Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? Ini Kata Dokter!
Amandel yang dialami Si Kecil tentu membuat Moms cemas dan bertanya-tanya amandel pada anak haruskah dioperasi?
Nah, pengobatan amandel tergantung dari penyebabnya dan tidak jarang untuk menghilangkannya, perlu dilakukan operasi.
Namun, seperti apa tindakan yang bisa dilakukan oleh Moms? Atau haruskah Moms pergi ke dokter untuk mengoperasi amandel Si Kecil?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Ciri Amandel Normal dan Tidak Normal, Ini Perbedaannya
Apa Itu Amandel pada Anak?
Amandel dalam bahasa Inggris dikenal sebagai tonsil, yaitu salah satu organ limfatik yang terletak di setiap belakang tenggorokan.
Organ ini adalah salah satu dari pembentuk sistem kekebalan tubuh dan bisa memproduksi antibodi untuk melawan virus dan bakteri di dalam mulut.
Sedangkan, radang amandel adalah kondisi yang kerap dialami oleh anak-anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi virus.
Amandel yang membengkak atau meradang bisa memberikan beberapa tanda pada Si Kecil.
Seperti, demam, pilek, amandel membengkak, dan sebagainya, yang membuat Si Kecil tidak nyaman.
Melansir National Health Service, gejala amandel anak bisa terasa seperti pilek atau flu, amandel di bagian belakang tenggorok akan berwarna merah dan bengkak.
Si Kecil juga bisa merasakan:
- Sakit tenggorokan
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih
- Batuk
- Sakit kepala
- Sakit telinga
- Merasa lelah.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Amandel dengan Sprite, Apakah Bisa?
Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi?
Moms pasti pernah bertanya-tanya, amandel pada anak haruskah dioperasi?
Terlebih, melihat anak harus melakukan operasi membuat Moms cemas, ya.
Menurut dr. Trisa Gustania, Sp.T.H.T.B.K.L dari RS Permata Depok, tidak semua amandel harus dioperasi, lho!
"Tidak semua amandel harus dioperasi," kata dr. Trisa Gustania dalam acara Orami Visit Hospital Permata Depok yang diadakan pada Sabtu, 27 Mei 2023, di RS Permata Depok.
Namun, kapan amandel harus dioperasi? Berikut kriteria yang diberikan oleh dr. Trisa Gustania:
1. Kriteria Paradise
- Infeksi berulang
- Tujuh kali dalam setahun
- Lima kali setahun selama dua tahun berturut
- Tiga kali setahun selama tiga tahun berturut
2. Indikasi Absolut Tonsilektomi
- Pembesaran amandel yang menyebabkan sumbatan saluran pernapasan atas, disfagia berat, gangguan tidur, dan komplikasi kardiopulmonari.
- Adanya abses peritonsil, yang tidak berespons, baik terhadap tatalaksana medikamentosa, dan drainase oleh tindakan pembedahan, meskipun dilakukan pada fase akut.
- Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam
- Amandel yang membutuhkan biopsi untuk melihat malignansi jaringan patologi.
3. Indikasi Relatif Tonsilektomi
- Terjadi infeksi tiga kali atau lebih setiap tahunnya dengan terapi medikamentosa yang adekuat.
- Adanya bau napas persisten yang tidak enak, karena tonsilitis kronis dan tidak berespon baik terhadap terapi medikamentosa.
- Tonsilitis rekuren atau kronis oleh streptokokus yang tidak berespon terhadap antibiotik beta-laktamase (resisten).
- Terjadi hipertrofi tonsil unilateral yang dapat menjadi keganasan (neoplastik).
Baca Juga: Tanpa Operasi, Ini 11 Cara Mengobati Amandel pada Anak
Prosedur Operasi Amandel pada Anak
Jika amandel pada anak harus dioperasi, tentu pengobatan ini harus dilakukan di rumah sakit dan sudah melewati konsultasi dokter.
Lantas, bagaimana prosedur operasi amandel pada anak?
"Teknik Operasi diseksi, dengan menggunakan alat radiofrekuensi. Operasi ini lebih minim perdarahan, waktu operasi lebih singkat, penyembuhan lebih cepat," jelas dr. Trisa Gustania.
Prosedur Tindakan
- Persiapan operasi dilakukan secara rawat jalan (laboratorium, radiologi, konsul ke bagian terkait).
- Pasien masuk rawat inap 1 hari sebelum hari operasi.
- Menggunakan anestesi/bius umum dan pasien tidur saat operasi.
- Pasien dipulangkan 1-2 hari setelah operasi, bila tidak ditemukan komplikasi pasca operasi.
- Kontrol pasca operasi dilakukan secara rawat jalan
Pengobatan Pertama
Sebelum memutuskan untuk operasi, tentu ada pengobatan terlebih dahulu untuk melihat kondisi amandel pada anak.
Namun, perlu diketahui sebelumnya, bahwa organ amandel atau tonsil merupakan sistem pertahanan tubuh.
Amandel merupakan bagian dari kelenjar getah bening atau limfa, yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh.
Pengobatan pertama bisa dengan menggunakan antibiotik, anti inflamasi, dan anti sakit.
Pengobatan tanpa operasi biasanya dikenal sebagai medikamentosa. Namun, pengobatan ini hanya:
- Untuk mengatasi infeksi atau peradangan yang terjadi
- Tidak bisa mengurangi atau mengecilkan ukuran amandel
Bila ada keluhan radang tenggorok yang melibatkan tenggorok ini berulang, minimal lima kali dalam setahun, maka bisa dilakukan tindakan operasi.
Baca Juga: Anak 7 Tahun Divonis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel!
Komplikasi Amandel pada Anak Jika Tidak Diobati
Moms, amandel pada anak bisa membesar dan pembesaran ini bisa disebabkan karena paparan virus, bakteri, jamur, infeksi parasit, dan asap rokok.
Virus umum bisa meliputi:
- Adenovirus
- Virus influenza
- Virus Epstein-Barr
- Virus herpes simpleks
Bakteri umum bisa meliputi:
- Kuman streptokokus grup A beta-hemolytic
- Neisseria gonore
- Haemophilus influenzae Type B
- Mikoplasma
Risiko infeksi amandel pada anak bisa meningkat ketika mereka melakukan kontak dekat dengan anak-anak lain yang memiliki infeksi virus atau bakteri tersebut, Moms.
Sedangkan, menurut dr. Trisa Gustania, amandel pada anak yang membesar bisa disebabkan karena:
- Infeksi atau radang
- Abses
- Keganasan
Komplikasi dari pembesaran amandel pada anak meliputi:
- Sulit bernapas
- OSA (Obstruksi Sleep Apnea)
- Sulit menelan
- Infeksi berulang
- Penyebaran infeksi ke organ lain (telinga, jantung).
Berikut penjelasan lebih rinci komplikasi amandel pada anak jika tidak diobati, Moms.
1. Abses Tonsil (Tonsillar Abscess)
Abses Tonsil atau Tonsillar Abscess adalah komplikasi serius dari infeksi amandel yang tidak diobati.
Kondisi ini terjadi ketika infeksi bakteri di amandel menyebabkan pembentukan kantong nanah di dalam atau di sekitar amandel.
Infeksi ini bisa menyebabkan abses di dalam atau di sekitar amandel sehingga terjadi pembengkakan yang parah.
Gejala dari kondisi ini adalah rasa sakit yang hebat, kesulitan menelan, hingga yang paling parah adalah kesulitan bernapas.
2. Infeksi Tenggorokan yang Menyebar
Kondisi ini merupakan infeksi dari amandel menyebar ke jaringan di sekitarnya, seperti jaringan lunak dan otot di belakang amandel.
Gejalanya mirip dengan tonsilitis, tetapi lebih parah.
Termasuk sakit tenggorokan yang hebat, demam, kesulitan menelan, dan pembengkakan di satu sisi tenggorokan.
Pengobatan umumnya bisa berupa drainase abses dengan bantuan jarum atau prosedur bedah kecil untuk mengeluarkan nanah dari abses.
Antibiotik juga diberikan untuk mengatasi infeksi.
3. Gangguan Pernapasan
Komplikasi amandel pada anak selanjutnya adalah gangguan pernapasan.
Gangguan pernapasan adalah salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada anak sebagai akibat dari amandel yang tidak diobati.
Pembesaran amandel bisa menyebabkan penyempitan atau obstruksi saluran napas atas, terutama saat anak tidur.
Anak bisa mengalami kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berbicara panjang.
Gangguan bernapas siang hari bisa menyebabkan terbatasnya kemampuan anak untuk melakukan kegiatan fisik atau berinteraksi dengan teman.
4. Demam Rematik
Demam rematik adalah kondisi inflamasi yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Kondisi ini bisa terjadi sebagai komplikasi dari infeksi bakteri streptokokus, terutama infeksi tenggorokan oleh bakteri Streptococcus pyogenes (streptokokus A).
Infeksi streptokokus ini bisa terjadi pada amandel, dan jika tidak diobati, bisa menyebabkan demam reumatik
Baca Juga: Ada Sariawan di Amandel, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Tanda Harus ke Dokter
Kondisi amandel pada anak sebaiknya segera di bawa ke dokter, Moms dan jangan terlalu lama ditunda.
Tanda pertama Moms harus membawa Si Kecil ke dokter adalah jika terjadi pendarahan yang tidak bisa ditangani terutama di area telinga, hidung, dan tenggorokan.
Tanda kedua, timbul sakit kepala hebat yang sulit diatasi dan berkaitan dengan rongga hidung.
Tanda ketiga, bila telinga mulai berdengung terus menerus atau tinnitus.
Tanda keempat, jika Si Kecil memiliki keluhan di pendengarannya, seperti telinga berair atau keluar cairan.
Telinga yang sudah berair biasanya merupakan tanda bahaya dan berisiko menyebar ke otak, Moms.
Itulah informasi seputar amandel pada anak haruskah dioperasi? Semoga menjawab pertanyaan, Moms ya!
- https://www.childrenshospital.org/conditions/enlarged-tonsils-and-adenoids#:~:text=Tonsils%20and%20adenoids%20can%20become,influenza%20virus
- https://www.nhs.uk/conditions/tonsillitis/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.