Alat Cek Kehamilan Bisa Salah Mendeteksi? Ketahui Penyebabnya
Saat berusaha ingin hamil, mungkin beberapa kotak alat cek kehamilan adalah salah satu barang wajib yang selalu Moms siapkan di rumah.
Bayangkan terduduk di kamar mandi dengan perasaan penuh harap akan hasil alat cek kehamilan, tentu menjadi momen yang mendebarkan.
Karena saat hasilnya menunjukkan dua garis atau muncul kata hamil, maka seketika hidup Moms akan berubah.
Namun pernahkah terpikir bagaimana bisa sebuah benda sekecil alat cek kehamilan dapat menjadi penentu kehadiran bayi yang selama ini Moms dambakan?
Berikut beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai alat cek kehamilan.
1. Cara Kerja Alat Cek Kehamilan
Foto: motherhow.com
“Alat cek kehamilan bekerja dengan cara mengukur hormon yang disebut HCG atau human chorionic gonadotropin,” Profesor Klinis Kebidanan dan Ginekologi di Universitas Yale, Mary Jane Minkin, MD, seperti dikutip dari byrdie.com.
HCG merupakan hormon yang dibuat oleh sel-sel yang membantu pembentukan plasenta. Misalnya Moms memiliki siklus normal 28 hari, lalu berovulasi pada hari ke-14 dan telur dibuahi satu atau dua hari kemudian.
Embrio pun akan tumbuh dalam beberapa hari, kemudian implan dalam rahim dan membentuk plasenta. Pada titik ini, HCG sudah mulai masuk ke aliran darah dan disaring melalui ginjal. Saat itulah HCG dapat terdeteksi melalui urin.
Baca Juga: Hamil atau Tidak? Cek 5 Tanda Kehamilan Ini
Setiap alat cek kehamilan memiliki spesifikasinya masing-masing, sehingga pastikan untuk membaca instruksinya dengan cermat.
Usai mencelupkan urin dalam alat cek kehamilan, tunggulah beberapa menit hingga test selesai dilakukan secara menyeluruh.
Jika mendapati hasil positif yang menandakan Moms hamil, segera buat janji dengan Dokter untuk memastikan hasil alat cek kehamilan.
Biasanya, Dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound yang dilakukan saat Moms sudah hamil sekitar enam sampai tujuh minggu.
Pemeriksaan ultrasound akan mengecek kehamilan di dalam rahim dan menentukan berapa minggu usia kehamilan atau jika Moms hamil anak kembali.
2. Waktu Terbaik Menggunakan Alat Cek Kehamilan
Foto: verywellhealth.com
Secara medis, level HCG dalam urin sudah dapat diukur sejak sembilan hingga 10 hari setelah telur dilepaskan dan dibuahi.
Artinya, enam hari sebelum hari pertama dari periode mesntruasi yang seharusnya. Namun tidak semua alat cek kehamilan cukup sensitif untuk dapat mendeteksi sedini waktu tersebut.
Maka dari itu, sebaiknya gunakan alat cek kehamilan di rumah jika Moms merasa sudah terlambat menstruasi, guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Baca Juga: Cek Kehamilan Dengan Test Pack, Ini 6 Hal yang Harus Diperhatikan
Saat menggunakan alat cek kehamilan, pastikan untuk melakukan test dengan urin pertama di pagi hari.
“Sepanjang tidur malam seseorang tidak minum, sehingga urin akan lebih konsentrat dan mendapatkan level HCG lebih mudah,” ungkap ahli kesuburan dari Toronto Centre for Advanced Reproductive Technology, Dan Nayot, seperti dikutip dari todaysparent.com.
Namun saat Moms sudah terlambat menstruasi, level HCG dalam urin akan sangat tinggi, sehingga Moms bisa menggunakan alat cek kehamilan kapan pun di hari tersebut.
3. Mungkinkah Hasil Alat Cek Kehamilan Salah?
Foto: motherhow.com
Hasil negatif yang salah lebih umum terjadi dibandingkan hasil positif yang salah dan biasanya terjadi karena Moms terlalu dini menggunakan alat cek kehamilan.
Jika Moms mendapatkan hasil negatif, tunggulah beberapa hari kemudian untuk melakukan test ulang, jika Moms masih belum mendapatkan periode menstruasi.
Hasil alat cek kehamilan positif yang salah biasanya terjadi karena salah mendeteksi HCG, padahal sebenarnya Moms tidak hamil.
“Hal ini dapat terjadi jika Moms sedang melalui pengobatan kesuburan dan Moms mendapatkan HCG sebagai bagian dari protokol,” ungkap Dan Nayot.
Baca Juga: Merencanakan Kehamilan, Cek 10 Tanda Fisik Memasuki Masa Subur
Moms juga bisa mendapatkan hasil alat cek kehamilan positif yang ternyata salah, jika mengalami keguguran awal atau kehamilan biokimia: alat cek kehamilan masih mengambil HCG dalam urin, tetapi kehamilan sudah tidak layak lagi.
Alasan lain alat cek kehamilan memberikan hasil yang salah adalah karena alat cek kehamilan yang digunakan sudah kadaluarsa.
Ya, meskipun masih terbungkus rapi dalam kotak, namun alat cek kehamilan juga memiliki batas waktu penggunaan. Biasanya alat cek kehamilan masih baik digunakan sekitar dua sampai tiga tahun.
Namun untuk mengetahui pasti, Moms sebaiknya selalu mengecek tanggal kadaluarsa pada kemasan alat cek kehamilan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.