Kenali Gejala Hepatitis B Pada Anak dan Penanganannya
Sebagai orang tua, kita harus tahu bahwa beberapa penyakit harus ditangani secara intensif. Salah satunya adalah Hepatitis B (HBV) pada anak.
Cukup berbeda dengan hepatitis lainnya, mari kita simak gejala dan penanganan hepatitis B pada anak!
Mengenal Gejala Hepatitis B Pada Anak
Dikutip dari UPMC Children’s Hospital of Pittsburgh, dikatakan bahwa virus hepatitis B yang ada dalam tubuh biasanya bekerja dengan memasuki sel-sel hati (hepatosit).
Reproduksi virus menyebabkan kematian sel-sel tersebut secara mendadak sehingga menimbulkan kerusakan hati atau bahkan gagal ginjal.
Namun, pada kebanyakan hepatitis B pada anak, hal tersebut tidak terjadi. Sebaliknya, virus berkembang biak perlahan dan bertahan dalam tubuh.
Virus hepatitis B tersebut menyebabkan kerusakan hati yang lambat tetapi progresif. Keadaan ini dikenal sebagai keadaan karier kronis, yakni meskipun anak tersebut memiliki hepatitis B di hati dan darahnya, tetapi tidak ada tanda-tanda penyakit.
Perlu Moms ketahui bahwa anak dengan karier kronis dapat menularkan penyakit hepatitis B tersebut kepada orang lain.
Baca Juga: Kenali Bahaya Hepatitis A yang Mewabah di Pacitan
Dijelaskan bahwa gejala penyakit hepatitis B pada anak biasanya muncul dalam 25 hingga 180 hari setelah paparan HBV.
Nah ini dia Moms, dilansir dari Planned Parenthood, gejala yang paling umum dari anak yang terserang hepatitis B:
- Kulit dan mata yang menguning (jaundice)
- Kelelahan berkepanjangan atau berbulan-bulan
- Nyeri perut di daerah hati (sisi kanan atas)
- Kehilangan selera makan
- Mual
- Muntah
- Nyeri sendi
- Demam ringan
- Urine berwarna gelap dan feses berwarna terang
- Gatal atau ruam
Apabila Si Kecil terlihat memiliki beberapa gejala seperti di atas, maka Moms wajib untuk segera membawa Si Kecil ke dokter. Tentu saja dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan Si Kecil dan melakukan pemeriksaan fisik.
Baca Juga: Moms, Pahami Dampak Hepatitis B Pada Ibu Hamil
Penanganan Hepatitis B Pada Anak
Hepatitis B sendiri didiagnosis dengan tes darah yang juga digunakan untuk memantau efeknya pada organ hati. Untuk kasus kronis, biopsi hati mungkin diperlukan. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan hati untuk pengujian.
Jolanda M. Denham, MD, dokter anak pada Divisi Gastroenterology di Nemours Children's Specialty Care, mengatakan pasien dengan kasus yang tidak rumit dapat berharap untuk pulih sepenuhnya.
“Dokter akan memberi tahu seseorang yang terinfeksi Hepatitis B tentang cara merawat dirinya, seperti banyak istirahat atau banyak minum cairan. Seseorang yang terlalu sulit untuk makan atau minum akan memerlukan perawatan di rumah sakit," ujarnya.
Dalam kebanyakan kasus hepatitis pada anak yang usianya lebih tua atau remaja, mereka dapat pulih dan mengembangkan kekebalan alami terhadap infeksi hepatitis B di masa depan. Sebagian besar akan merasa lebih baik dalam kurun waktu 6 bulan.
Baca Juga: Apa Bedanya Diabetes Pregestasional dan Diabetes Gestasional pada Kehamilan?
Sementara, untuk anak yang menderita hepatitis B kronis, penyedia layanan kesehatan akan mengawasi pasien karena mungkin dibutuhkan pengobatan untuk mengurangi aktivitas virus dan mencegah gagal hati.
Obat-obatan yang biasa digunakan yaitu injeksi interferon alfa-2b (Intron A) dan obat oral lamivudine (Epivir-HBV).
Pasien hepatitis B kronis harus menghindari apa pun yang dapat melukai hati mereka, seperti alkohol, obat-obatan tertentu, suplemen makanan, dan obat herbal.
Dalam kasus yang jarang terjadi di mana kerusakan hati disebabkan oleh hepatitis B hingga mengancam jiwa, transplantasi hati mungkin diperlukan untuk penanganan yang lebih serius.
(RIE/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.