-musuhnya dan memusuhi orang-orang yang menentangnya.
Merupakan penolong bagi saudara-saudara mereka demi tujuan menegakkan kebenaran dan menjunjung tinggi kalimat Allah.
Sementara yang enggan berhijrah, mereka tidak memiliki hubungan perwalian dengan orang-orang beriman, kecuali mengubah niat dan pendirian mereka, lalu berhijrah.
Meskipun begitu, apabila mereka meminta bantuan untuk mengalahkan kaum yang menindas mereka karena alasan-alasan keagamaan, maka berikanlah pertolongan.
Namun, jika mereka meminta bantuan untuk memerangi orang-orang yang terikat perjanjian dengan kalian, maka jangan ikuti permintaan mereka.
Allah Maha Melihat, Maha Teliti segala yang kalian lakukan dan tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah.
Berhentilah pada batasan-batasan hukum Allah SWT, agar kalian tidak terjerumus dalam jurang siksa-Nya.
Baca Juga: Surah Al Quraisy: Sejarah Singkat, Latin, Arti, dan Keutamaannya
Tafsir Muyassar
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, menjalankan syariat-Nya, berhijrah ke negeri Islam atau negeri yang kalian bisa dengan tenang dan aman beribadah kepada-Nya.
Berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwanya; dan orang-orang yang menerima mereka yang berhijrah di kediamannya;
dan membantu mereka dengan hartanya; dan orang-orang yang menolong agama Allah SWT; mereka itu satu sama lain saling melindungi.
Adapun orang-orang yang beriman, tetapi mereka belum hijrah dari negeri kafir, maka tidak ada kewajiban sedikit pun untuk melindungi dan menolong mereka hingga mereka berhijrah.
Akan tetapi, jika mereka dizalimi oleh orang-orang kafir dan meminta pertolongan, maka kalian tetap wajib memberikan pertolongan kepadanya.
Kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka dan mereka tidak melanggarnya.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan dan akan membalas semuanya sesuai dengan niat dan amalnya.
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah) yang dimaksud adalah kaum Muhajirin
(dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman) kepada Rasulullah SAW;
(dan pertolongan) yang dimaksud adalah kaum Ansar;
(mereka itu satu sama lain lindung-melindungi) dalam hal saling tolong-menolong dan waris-mewarisi.
(Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tiada kewajiban atas kalian untuk melindungi mereka) dapat dibaca walaayatihim dan wilaayatihim;
(sedikit pun) oleh karenanya tidak ada saling waris-mewaris antara kalian dan mereka, dan mereka tidak berhak untuk mendapatkan bagian dari ganimah yang kalian peroleh;
(sebelum mereka berhijrah) akan tetapi ayat ini telah dinasakh oleh ayat yang terdapat dalam akhir surah Al Anfal ini.
(Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan pembelaan agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan) kepada mereka dari gangguan orang-orang kafir;
(kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka) yakni ada perjanjian pertahanan bersama;
maka kala itu janganlah kalian menolong mereka karena akan merusak perjanjian yang telah kalian buat bersama dengan kaum itu.
(Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).
Baca Juga: Surah An Naba, Kandungan Lengkap dan Keutamaannya yang Istimewa
Kandungan Surah Al Anfal Ayat 72
Isi kandungan surah Al-Anfal Ayat 72 yakni tentang mujahadatun-nafs atau kontrol diri.
Saat Nabi Muhmammad SAW hijrah bersama sahabat ke Madinah, orang-orang terpecah menjadi 3 golongan:
- Pertama, kaum Muhajirin yaitu orang-orang yang berhijrah bersama Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Mereka mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh kaum kafir, tetapi tetap sabar dan beriman.
- Kedua, kaum Ansar yaitu orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT, berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bahu-membahu berjuang di jalan Allah SWT. Mereka bersedia menolong dan berkorban harta dan jiwanya demi keberhasilan usaha Islam. Allah SWT memberi sebutan mulia kepada mereka, yakni “pemberi daerah kediaman” dan “penolong”.
- Ketiga, kaum yang tidak termasuk keduanya dan tetap tinggal di Makkah yang dikuasai kaum kafir. Mereka tidak sanggup disamakan dengan Muhajirin dan Ansar karena tidak ada dalam lingkungan Islam.
Hubungan antara sesama mukmin di Madinah sangat erat, tidak lagi membedakan hak dan kewajiban. Mereka benar-benar hanya terikat atas dasar keimanan.
Baca Juga: Kandungan Surah Muhammad, Memahami Perbedaan Orang Beriman dan Kafir
Kaum Muhajirin dan kaum Ansar menjadi contoh yang baik tentang mujahadatun-nafs atau kontrol diri. Menurut Al-Qur'an, nafsu dibagi menjadi tiga yaitu:
- An-nafsul-ammarah, yaitu nafsu yang mendorong seseorang kepada keburukan, seperti dinyatakan dalam surah Yusuf ayat 53,
- An-nafsul-lawwamah, yaitu nafsu yang meratapi setiap perbuatan jelek, seperti dinyatakan dalam surah Al Qiyamah ayat 2,
- An-nafsul-muṭmainnah, yaitu nafsu yang hening seperti dinyatakan dalam surah Al Fajr ayat 27-30.
Dari ketiganya, yang harus difahami juga adalah an-nafsul-ammarah mendorong manusia untuk berbuat maksiat.
Kemaksiatan akan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT, serta akan menjadikan kegelisahan dalam hati.
Islam mengajarkan mujahadatun-nafs agar kehidupan manusia bahagia dunia akhirat.
Hawa nafsu mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan kesenangan dengan tidak mempedulikan aturan agama.
Nabi Muhammad SAW menyebut jihad melawan hawa nafsu sebagai jihad besar (jihadul-akbar).
Sementara jihad berperang di medan peperangan sebagai jihad kecil (jihadul-asgar).
Ini karena jihad melawan nafsu berarti jihad melawan hal-hal yang menyenangkan dan disukai.
Sedangkan jihad berperang adalah jihad melawan musuh yang dibenci.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang nirwana dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu),” (HR Bukhari)
Demikian penjelasan mengenai kontrol diri yang menjadi kandungan utama surah Al Anfal ayat 72. Semoga Allah SWT selalu menjaga umat Islam dari perbuatan tercela.
- https://risalahmuslim.id/quran/al-anfaal/8-72/
- https://percetakanalquran.com/kandungan-al-quran-surat-al-anfal-ayat-72-ihwal-mujahadatun-nafs-kontrol-diri/
- https://www.sahijab.com/update/5825-kandungan-serta-asbabun-nuzul-surah-al-anfal-ayat-72
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.