30 Juli 2024

7 Penyebab Anak Mendadak Demam Tinggi, Waspada Moms!

Berikut tanda bahaya pada anak demam yang perlu diwaspadai
7 Penyebab Anak Mendadak Demam Tinggi, Waspada Moms!

Foto: Freepik.com/freepik

Ketika anak mendadak demam tinggi, orang tua pasti merasa khawatir.

Si Kecil yang tadinya ceria mendadak menjadi lemas dan rewel, sering kali membuat orang tua panik.

Oleh karenanya, penting untuk tetap tenang dan mencari tahu penyebab serta cara mengatasi demam tinggi yang terjadi secara mendadak tersebut.

Baca Juga: Panduan Cara Mengompres Anak Agar Demam Cepat Turun

Penyebab Anak Mendadak Demam Tinggi

Anak Mendadak Demam Tinggi
Foto: Anak Mendadak Demam Tinggi (Freepik.com/peoplecreations)

Lantas, apa penyebab anak mendadak demam tinggi?

Berikut beberapa kemungkinan penyebab anak mendadak demam tinggi yang perlu diwaspadai.

1. Infeksi Virus

Salah satu penyebab anak mendadak demam tinggi yakni karena infeksi virus.

Infeksi virus yang menyebabkan anak demam antara lain flu, radang amandel, dan infeksi saluran pernapasan atas.

Saat tubuh anak terserang virus, sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh untuk melawan infeksi tersebut.

2. Infeksi Bakteri

Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan anak mengalami demam tinggi secara mendadak.

Contoh infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam tinggi meliputi radang tenggorokan, infeksi saluran kemih (ISK), dan pneumonia.

3. Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, sehingga menyebabkan keseimbangan elektrolit terganggu.

Ketika tubuh kekurangan cairan, mekanisme pengaturan suhu tubuh bisa terganggu, dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau demam.

Selain demam, gejala dehidrasi juga meliputi mulut kering, kulit kering, dan kurangnya produksi air mata saat menangis.

Baca Juga: Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Dikatakan Demam?

4. Gangguan Pencernaan

Anak-anak rentan mengalami infeksi pencernaan karena kebiasaan menyentuh benda-benda dan kemudian memasukkannya ke mulut.

Gejala gangguan pencernaan meliputi diare, muntah, sakit perut, dan demam.

Ketika tubuh berusaha melawan infeksi di saluran pencernaan, suhu tubuh bisa meningkat sebagai bagian dari respons imun sehingga anak mengalami demam.

5. Infeksi Telinga

Infeksi telinga, terutama otitis media (infeksi telinga tengah), sering terjadi pada anak-anak dan bisa menyebabkan demam sebagai respons tubuh terhadap infeksi.

Tak hanya demam, gejala lain dari infeksi telinga pada anak dapat meliputi rasa sakit di telinga, keluarnya cairan dari telinga, dan gangguan pendengaran sementara.

6. Heatsroke

Heatstroke dapat terjadi ketika tubuh anak mengalami peningkatan suhu yang berlebihan akibat paparan panas yang ekstrem atau aktivitas fisik berlebihan dalam cuaca panas.

Kondisi ini terjadi ketika mekanisme pendinginan tubuh gagal, sehingga suhu tubuh naik dengan cepat dan dapat mencapai 40°C atau lebih.

Heatstroke adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Jadi, jangan disepelekan ya, Moms.

Baca Juga: Ini 16+ Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Anak Demam!

7. Efek Imunisasi

Melansir laman KidsHealth, anak mendadak demam tinggi juga bisa disebabkan oleh imunisasi.

Ini merupakan bagian dari proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit yang ditargetkan oleh vaksin.

Demam yang terjadi biasanya ringan dan berlangsung selama satu hingga dua hari.

Efek ini umumnya tidak berbahaya dan menunjukkan bahwa tubuh anak sedang membangun pertahanan terhadap infeksi.


Cara Mengatasi Anak Mendadak Demam Tinggi

Cara Mengatasi Anak Mendadak Demam Tinggi
Foto: Cara Mengatasi Anak Mendadak Demam Tinggi (Orami Photo Stocks)

Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang demam tinggi secara mendadak? Beberapa tips di bawah ini bisa membantu, Moms.

1. Beri Cukup Cairan

Demam bisa menyebabkan tubuh anak kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat dan pernapasan.

Oleh sebab itu, memberikan air putih, jus, atau sup membantu menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi.

Hidrasi yang baik juga dapat membantu fungsi organ tubuh dan sistem kekebalan bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi.

2. Atur Suhu Ruangan

Ketika anak demam, coba atur suhu ruangan dengan tepat, Moms.

Dalam hal ini, suhu ideal untuk ruangan adalah sekitar 20-22°C.

Suhu ruangan yang sejuk akan membantu anak merasa lebih nyaman dan bisa tidur lebih baik.

Selain itu, suhu ruangan sejuk dan nyaman membantu tubuh anak melepaskan panas berlebih dengan lebih efektif, yang dapat membantu menurunkan demam.

Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi? Simak Saran Ahli di Sini!

3. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Saat anak demam tinggi, coba perhatikan pakaian yang dikenakan.

Pastikan Moms memberikan pakaian yang ringan dan tidak terlalu tebal untuk membantu tubuh melepaskan panas, sehingga dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak.

Pemilihan pakaian yang lembut dan nyaman juga bisa membuat anak merasa lebih baik dan memungkinkan mereka mendapatkan istirahat berkualitas.

4. Istirahat yang Cukup

Cara mengatasi anak mendadak demam tinggi lainnya yaitu dengan memastikan Si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup.

Istirahat bisa memberikan waktu bagi tubuh untuk memperbaiki diri dan meningkatkan respons imun dalam melawan infeksi.

Tidur dan istirahat juga membantu mengurangi stres pada tubuh anak, sehingga memungkinkan pemulihan lebih cepat dan efektif.

5. Beri Obat Penurun Demam

Ketika anak demam tinggi, Moms juga bisa memberikan obat penurun panas untuk mengatasinya.

Dalam hal ini, obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat demam.

Dengan menurunkan demam, anak akan merasa lebih nyaman dan bisa beristirahat dengan lebih baik yang penting untuk pemulihan.

Baca Juga: 9 Cara Menurunkan Panas Anak Demam 40 Derajat, Jangan Panik!

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan Anak Demam Harus ke Dokter?
Foto: Kapan Anak Demam Harus ke Dokter? (Freepik.com/user18526052)

Melansir laman NHS, ada beberapa tanda bahaya yang sebaiknya diwaspadai oleh orang tua ketika anak mendadak demam tinggi, antara lain:

  • Bayi di bawah usia 3 bulan dengan suhu rektal 38°C atau lebih tinggi.
  • Jika demam disertai gejala lain seperti ruam, muntah berulang, diare, leher kaku, kesulitan bernapas, atau sakit telinga.
  • Jika demam tidak turun setelah 3 hari dengan perawatan di rumah atau jika demam meningkat lagi setelah sempat turun.
  • Demam disertai dengan gejala dehidrasi seperti mulut kering, kurangnya produksi air mata saat menangis, atau berkurangnya frekuensi buang air kecil.
  • Demam tinggi terjadi pada anak dengan kondisi medis kronis seperti gangguan jantung, kanker, atau gangguan imun.

Jika Si Kecil mengalami salah satu tanda di atas, sebaiknya jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter, ya, Moms.

  • https://kidshealth.org/en/parents/fever.html#:~:text=In%20general%2C%20call%20the%20doctor,disease%20and%20has%20a%20fever
  • https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/
  • https://www.webmd.com/children/treat-fever-young-children

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.