27 September 2022

Kenali Struktur Anatomi Jantung serta Fungsi Setiap Bagiannya dan Cara Kerjanya dalam Tubuh

Kematian bisa terjadi ketika seseorang kehilangan fungsi normal jantung

Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh, kita perlu paham anatomi jantung.

Jantung itu sendiri merupakan organ penting yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.

Apabila fungsinya terganggu, organ-organ penting di dalam tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal.

Bahkan, organ yang tidak mendapat aliran darah dari jantung juga bisa mengalami kematian.

Nah, salah satu penyebab terganggunya fungsi jantung adalah kelainan anatomi pada organ tersebut.

Yuk, pelajari lebih lanjut soal anatomi jantung dan kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada organ ini!.

Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!

Struktur Anatomi Jantung dan Fungsinya

Organ Jantung
Foto: Organ Jantung (Freepik.com/kjpargeter)

Kira-kira, jantung memiliki ukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa, dengan berat 200-425 gram.

Organ ini terletak di antara paru-paru tetapi sedikit ke belakang, dan sedikit ke kiri dari tulang dada.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini anatomi jantung beserta fungsinya masing-masing:

1. Perikardium

Dilansir dari penelitian di Folia Histochemica et Cytobiologica, jantung terletak dalam rongga berisi cairan. Rongga ini disebut dengan perikardial.

Sementara dinding rongganya disebut dengan perikardium. Dilihat dari gambar anatomi jantung, perikardium terletak di bagian tengah.

Perikardium sejenis dengan membran serosa yang menghasilkan cairan untuk melumasi jantung selama berdetak.

Cairan tersebut mencegah gesekan antara jantung dan organ lain di sekitar jantung.

Perikardium terdiri dari 3 lapisan yang berfungsi untuk menyangga dan menahan jantung tetap berada di posisinya.

Beberapa lapisan tersebut, yaitu:

  • Epikardium atau lapisan terluar.
  • Miokardium atau lapisan tengah.
  • Endokardium atau lapisan dalam.

Baca juga: Selain Nyeri Dada, Ini Gejala Lain Serangan Jantung dan Cara Mengatasinya

2. Serambi atau Atrium

Bagian serambi terdiri dari dua bagian, yaitu kanan dan kiri.

Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor yang dialirkan dari pembuluh darah.

Sementara serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru.

Serambi terdiri dari dinding tipis yang tidak berotot, karena hanya bertugas untuk menerima darah.

Dilihat dari gambar anatomi jantung, serambi terlihat berada di sisi kanan dan kiri jantung bagian atas.

3. Bilik atau Ventrikel

Bilik atau ventrikel merupakan bagian jantung yang terletak di bawah, dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kanan dan kiri.

Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung menuju paru-paru.

Sementara bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung, yang akan dialirkan ke seluruh tubuh.

Ketimbang serambi, bilik jantung memiliki tekstur lebih tebal dan berotot, karena tugasnya yang lebih berat.

Dilihat dari gambar anatomi jantung, bilik jantung terletak di sisi kanan dan kiri jantung bagian bawah.

4. Katup

Jantung terdiri dari 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah mengalir ke satu arah. Katup tersebut meliputi

  • Katup trikuspid berfungsi untuk untuk aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
  • Katup pulmonal berfungsi untuk mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis.
  • Katup mitral berfungsi untuk mengalirkan darah kaya oksigen dari paru-paru.
  • Katup aorta berfungsi untuk membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen dari bilik kiri ke aorta.

Jika katup jantung tidak berfungsi dengan baik, kondisi tersebut memicu munculnya penyakit katup jantung.

5. Otot Jantung

Otot jantung terdiri dari otot lurik dan otot polos yang berbentuk silindris. Tampilannya tampak memiliki garis terang dan gelap.

Otot ini memiliki fungsi penting, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung adalah otot terkuat dalam tubuh, karena bekerja tanpa henti.

Jika otot ini berhenti bekerja, sistem peredaran darah pun akan terhenti. Kondisi tersebut berujung pada kematian.

Otot jantung memiliki 2 siklus atau urutan saat jantung berdetak. Berikut ini 2 otot tersebut:

  • Sistol, yaitu jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah keluar dari ventrikel.
  • Diastol, yaitu otot jantung relaks saat pengisian darah pada jantung

6. Pembuluh Darah

Jantung memiliki 3 pembuluh darah utama, yaitu:

  • Arteri, yaitu pembuluh darah yang kaya oksigen, memiliki dinding elastis, dan bertugas untuk menjaga tekanan darah tetap konsisten.
  • Vena, yaitu pembuluh darah dengan dinding pembuluh tipis, mengandung sedikit oksigen dari seluruh tubuh untuk dikembalikan ke jantung.
  • Kapiler, yaitu pembuluh yang bertugas menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil, dan memiliki dinding yang sangat tipis.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung agar Terhindar dari Berbagai Penyakit

Begini Mekanisme dan Cara Kerja Otot Jantung

Jantung
Foto: Jantung (Freepik.com/ksandrphoto)

Setelah memahami anatomi jantung dan fungsi setiap bagiannya, hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah mekanisme dan cara kerja otot jantung.

Dilansir dari University of Michigan, mekanisme kerja jantung berkaitan dengan aliran darah dalam tubuh seseorang.

Singkatnya, jantung mengedarkan darah dari tubuh ke jantung, paru-paru kembali ke jantung, dan alirannya akan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

Di sisi kiri jantung, terdapat darah yang mengandung dengan kandungan rendah oksigen.

Darah tersebut memasuki jantung melalui 2 pembuluh vena, yaitu inferior dan superior. Kemudian, dialirkan menuju atrium kanan.

Kemudian, atrium akan berkontraksi, sehingga darah mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid yang terbuka.

Baca juga: Benarkah Batuk Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung? Kenali Gejala Lain dan Pengobatannya

Setelah ventrikel penuh, katup trikuspid akan menutup untuk mencegah darah mengalir mundur menuju atrium.

Di saat yang sama, ventrikel akan berkontraksi untuk mengalirkan darah ke arteri pulmonalis dan paru-paru melalui katup pulmonal.

Lalu, darah akan kembali terisi dengan oksigen. Proses pemompaan darah tersebut dialirkan melalui jantung di sisi kanan.

Darah melewati vena pulmonalis menuju atrium kiri. Kemudian, atrium akan berkontraksi dengan mengalirkan darah ke ventrikel kiri melalui katup mitral.

Saat ventrikel penuh, katup tersebut akan menutup agar darah tidak mengalir kembali ke atrium.

Di saat yang sama, ventrikel berkontraksi untuk mengalirkan darah dari katup aorta, ke aorta, dan diedarkan keseluruh tubuh.

Penyakit yang Umum Menyerang Jantung

Sakit Jantung
Foto: Sakit Jantung (Freepik.com/fongbeerredhot)

Mengingat fungsinya yang sangat penting, Moms tentu harus menjaga kesehatan jantung dengan ekstra.

Tujuannya agar terhindar dari berbagai penyakit jantung yang bisa saja menyerang di kemudian hari.

Berikut ini beberapa jenis gangguan jantung yang umum dialami:

  • Penyakit jantung koroner, yaitu kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah jantung atau arteri koroner tersumbat oleh lemak yang menumpuk.
  • Serangan jantung, yaitu kondisi yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapat cukup aliran darah.
  • Kardiomiopati, yaitu kondisi yang terjadi ketika otot jantung sulit untuk memompa darah ke tubuh
  • Gagal jantung, yaitu kondisi yang terjadi ketika pompa jantung melemah dan tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh.
  • Bising jantung atau gangguan katup, yaitu kondisi yang terjadi ketika katup jantung mengalami masalah.

Selain melakukan pola hidup sehat, Moms bisa menunjang kesehatan organ jantung dengan pemeriksaan rutin.

Jika tidak, masalah jantung bisa saja muncul di kemudian hari seiring dengan bertambahnya usia.

Di samping itu, gangguan jantung juga dapat terjadi akibat pola hidup tidak sehat yang dijalani, atau menderita kelainan bawaan sejak lahir.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Hidup, Yuk Hafalkan Gerakan Senam Jantung Sehat!

Menjaga Kesehatan Jantung

Ilustrasi Memeriksa Jantung
Foto: Ilustrasi Memeriksa Jantung (Freepik.com/freepik)

Mulailah untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaganya, mulai dari berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, serta terapkanlah gaya hidup dan pola makan sehat.

1. Menjaga Pola Makan Sehat

Pada sebagian orang, mengubah kebiasaan makan mungkin akan terasa sulit.

Namun, bila mengnginkan jantung yang sehat, dibutuhkan disiplin dan keingingan kuat. Melansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga pola makan sehat.

  • Mengontrol Porsi Makan

Ini bisa dilakukan dengan menggunakan piring atau mangkuk kecil ketika makan.

Pastikan juga mengonsumsi lebih banyak makanan rendah kalori, kaya nutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran.

Serta, kurangi makanan berkalori tinggi, tinggi sodium, seperti makanan olahan atau makanan cepat saji.

  • Mengonsumsi Biji-bijian Utuh

Biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik dan nutrisi yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung.

Beberapa jenis biji-bijian utuh yang bisa dicoba, seperti beras merah, bubur jagung, dan oatmeal.

Baca Juga: Mengenal Aritmia Jantung, dari Penyebab hingga Perawatannya

2. Aktif Bergerak

Selain dari makanan, rutin bergerak juga berperan dalam kesehatan jantung.

Melansir dari Health Foundation, melakukan aktivitas fisik secara teratur dapatmengurangi risiko terkena serangan jantung atau penyakit jantung.

Rutin aktivitas fisik juga dapat mengendalikan faktor risiko penyakit jantung yang umum, seperti:

Tidak hanya itu, aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu memperkuat tulang dan otot. Sehingga, ini dapat membantu siapa saja menjadi merasa lebih energik, bahagia, dan santai dalam menjalani hari.

3. Menghindari Rokok

Merokok dapat merusak pembuluh darah yang mengalir ke jantung, otak, dan bagian lain dari tubuh.

Ini membuat seseorang empat kali lebih berisiko meninggal karena serangan jantung atau stroke, dan tiga kali lebih berisiko meninggal karena kematian jantung mendadak.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini 10 Ciri Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai!

4. Rutin Melakukan Pemeriksaan

Seseorang yang telah berusia 45 tahun atau lebih, sebaiknya selalu rutin lakukan pemeriksaan kesehatan jantung.

Selama pemeriksaan kesehatan jantung, dokter biasanya akan menilai faktor risiko penyakit jantung seseorang. Adapun faktor-faktornya, yaitu:

  • Tekanan darah
  • Kolesterol
  • Diet
  • Tingkat aktivitas fisik
  • Riwayat medis dan keluarga

Setelah itu, dokter kemudian akan memberi tahu apakah pasien berisiko rendah, sedang atau tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dalam lima tahun ke depan.

Bagian terpenting dari pemeriksaan ini adalah pasien dapat bekerja sama dengan dokter untuk mengelola risiko, sehingga penyakit jantung dapat dicegah.

Baca Juga: Serangan Jantung: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Itu dia informasi mengenai anatomi jantung, serta penyakit yang mengintainya dan tips untuk menjaganya agar tetap sehat.

Apabila Moms merasa mengalami kelainan anatomi jantung dengan gejala yang cukup mengganggu, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter, ya!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27654013/
  • https://www.uofmhealth.org/health-library/tx4097abc
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/heart-healthy-diet/art-20047702
  • https://www.heartfoundation.org.au/bundles/healthy-living-and-eating/keeping-your-heart-healthy

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.